MOJOK.CO – Chelsea vs Arsenal adalah soal siapa yang mampu menguasai lini tengah. Oleh sebab itu, Unai Emery harus memainkan Torreira, Guendouzi, dan Ramsey bersama-sama.
Laga Chelsea vs Arsenal sangat penting maknanya untuk tim tamu. Setelah kalah dari Manchester City di laga pembuka, Arsenal tak boleh lagi terpeleset di rumah Chelsea. Setidaknya ada dua alasan Arsenal tak boleh kalah. Pertama, masa transisi Unai Emery akan semakin berat. Kedua, Emery akan berhadapan dengan banyak fans Arsenal yang suka merengek, merajuk, dan sumbu kesabarannya pendek.
Oleh sebab laga Chelsea vs Arsenal ini sudah bukan tempatnya lagi bagi Emery untuk “mencoba” komposisi pemain. Pelatih asal Spanyol tersebut butuh memainkan pemain-pemain yang berhasil menunjukkan performa menanjak di babak kedua ketika kalah dari City. Emery boleh tetap mempertahankan Petr Cech sebagai penjaga gawang. Namun untuk lini tengah, jangan pernah coba-coba lagi.
Karena alasan kebugaran, Emery memainkan Granit Xhaka ketika melawan City. Pemain asal Swiss tersebut terbukti belum mampu menyinkronkan diri dengan Matteo Guendouzi. Alhasil, sepanjang babak pertama, lini tengah The Gunners gagal menandingi lini tengah The Citizens. Situasi berubah ketika Xhaka ditarik dan digantikan Lucas Torreira.
Torreira berhasil memberikan beberapa hal yang gagal ditawarkan Xhaka. Pemain berusia 22 tahun tersebut mampu “menenangkan” lini tengah Arsenal yang panik dikerjai pemain-pemain City. Tinggi badannya hanya 168 sentimeter. Kecil, untuk ukuran gelandang bertahan. Namun, di atas lapangan, keberadaannya justru terasa lebih besar ketimbang Xhaka yang punya tinggi 185 sentimeter.
Meski bertubuh kecil, Torreira punya segala atribut untuk memainkan banyak peran di lini tengah, terutama untuk laga Chelsea vs Arseanl. Mulai dari deep playmaker hingga ball winning. Distribusi bola dari kakinya sangat baik, dengan ditunjang dua kaki yang sama kuat. Keberadaan Torreira akan sangat penting dalam proses build-up fase pertama Arsenal. Jika berkembang penuh, pemain asal Uruguay ini punya potensi untuk menjadi tukang tekel yang melebihi N’Golo Kante.
Sebagai gelandang bertahan, determinasi saja tidak cukup untuk mencegah serangan lawan. Torreira punya kelebihan dalam hal membaca ruang dan menempat diri di waktu yang tepat. Oleh sebab itu, meski dirinya tampak kecil, mantan pemain Sampdoria tersebut mampu meng-cover area yang cukup luas. Inilah jenis pemain yang dibutuhkan Emery untuk laga Chelsea vs Arsenal, terutama dalam transisi bertahan.
Kebiasaan lama Arsenal adalah menderita ketika menghadapi lawan yang jago serangan balik. Ruang di depan barisan bek terlalu luas sehingga begitu enak dimanfaatkan lawan. Apalagi dalam laga Chelsea vs Arsenal nanti. Tuan rumah punya pemain-pemain yang jago bergerak ke ruang berbahaya di depan barisan bek itu. Tanpa pemain yang awas dan waspada, Arsenal bakal sangat menderita.
Untuk membantu kerja Torreira, Guendouzi adalah pilihan yang ideal. Pemain yang masih berusia 19 tahun tersebut “tidak lari dari peperangan” ketika menghadapi gelandang-gelandang kelas dunia milik City. Guendouzi memang masih membuat beberapa keselahan dasar dan terlihat grogi. Namun, Guendouzi tersebut tidak berhenti berlari meski sudah kepayahan. Daya juang, mobile, dan staminanya dibutuhkan untuk mmebantu kerja Torreira.
Baik Torreira maupun Guendozi memang tipe petarung. Namun, keduanya juga punya teknik umpan di atas rata-rata. Keinginan Emery untuk membangun serangan dari bawah membutuhkan dua pemain ini di lini tengah. Kontrol bola yang baik dan jangkauan distribusi bola juga menunjang teknik umpan di atas rata-rata tersebut.
Nah, satu pemain lagi dibutuhkan untuk melengkapi trio gelandang di laga Chelsea vs Arsenal. Ia adalah Aaron Ramsey, yang akan bermain sebagai mobile #8. Ramsey bukan seorang box-to-box murni. Justru menjadi terlalu berbahaya bagi lini belakang Arsenal apabila Ramsey bermain terlalu dalam karena kontrol bolanya ketika build up dari bawah hanya rata-rata saja.
Ramsey justru lebih berguna ketika bermain berdekatan dengan kotak penalti. Seperti yang sudah sering saya tegaskan, Ramsey punya dua kelebihan penting yang membuatnya menjadi pemain unik. Dua kelebihan yang dimaksud adalah kecerdasan mengambil waktu yang tepat untuk masuk ke kotak penalti (late run) dan goal threat yang sangat tinggi. Timing Ramsey untuk merangsek ke kotak penalti adalah salah satu yang terbaik di dunia. Tidak perlu memberi beban terlalu banyak kepada pemain ini.
Inilah salah satu alasan Ramsey dimainkan lebih tinggi ketimbang Mesut Ozil ketika Arsenal melawan City. Alasan lain adalah stamina dan teknik menekan lawan Ramsey juga sangat bagus. nah, stamina dan teknik menekan lawan (pressing) ini sangat ideal untuk dimaksimalkan di laga Chelsea vs Arsenal.
Perlu kamu ketahui, salah satu pemain kunci Chelsea di bawah asuhan Maurizio Sarri adalah Jorginho. Pemain asal Italia tersebut berposisi sebagai gelandang bertahan dengan spesifikasi peran deep playmaker. Jorginho adalah dirigen, pengatur tempo, jembatan build up Chelsea. Merusak kerja Jorginho adalah tugas yang cocok diberikan kepada Ramsey. Stamina memungkinkan Ramsey menempel Jorginho selama 90 menit. Merusak ritme Chelsea adalah langkah pertama Arsenal untuk menguasai lini tengah.
Begitulah penjelasan singkat terkait alasan perlunya Emery memainkan Torreira, Guendouzi, dan Ramsey bersama-sama untuk laga Chelsea vs Arsenal.