MOJOK.CO – Perubahan suasana laga Portugal vs Spanyol berlansung begitu cepat. Saling membobol, saling dibobol. Pertandingan seru, berakhir sama kuat, 3-3.
Memulai dengan gamang, Portugal memanfaatkan momen adaptasi pesepakbola terhadap sebuah pertandingan. Skuat asuhan Fernando Santos mengeksploitasi betul sisi kanan Spanyol yang diisi Nacho. Bek milik Real Madrid tersebut menggantikan Dani Carvajal yang cedera. Carvajal sendiri juga berasal dari Madrid.
Laga Portugal vs Spanyol langsung meletup ketika Ronaldo memanfaatkan kecerobohan Nacho. Bukannya menjaga jarak dengan baik ketika Ronaldo melakukan step over, Nacho justru menerjang menjulurkan kaki. Hasilnya, dengan sangat cerdik, Ronaldo “membiarkan” kakinya dikait oleh kaki Nacho. Penalti untuk Portugal diselesaikan dengan manis oleh Ronaldo sendiri.
Setelah gol Ronaldo, seketika, tempo laga Portugal vs Spanyol langsung meningkat. La Furia Roja ingin segera menemukan pijakan yang tepat untuk meladeni Portugal yang sangat berbahaya dengan serangan balik mereka. Portugal memahami bahwa mereka harus mengurangi keterediaan ruang di sekitar kotak penalti supaya tidak dimanfaatkan pemain-pemain Spanyol.
Cara bertahan yang sebenarnya tidak buruk amat. Namun sayang, Spanyol punya pemain-pemain yang tetap bisa bermain bagus bahkan ketika ketersediaan ruang menjadi semakin minimal. Dari Andres Iniesta, David Silva, Isco Alarcon, Koke, Sergio Busquets, hingga Diego Costa memaksimalkan pass and go untuk masuk ke kotak penalti.
Gol Spanyol sendiri datang dari memaksimalkan sifat combative Costa ketika ia diberi ruang yang terlalu lega. Menerima umpan jauh, penyerang Atletico Madrid tersebut mampu memenangi duel bola atas dengan Pepe, dan merangksek ke kotak penalti. Tubuh yang kokoh dan olah bola yang baik membantu Costa mempertahankan, lalu melepaskan sepakan keras mendatar ke sudut kanan bawah gawang Portugal.
Setelah gol Costa, laga Portugal vs Spanyol sempat menjadi satu arah ketika Portugal kesulitan memaksimalkan kanal serangan balik. Dengan cerdik, Spanyol melakukan pressing secepat mungkin untuk merusak alur serangan balik Portugal.
Sepak bola, terkadang, bisa begitu kejam. Maroko, yang bermain baik, kalah oleh gol bunuh diri. Bagi Spanyol, kekejaman sepak bola terjadi ketika David De Gea salah mengantisipasi sepakan keras Ronaldo.
Jika diperhatikan, teknis De Gea merespons sepakan datar sudah cukup baik. Ia menggunakan telapak tangan dengan kaki bagian dalam sebagai benteng kedua. Namun, bola yang melaku keras, justru melintir ketika membentur De Gea. Babak pertama Portugal vs Spanyol, ditutup dengan skor 2-1.
Perubahan terjadi di paruh awal babak kedua, terutama dari sisi intensitas pertandingan. Menurunnya intensitas pertandingan membuat serangan Portugal menjadi satu dimensi saja. Akselerasi jarak pendek menjadi opsi bagi Portugal untuk menambah keunggulan. Sementara itu, Spanyol membawa performa mereka di akhir babak pertama ke babak kedua.
Olah bola yang superior membuat pemain-pemain Spanyol untuk masuk ke kotak penalti. Padukan olah bola yang superior itu dengan teknik umpan pendek, La Furia Roja menjadi sangat dominan. Leluasa masuk ke sepertiga akhir, Spanyo mendapat banyak keuntungan dari sikap agresif Portugal. Salah satu pelanggaran yang diderita Iniesta dimaksimalkan menjadi gol lewat tendangan bebas tidak langsung. Diego Costa memaksimalkan umpan sundulan dari Busquets untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Belum sepenuhnya pulih dari situasi kebobolan untuk kedua kalinya, kewaspadaan Portugal menurun. Salah satu bola muntah di depan kotak penalti gagal diantisipasi. Nacho, seperti membayar kesalahannya di babak pertama, menghajar bola dari luar kotak penalti. Spektakuler, Spanyol unggul 2-3.
Setelah gol dari Nacho, ditambah pergantian pemain yang tidak efektif dari Portugal, Spanyol mendominasi pertandingan. Masuknya Joao Mario, Ricardo Quaresma, dan Andre Silva tidak memberi dampak yang diinginkan. Portugal kesulitan untuk membuat peluang bersih.
Kembali, sepak bola bisa menjadi sangat menyakitkan, terutama bagi tim yang sebetulnya bermain lebih baik. Kesulitan membuat peluang, Portugal mendapat hadiah tendangan bebas di depan kotak penalti Spanyol. Ketika Ronaldo mengambil ancang-ancang pun, perasaan bakal terjadi gol sudah muncul. Dan memang itu yang terjadi. Tendangan bebas Ronaldo meluncur manis ke dalam gawang De Gea. Malam ini, Ronaldo menjadi pencetak hattrick pertama di Piala Dunia 2018. Skor sama kuat 3-3.
Tiga gol Ronaldo seperti sebuah kedipan mata yang manja ditujukan kepada Lionel Messi, yang baru akan bertanding di hari Sabtu melawan Islandia.