MOJOK.CO – Jendela transfer sudah akan dibuka. Inilah strategi transfer para tim juara, mulai dari Barcelona, Manchester City, Juventus, Bayern Munchen, hingga Paris Saint-Germain.
Pekan ini adalah pekan penutupan beberapa liga besar di Eropa. Kerja selanjutnya adalah menyiapkan skuat baru untuk musim depan. Kebetulan, di lima besar liga Eropa, masing-masing sudah ketahuan siapa yang menjadi juara. Oleh sebab itu, kerja transfer sudah bisa dimulai sejak dini, sebelum jendela transfer musim panas betul-betul dibuka nanti.
Satu catatan penting perlu diperhatikan. Untuk jendela transfer musim panas kali ini, bisa jadi akan banyak kesepakatan yang tidak terdeteksi media. Alasannya, gelaran Piala Dunia 2018 nanti akan menyita perhatian yang besar. Maka, sedini mungkin, Mojok Institute berusaha memberikan panduan terkait potensi transfer yang akan terjadi.
Seperti yang ditegaskan di awal, lantaran juara setiap liga sudah diketahui sejak sekiranya dua pekan ke belakang, maka tim-tim juara inilah yang berpotensi bergerak lebih cepat. Tim Mojok Institute membuat potensi transfer ini berdasarkan kelemahan yang terlihat. Selamat merenung.
1. Juara Liga Primer Inggris: Manchester City
Awal musim 2017/2018, Pep Guardiola merevolusi skuatnya besar-besarnya. Cuci Gudang yang dilakukan pelatih asal Spanyol tersebut difokuskan untuk lini pertahanan. Setidaknya lima pemain di lini belakang didatangkan. Mulai dari Ederson, Benjamin Mendy, Kyle Walker, Danilo, dan Aymeric Laporte.
Hasilnya memang sesuai yang diharapkan. Maka, untuk musim depan, fokus City kemungkinan akan bergeser ke lini tengah dan depan.
City sudah pasti akan ditinggal oleh Yaya Toure, sementara Fernandinho sudah berusia 33 tahun. Nama terakhir punya peran sangat krusial di lini tengah City. Oleh sebab itu, tugas utama City adalah menemukan pengganti, atau setidaknya pelapis Fernandinho.
Sementara itu, untuk lini depan, urusan City masih akan seputar masa depan Sergio Aguero. Striker asal Argentina tersebut masih berpeluang hengkang, meskipun Guardiola menegaskan akan mempertahankan striker andalannya itu. Jika akhirnya hengkang, jumlah belanja City akan semakin besar.
Sejauh ini, ada dua nama yang dikaitkan untuk lini tengah City, yaitu Fred dari Shakhtar Donetsk dan Jorginho dari Napoli. Untuk lini depan agak lebih sulit mencari pengganti Aguero. Dibutuhkan striker dengan spesifikasi khusus sesuai cara bermain City. Maka menjadi masuk akal apabila yang didekati City bukan striker murni dalam diri Riyad Mahrez dan Wilfried Zaha.
2. Juara La Liga Spanyol: Barcelona
Di bawah asuhan Ernesto Valverde, Barcelona justru menjadi tim yang seimbang, meski gagal melepas beberapa pemain yang sebelumnya dianggap tidak dibutuhkan. Melihat keberhasilan itu, maka strategi transfer Barcelona menjadi lebih sulit untuk dibaca. Salah satu yang bisa terdeteksi adalah kepentingan menggantikan Andres Iniesta.
Barcelona sudah punya pengganti Iniesta dalam diri Philippe Coutinho. Artinya, jika Coutinho dimainkan sebagai gelandang serang, maka Barcelona membutuhkan pemain baru untuk bermain di sisi kiri, mememani Luis Suarez dan Lionel Messi. Sebetulnya, untuk menemami Suarez dan Messi, Barca sudah punya Ousmane Dembele. Namun, kabar yang berkembang tidak begitu baik.
Penyerang muda asal Prancis tersebut disebut tidak betah di Spanyol. Maka, menjadi masuk akal apabila muncul kabar ketertarikan Barcelona kepada Antoine Griezmann. Buruan yang pas, tidak terlalu mahal, dan Barcelona juga bisa fokus untuk membenahi bek tengah. Duet Gerard Pique dan Samuel Umtiti butuh pelapis. Thomas Vermaelen terlalu rentan cedera.
3. Juara Serie A Italia: Juventus
Di bawah asuhan Max Allegri, Juventus menjadi tim yang fleksibel untuk beradaptasi dengan berbagai situasi. Meski kedalaman skuatnya tidak terlalu mengesankan, terutama untuk lini depan, Juventus hampir selalu punya cara untuk menghadapi beragam jenis lawan. Oleh sebab itu, bagi Juventus, misi terbesar mereka adalah mempertahankan pemain bintang.
Jika ingin menuntaskan rasa penasaran di Liga Champions, Juventus harus mempertahankan Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain. Dengan begitu, Si Nyonya Tua bisa lebih fokus membenahi lini tengah semenjak Claudio Marchisio kesulitan untuk kembali ke kebugaran terbaik. Sejauh ini, Juventus gencar dihubungkan dengan Emre Can.
Sebagai solusi apabila gagal mendapatkan tanda tangan Can, Allegri ingin Juventus fokus mengejar gelandang AC Milan, Giacomo Bonaventura. Gelandang asal Italia ini bisa bermain di banyak posisi. Sebuah atribut yang menguntungkan pelatih apabila harus mengubah pendekatan di tengah jalannya pertandingan.
4. Juara Bundesliga: Bayern Munchen
Praktis, fokus Bayern Munchen ada empat. Pertama, mencari pengganti dua penyerang sayap mereka, Franck Ribery dan Arjen Robben. Nama pertama sudah berusia 35 tahun, dan nama kedua menginjak 34 tahun. Fokus kedua, membuat kontrak James Rodriguez menjadi permanen. Pemain pinjaman dari Real Madrid itu terbukti menjadi pembelian sukses di pertengahan musim ini.
Fokus ketiga, menyelesaikan isu masa depan Robert Lewandowski. Penyerang asal Polandia, penyerang tersubur di Bundesliga 2017/2018 itu ingin hengkang ke Madrid. Lewandowski ingin merasakan juara Liga Champions sebelum pensiun. Jika memang tidak bisa ditahan, Bayern bisa memanfaatkan James untuk menambah daya tawar di tengah negosiasi Lewandowski dengan Madrid.
Fokus keempat adalah mengingatkan lawan-lawan mereka di Bundesliga untuk lebih serius bekerja. Bayern memang layak untuk mendominasi liga karena kualitas dan konsistensi. Dua hal yang sulit ditunjukkan lawan-lawannya. Sudah, Bayern, pindah ke Liga Indonesia saja, di mana tim peringkat pertama bisa kalah dengan mudah oleh tim papan bawah.
5. Juara Ligue 1 Prancis: Paris Saint-Germain
yang perlu dibeli oleh Paris Saint-Germain hanya dua. Pertama, akal sehat. Kedua, kesabaran. Dana operasional yang besar membuat tuntutan dari manajemen kepada pelatih juga menjadi besar. Tapi ini menjadi tidak sehat ketika pelatih dibelikan oleh manajemen seorang pemain yang tidak ia butuhkan, misalnya. Hanya untuk di ujung musim, pelatih yang menjadi kambing hitam ketika kalah di Liga Champions.
Belilah akal sehat dan kesabaran sebanyak mungkin, PSG. Hanya dengan dua hal itu, kamu bisa berbicara banyak di kompetisi antar-klub paling mewah di dunia itu.