MOJOK.CO – Pemain memang akan datang silih-berganti, namun klub sendiri akan selalu ada. Luka Modric boleh hengkang, namun Real Madrid akan tetap jaya.
Setelah memanaskan jendela transfer dengan melepas Cristiano Ronaldo ke Juventus, Real Madrid kembali siap mengejutkan lantai dansa. Kali ini calon rekan bisnis Madrid masih dari Serie A Italia. Setelah Juventus, kini manajemen Los Blancos bakal berbisnis dengan Inter Milan. Nama pemain yang terlibat adalah Luka Modric.
Kepergian Ronaldo, entah kenapa, sudah bisa diantisipasi sejak beberapa bulan yang lalu. Tanda-tanda dirinya tidak lagi berseragam Madrid sudah terasa sejak lama. Oleh sebab itu, ketika transfer Ronaldo betul-betul terjadi, jendela transfer hanya terasa “panas sesaat”. Gelegar transfer Ronaldo kalah nyaring jika dibandingkan saga transfer Neymar atau Paul Pogba dahulu.
Situasi yang berbeda justru terasa ketika nama Luka Modric yang disebut masuk ke dalam daftar “kemungkinan jual”. Meskipun manajemen Madrid berkali-kali menegaskan tidak ingin melepas pemain asal Kroasia tersebut, berita soal kepindahan Modric tak kunjung berhenti. Di negara lain, Inter pun bersiasat.
Begini isi proposal manajemen Inter: Pihak Inter akan mengikat sang pemain dengan kontrak berdurasi empat tahun. Setelah kontrak Luka Modric dengan Inter selesai, masa depannya pun dijamin. Inter siap “menyalurkan” Modric ke Liga China untuk bergabung dengan Jiansung Suning. Maklum, baik Inter dan Jiansung memang dimiliki pihak yang sama, yaitu Suning. Yang bisa dibaca dari gelagat Inter adalah terjaminnya kehidupan ekonomi Modric. Gaji besar, misalnya.
Dari pihak Luka Modric sendiri dikabarkan terdapat sebuah kesepakatan dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Modric punya yang namanya gentleman’s agreement dengan Perez yang menyebutkan bahwa pihak Madrid tidak akan menghalangi apabila Modric menyatakan ingin hengkang.
Proposal Inter akan bernilai 15 juta euro dalam bentuk peminjaman selama satu musim. Opsi permanen dipatok di angka 35 juta euro. Harga Luka Modric memang tidak terlalu tinggi lantaran usianya yang sudah menyentuh 32 tahun. Ingat, Modric bukan Ronaldo yang dibeli Juventus dengan banderol hingga 100 juta euro lebih.
Saga Luka Modric ini terasa lebih panas lantaran dialah dinamo lini tengah Real Madrid. Trio Toni Kroos – Casemiro – Modric baru akan berjalan maksimal apabila nama terakhir ikut bermain. Trio inilah yang membuat Madrid begitu sulit dikalahkan dan fasih menemukan solusi ketika situasi tidak menguntungkan terjadi. Tanyalah analis sepak bola profesional, siapa saja yang layak masuk daftar pemenang Ballon d’Or. Jika sang analisis tidak memasukkan nama Modric, berarti ada yang salah dalam pola pikirnya.
Apakah Real Madrid lantas harus cemas jika Luka Modric memang tak mau dibujuk untuk bertahan? Tidak juga. Melihat usia pemain, pergantian pelatih, dan kebijakan Florentino Perez untuk membeli pemain muda dengan potensi besar, sudah saatnya memang Madrid memikirkan kehidupan tanpa si pemain.
Pertama, Real Madrid punya pengganti Modric dalam diri Mateo Kovacic yang masih berusia 24 tahun. Kovacic sebetulnya adalah salah satu gelandang (dengan potensi menjadi yang) terbaik di dunia. Masalah berkaitan dengan Kovacic hanyalah soal menit bermain yang minimal karena memang keberadaan trio Kroos – Casemiro – Modric yang sulit dipisahkan.
Kedua, Julen Lopetegui jelas membawa perspektif yang baru untuk Real Madrid. Jika memang tidak bisa menahan Modric, Lopetegui masih bisa memaksimalkan Kovacic, seperti dijelaskan di paragraf sebelumnya. Pun, Lopetegui juga menegaskan dirinya akan banyak memaksimalkan Isco Alarcon dan Marco Asensio, dua pemain andalannya di timnas Spanyol U-23.
Ketiga, sejak membeli Gareth Bale, Madrid belum pernah lagi melakukan pembelian pemain mahal di atas 100 juta euro. Perez mengubah kebijakan dengan mendatangkan pemain muda potensial. Jika Modric hengkang, Perez punya banyak opsi untuk lini tengah. Mulai dari Marco Verratti (25 tahun), Sergej Milinković-Savić (23), atau Adrien Rabiot (23). Nama terakhir hanya dibanderol 30 juta euro dan ada indikasi untuk hengkang.
Tiga alasan di atas nampaknya cukup untuk menegaskan bahwa Real Madrid tidak perlu cemas apabila Luka Modric akhirnya hengkang. Toh, pada akhirnya, tidak ada pemain yang lebih besar ketimbang klub itu sendiri. Pemain datang silih-berganti, namun klub akan selalu ada.