Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Transliterasi Bahasa Arab dan Penyerapannya: Bukan ‘Insya Allah’, tapi ‘Insyaallah’

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
20 Agustus 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Perbedaan pendapat penulisan kata-kata dari Arab yang disertai keterangan soal transliterasi bahasa Arab dengan hukum penyerapannya.

Selagi banyak orang berdebat dan bertanya-tanya mengenai penulisan kata-kata berbahasa Arab yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia, pedoman transliterasi Arab Latin sendiri sebenarnya telah dibuat. Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nyatanya bersama-sama mengeluarkan Keputusan Bersama (SKB) Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987.

Pada SKB tersebut, penulisan kata serapan yang diambil dari bahasa Arab ditentukan aturannya. Berkat aturan ini pula, penyederhanaan alih aksara terjadi, misalnya dari aksara sh/ṣ dan ts/ṡ menjadi s, aksara dz/ż menjadi z, atau aksara zh/ẓ menjadi z.

Nah, yang sering kali menjadi masalah dalam penyerapan bahasa Arab ke Indonesia ini adalah pertanyaan kita yang berbunyi: “Eh, ini tulisannya bener kayak gini nggak, sih?” atau “Eh, ini tuh harusnya digabung apa dipisah, sih?”. Tak jarang juga, pembahasan pun kian panjang setelah orang-orang ikut mengkritisi penulisan kata-kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Usut punya usut, protes ini datang karena perbedaan yang mencolok antara transliterasi bahasa Arab dengan penyerapan ke bahasa Indonesia.

Loh, emangnya beda?

Ternyata, transliterasi bahasa Arab merupakan kegiatan yang dilakukan lebih dulu sebelum adanya penyerapan ke bahasa Indonesia. Nah, kali ini, kami telah mengumpulkan kata-kata populer yang berasal dari bahasa Arab, lengkap dengan cara penulisannya. Siap baca? Let’s go~

1. Walimah

Dalam KBBI, walimah berarti perjamuan. Namun, yang lebih sering kita dengar adalah bentuk kata walimatul, sebagaimana yang sering tertera dalam undangan dan merupakan bentuk transliterasi.

Penggunaan kata walimah kerap ditemui dalam beberapa gabungan kata di bahasa Indonesia, termasuk walimah safar dan walimah urusy. Walimah safar adalah perjamuan untuk keberangkatan atau kepergian, sedangkan walimah urusy adalah perjamuan untuk pernikahan atau akad nikah.

2. Hadis

Alih-alih hadits, KBBI menuliskan kata yang satu ini sebagai hadis. Tentu saja, perbedaan pendapat mewarnai keputusan ini.

Penyebab hadis ditulis tanpa huruf t sebenarnya disebabkan oleh hukum transliterasi bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Jika dilihat dari huruf Arabnya, kita memang bisa menuliskannya dengan aksara ts. Namun, saat diserap ke bahasa Indonesia, ts ini berubah menjadi s, seperti pada kata hadis.

3. Jamak

Beberapa kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Indonesia kebanyakan berupa kata dengan apostrof yang mewakili huruf ain, baik yang hidup maupun mati. Menurut SKB yang telah disebutkan sebelumnya, ada cara khusus menghadapi huruf ain mati dalam penyerapannya di bahasa Indonesia.

Pada kata jama’, misalnya. Apostrof di sana menandakan adanya huruf ain mati. Namun, saat diubah ke bahasa Indonesia, huruf ain mati ini diubah menjadi k, yaitu jamak.

4. Insyaallah

Alih-alih insya Allah (transliterasi ke bahasa Indonesia) maupun insha Allah (transliterasi ke bahasa Inggris), kata insyaallah pada akhirnya muncul sebagai bentuk yang benar dalam KBBI. Arti dari kata ini adalah jika  Allah menghendaki.

Lalu, kenapa harus insyaallah?

Iklan

Kata insyaallah ternyata terdiri dari tiga unsur kata yang membentuknya, yaitu in (artinya jika), syaa (artinya menghendaki), dan –illah (dari kata Allah). Itulah sebabnya kata ini tidak ditulis sebagai insya Allah karena bukan terdiri dari dua unsur, yaitu insya dan Allah.

5. Jumat

Dalam transliterasi bahasa Arab secara langsung, nama hari yang satu ini ditulis dengan Jum’at, yaitu menggunakan apostrof (‘). Namun, tahukah kamu: aturan penyerapan bahasa Arab ternyata mengatur bahwa apostrof harus diabaikan untuk alih aksara ain hidup. Dengan demikian, kata Jum’at tadi bisa kita ubah sesuai aturan resmi menjadi Jumat.

Ingat, ya: ain hidup diawali apostrof, lalu apostrofnya hilang. Sama seperti: hubungan yang tidak diawali dengan kejujuran, lalu kepercayaannya pun hilang.

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2018 oleh

Tags: Insha AllahInsya AllahinsyaallahJumatKBBIpenyerapan bahasa Indonesiatransliterasi bahasa Arab
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Khotbah

Alasan Kiai Kholil Duduk di Saf Paling Belakang saat Dengarkan Khotbah Salat Jumat

20 November 2020
surat andi taufan garuda putra kepada camat di seluruh indonesia mojok.co
Versus

Mengedit Surat Andi Taufan, Stafsus Milenial yang Gaya Suratnya Masih Bau Orba

15 April 2020
Versus

Romantisisasi Bentuk Serapan “Romantisasi” yang Salah

15 Juli 2019
Versus

Selamat Bulan Ramadhan, eh Ramadan, dan Jangan Lupa Taraweh, eh Tarawih!

6 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.