Liga 1: PSS Sleman vs Arema, Mitos Tuan Rumah dan Geliat Juara Piala Presiden

shopee liga 1 pss sleman vs arema MOJOK.CO

MOJOK.COShopee Liga 1: PSS Sleman vs Arema FC | Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY | Siaran langsung Indosiar, pukul 20.30 WIB | Prediksi: Imbang.

Akhirnya, meski terasa “asam” di lidah, Liga 1 musim 2019/2019 bakal sepak mula juga. Liga Indonesia kasta tertinggi ini barusan punya sponsor baru bernama Shopee, menggantikan Gojek yang musim lalu menjadi pendamping liga. Tenang, promo gratis ongkir nggak akan berlaku di sini. Kemenangan harus diraih secara profesional, fair play, dan tanpa diskon dari wasit atau siapa aja.

Shopee Liga 1 ini memang unik. Jadwal pertandingan kejar tayang, kompetisi hanya berjalan tujuh bulan sampai Desember 2019 nanti, dan konon klub peserta tidak boleh punya sponsor dari competitor Shopee. Well, menarik menunggu apakah tim-tim seperti Badak FC dengan sponsor Bukalapak dan Persib Bandung dengan Elevania bakal kena sanksi pagi-pagi? Kalau nggak ribet, bukan Liga Indonesia namanya. Sungguh bikin gregetan.

Oke, ke sampingkan dulu soal keanehan dan kelucuan yang bakal terus meningkat levelnya seiring Liga 1 berjalan. Salurkan gairah kalian di laga pembukan Shopee Liga 1 yang akan mempertemukan PSS Sleman menjamu Arema FC. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Maguwoharjo, disiarkan Indosiar pada pukul 20.30 WIB.

PSS Sleman harus menggebrak di laga perdana Liga 1

Mitos. Liga Indonesia ini, jika kamu menarik benang waktu ke belakang, identik dengan sebuah mitos bernama tuan rumah. Musim lalu, Persela Lamongan menjadi salah satu tim yang begitu sulit ditaklukkan ketika bermain di rumah sendiri. Benteng Surajaya, adalah sebutan bagi rumah Persela. Mayoritas poin mereka berasal dari laga kandang.

Ya, Persela memang bukan “tim besar”. Oleh sebab itu, atribut jago kandang sangat berguna untuk mendulang poin. Papan tengah menjadi area yang mereka akrabi. Bukan sebuah rekam jejak yang buruk, terutama apabila melihat situasi di Liga 1 di mana tim dengan dana besar atau disokong “kekuatan” yang juga besar, yang bisa bertahan lama.

PSS Sleman harus memikirkan status Persela dengan seksama. Mereka harus bisa menggebrak sejak laga perdana. Bukan, bukan untuk memenuhi target yang terlalu tinggi. Ada Sleman fans yang ingin langsung melihat timnya juara Liga 1? Tidak ada yang salah, tapi ingat, Liga 1 ini sepenuhnya sulit diprediksi. Tengok kembali musim lalu ketika Persija Jakarta tancap gas di paruh akhir dan juara.

Sebagai tim promosi, Elang Jawa tidak akan masuk dalam kotak kecil berlabel “calon juara”. Yang perlu mereka pikirkan adalah stabilitas tim terlebih dahulu. Leicester City mampu menciptakan dongeng juara Liga Inggris setelah lebih stabil. Ketika konsep sebuah tim sudah matang, didukung pemain-pemain yang dibutuhkan, prestasi tinggal menunggu waktu.

Dan di Liga 1, mengumpulkan poin sebanyak mungkin di rumah sendiri adalah keharusan. Bukan hanya bagi PSS Sleman saja. Laga tandang di Indonesia terlalu berasa “non-teknis”. Apakah musim ini bisa berubah? Saya kok tidak yakin. Apalagi untuk pertandingan yang tidak mendapatkan jatah tayang televisi. Bukannya ingin berprasangka, tapi di sepak bola, sejarah sering berulang.

Apakah ketangguhan Arema FC akan awet?

Musim lalu, terutama di pertengahan musim, Arema FC menjadi salah satu tim yang terlalu akrab dengan zona degradasi. Singo Edan FC itu baru bisa merasa lebih aman ketika liga memasuki senja, memasuki menit-menit akhir ketika mereka bisa mengakhiri musim di peringkat ke-6. Kejutan?

Tidak juga. Itulah yang saya maksud dengan “…ingat, Liga 1 ini sepenuhnya sulit diprediksi.” Musim lalu adalah salah satu musim paling seru dalam sejarah. Bahkan mungkin salah satu musim kompetisi paling panas di Asia. Perolehan poin sangat rapat. Ia yang duduk di papan tengah bisa jadi juara hanya dalam beberapa pekan. Ia yang hampir terdegradasi bisa finish di peringkat ke-6.

Musim ini, Arema FC (seharusnya) bisa mengawali liga dengan lebih baik. Patokannya adalah laga final Piala Presiden melawan Persebaya Surabaya. Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya adalah salah satu laga dengan tekanan mental paling berat di Indonesia. Panas di lapangan, panas di luar lapangan.

Namun, Arema FC bisa menunjukkan bahwa mereka punya determinasi untuk tidak kalah dengan tekanan mental. Liat, adalah corak yang terlihat ketika dijamu Persebaya. Apakah penampilan mengesankan itu hanya akan terlihat di derbi Jawa Timur saja? Ketika para pemain termotivasi sedemikian tinggi?

Makan Konate dan kawan-kawan perlu memastikan bahwa performa itu akan terlihat di setiap laga. Kondisinya sama seperti PSS Sleman. Arema FC perlu melakukan gebrakan sejak menit pertama Liga 1. Memastikan poin penuh adalah tahap awal memastikan diri di peringkat yang lebih baik. Awalan yang mulus, biasanya dan seharusnya, membuat sebuah tim lebih tenang mengarungi musim yang (tidak begitu) panjang ini.

Pada akhirnya, PSS Sleman yang bermain di salah satu stadion paling “hidup” di Indonesia, menjamu sebuah tim yang datang dengan kepercayaan tinggi didukung komposisi pemain yang cukup bagus. Laga pembuka Liga 1 yang boleh dibilang manis, sekaligus getir. Tekanan mental akan mulai terasa bagi pemain, tapi sungguh menggairahkan untuk penonton.

Selamat datang Liga Aye Aye, yang dibuka di rumah tim “makan tahu-tempe, minumnya Ale Ale”.

Exit mobile version