Prancis Menguji Kepantasan Menduplikasi Langkah Skuat Legendaris 1998 dan 2000

Prancis Menguji Kepantasan Menduplikasi Langkah Skuat Legendaris 1998 dan 2000 MOJOK.CO

Prancis Menguji Kepantasan Menduplikasi Langkah Skuat Legendaris 1998 dan 2000 MOJOK.CO

MOJOK.COEuro 2020 Grup F | Hungaria vs Prancis | Prancis diunggulkan, sementara Hungaria yang akan bermain di stadion penuh bisa menjadi ancaman nyata.

Mahir Pradana:Setidaknya Hungaria berhak sombong meski nggak lolos.”

Banyak yang memprediksi Hungaria akan tersingkir paling awal dari grup  F Euro 2020. Yah, prediksi itu sangat beralasan. Satu grup dengan 3 mantan juara yang masing-masing bertabur bintang, Portugal, Jerman, dan Prancis, memang membuat Adam Szalai dkk. pantas dianggap anak bawang. Kalah 0-3 di laga pembuka semakin mendekatkan pasukan Marco Rossi ini ke pintu keluar.

Namun jika melihat penuhnya stadion Ferenc Puskas di laga melawan Portugal, setidaknya publik Hungaria punya sesuatu yang lain untuk dibanggakan, bahkan disombongkan. Rekor 55 ribu penonton yang hadir di stadion kebanggaan kota Budapest itu belum bisa disamai oleh laga-laga lain, bahkan yang melibatkan negara-negara dengan fans paling fanatik sekalipun.

Di laga kedua melawan Prancis, publik Hungaria punya kesempatan kedua untuk kembali memenuhi stadion tersebut. Jika laga kedua yang diselenggarakan di stadion Ferenc Puskas ini Kembali full house, seluruh dunia yang menyaksikan dari layar televisi dijamin hanya bisa menatap iri dan menyesal kenapa tak disiplin menerapkan 3M selama pandemic Covid-19.

Berbagai stadion papan atas seperti Wembley, Allianz Arena, Olimpico, Johan Cruijff Arena, bahkan La Cartuja, semua hanya bisa menghadirkan maksimal 20 ribuan penonton. Euro 2020 memang bukan persaingan membuat stadion penuh, tapi ini jadi kesempatan Hungaria untuk tampil di bawah lampu sorot. Jarang-jarang kota Budapest disebut-sebut di berbagai kultur pop selain di film Avengers sebagai lokasi misi nostalgia karakter Black Widow dan Hawkeye.

Ketika dunia sedang kalut akibat virus Covid-19, keberhasilan mengadakan event publik dihadiri massa dalam jumlah besar memang jadi ukuran kesuksesan suatu negara. Selandia Baru sudah berulang kali membuat seluruh dunia iri dengan berbagai video konser di ruang terbuka berpenonton lebih dari 10 ribu. Tak ingin kalah, sekarang saatnya Hungaria memamerkan stadion mereka yang penuh.

Dikutip dari The Independent, penuhnya stadion Ferenc Puskas adalah bukti nyata kesuksesan perdana Menteri Viktor Orban melaksanakan program vaksinasi dan membendung penyebaran Covid-19. Sekitar 5,3 juta dari total 9,8 penduduk Hungaria telah menerima vaksin dari pemerintah Tidak usah dulu kita bandingkan jomplangnya realita ini dengan Indonesia, karena yang dilakukan Hungaria pun belum bisa disamai negara-negara maju Eropa lain. Berdasarkan data Google Trend, 44,6% penduduk dari total populasi Hungaria yang telah divaksin lebih tinggi dari Jerman (29,6%), Prancis (23,3%), dan Portugal (24,5%).

Jadi, siapa yang butuh lolos dari grup neraka untuk jadi buah bibir di Euro 2020? Toh Hungaria sudah menuai puja-puji dunia dengan penonton yang memenuhi stadion Ferenc Puskas dan mayoritas tak perlu memakai masker.

Haris Chaebar: “Tidak ada keajaiban di tanah leluhur the Magical Magyars.”

Hungaria bikin penikmat sepak bola takjub. Dampak gencarnya vaksinasi massal, stadion Puskas Arena memulai Euro 2020 dengan penuh sesak penonton ketika tuan rumah melawan Portugal.

Dukungan langsung suporter pun signifikan bagi skuat Hungaria. Di sisi lain, Portugal sulit menembus rapatnya Hungaria bertembok formasi 3-5-2 karya pelatih Italia, Marco Rossi.

Namun sayang, berkat VAR yang menganulir gol Szabolcs Schon, mental Hungaria ambruk. Setelah itu, gawang mereka dirobek tiga kali oleh Portugal. Secara kolektif, Hungaria adalah tim yang bagus. Namun, tim ini belum punya mental setebal skuat legendaris Magical Magyars. Gimana ya, untuk mengimbangi Prancis, mental itu yang utama.

Prancis memang cuma menang 1-0 ketika melawan Jerman. Kemenangan mereka juga datang berkat gol bunuh diri. Jika menyimak skor saja, performa Prancis pasti dicibir. Juara Piala Dunia dan salah satu unggulan kok cuma menang 1-0 ketika melawan tim kuda hitam.

Namun, jika menyimak apa yang terjadi di atas lapangan, Prancis boleh dibilang dukup dominan. Duet Kante dan Pogba di lapangan tengah semakin senada. Perpaduan rasa aman dan kreativitas dari lini kedua. Mbappe dan Benzema yang tidak banyak bermain di ajang resmi perlahan menemukan ritmenya. Banyak hal positif bagi Prancis di laga pembuka Grup F kemarin.

Hungaria bisa menjadi “bahan uji coba” selanjutnya. Mengingat laga terakhir nanti akan melawan Portugal yang diisi individu bertalenta dan Cristiano Ronaldo.

Grup F ini memang grup neraka. Namun, bagi Prancis, ini grup yang bagus untuk menguji kepantasan mereka. Ya, saya bicara soal kepantasan skuat ini untuk menduplikasi skuat legendaris pemenang Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Lolos dari Grup F secepat mungkin akan jadi satu langkah pembuktian.

BACA JUGA Inggris Bisa Menang Kalau Nggak Memainkan Pemain MU, Arsenal, dan Liverpool dan ulasan Euro 2020 lainnya.

Exit mobile version