Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Kalau Arsenal, Liverpool, dan Klub Liga Inggris Dukung LGBT, Kamu Mau Apa?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
3 Desember 2018
A A
Arsenal, Liverpool, LGBT MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kalau Arsenal, Liverpool, Chelsea, dan banyak klub Liga Inggris mendukung kampanye kesetaraan hak LGBT di dunia olahraga, kamu mau apa?

Dua hari yang lalu, kolom notifikasi Twitter @arsenalskitchen ramai dengan perdebatan soal LGBT. Perdebatan ini tidak ujug-ujug muncul. Apa pasal? Liga Inggris, dan banyak klub di dalamnya, menyatakan dukungan kepada kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT. Kampanye yang mereka serukan adalah “This is everyone’s game.” Ini olahraga untuk semua orang.

Arsenal, Liverpool, Chelsea, dan banyak klub Liga Inggris lainnya menunjukkan dukungannya kepada kaum LGBT dengan sebuah penanda. Mulai dari tali sepatu, ban kanten, hingga kotak penyangga bola, diwarnai dengan warna pelangi. Otoritas Liga Inggris memang sudah sejak musim lalu bekerja sama dengan Stonewall, sebuah organisasi yang mengampanyekan kesetaraan hak kaum LGBT di dunia olahraga.

Saya ulangi ya. Kerja sama antara Liga Inggris dan Stonewall sudah terjalin sejak musim lalu. Dan, setiap kali tiba hari kampanye persamaan hak LGBT di dunia olahraga (dan di semua bidang kehidupan), ontran-ontran terjadi. Dan seperti biasa, mereka yang tanpa dosa, berkotbah soal azab. Heboh kok terjadwal.

Menjadi lucu kemudian adalah ada sebuah akun fanbase Arsenal, di Indonesia, yang mengajak followers mereka, untuk ramai-ramai unfollow akun Twitter resmi Arsenal. Jangan tanggung-tanggung bos, sekalian tutup akun sekalian kalau memang menolak kaum LGBT, yang didukung Arsenal.

Semakin goblok, ketika akun ini berkicau, bahagia, ketika Arsenal berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur. Katanya ngajak ramai-ramai unfollow Arsenal. Kok masih pakai embel-embel Arsenal di nama akun? Sampai saat ini, kita punya istilah untuk mereka-mereka yang seperti ini. Namanya “munafik”. Nggak tahu kalau sudah ganti. Nggak takut kena azab, bos? Menjadi munafik kan juga dilarang di agama.

Lagian perdebatan soal azab karena mendukung kesetaraan hak LGBT ini juga lucu. Teriak-teriak takut kena azab, dosa, hina, tapi sejak lahir hingga bisa bikin akun Twitter, dirinya tak bersih dari dosa. Ya sama seperti sebuah akun pendukung Arsenal yang mengajak unfollow tapi masih follow. Kamu termasuk kaum munafik?

Buat siapa saja, yang merasa tidak pernah bikin dosa, silakan maju duluan untuk ngehina kampanye kesetaraan hak LGBT di dunia olahraga!

Sebetulnya, sejak zaman Nabi Luth, yang dikecam itu perilaku seksual atau orientasinya? Kalau kata Windu Jusuf: sodominya atau homoseksualitasnya?

Windu menyajikan argumen yang menarik soal ini. Biar kamu semua melek pengetahuan, sodomi itu tidak terbatas kepada aktivitas seks anal saja. Menurut Undang-Undang di banyak negara di Eropa, sodomi meliputi aktivitas seksual yang tidak pro-kreasi, atau yang tidak menghasilkan keturunan.

Maka dari itu, seks oral juga masuk ke dalam kategori sodomi. Menggunakan definisi tersebut, seluruh aktivitas seks yang tidak bertujuan bikin anak adalah haram. Ini baik yang dilakukan berpasangan, ramai-ramai, atau solo karier.

Jadi, kalau “pacarmu adalah tangan sebelah kanan”, lalu gemar mencipratkan cairan semen ke tembok kamar mandi, atau berakhir di lembar-lembar tisu, yang kamu lakukan juga sodomi. Haram! Kalau sudah begitu, apa bedanya dengan justifikasi kaum LGBT bakal kena azab? Matek koen!

Saya sih tidak terlalu peduli dengan preferensi para pemain–sudah banyak pemain sepak bola yang mengaku gay–klub, dan otoritas sebuah liga. Jika mereka mau mendukung kampanye kesetaraan hak LGBT, saya, kamu, kita semua, bisa apa?

Yang saya nikmati setiap akhir pekan adalah sepak bola itu sendiri. Merayakan sepak bola, bagi saya, adalah menghormati setiap orang yang sudah terlibat di dalamnya. Mereka yang bekerja untuk sebuah kesenangan yang kita rindukan. Kita merutuki jeda pertandingan internasional karena membuat klub kesayangan tidak bermain di akhir pekan. Maka, nikmati saja permainan itu sendiri. Simpan preferensi seksualmu, jauh di dalam hatimu yang busuk itu.

Iklan

Oya, kecuali para mafia bola, tukang atur skor, saya tidak bisa menaruh hormat kepada mereka.

Oleh sebab itu, kalau Arsenal, Liverpool, Chelsea, Manchester City dan banyak klub Liga Inggris lainnya mendukung LGBT, kamu mau apa? Mau tidak lagi mendukung mereka? Kalau mengikuti logikamu sih, harusnya tidak lagi mendukung klub-klub itu.

Harusnya kalian unfollow akun-akun klub bola kesayangan kalian. Pindah ke olahraga karambol saja malah lebih cocok. Di sana belum ada kampanye kesetaraan hak LGBT di dunia olahraga. Jangan jadi kaum munafikun.

Sekali lagi, buat siapa saja, yang merasa tidak pernah bikin dosa sejak lahir, silakan maju duluan untuk ngehina kampanye kesetaraan hak LGBT di dunia olahraga!

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2018 oleh

Tags: ArsenalLGBTliga inggrisLiverpool
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Dubes RI untuk Vatikan: Gereja Katolik Tidak Akan Mengakui Perkawinan Sejenis MOJOK.CO
Aktual

Dubes RI untuk Vatikan: Gereja Katolik Tidak Akan Mengakui Perkawinan Sejenis

21 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.