Dear Debt Collector, Menagih ke Kontak Darurat Itu Sia-sia 

Dear Debt Collector, Menagih ke Kontak Darurat Itu Sia-sia . MOJOK.Co

Dear Debt Collector, Menagih ke Kontak Darurat Itu Sia-sia. (Mojok.Co)

Saya hanya bisa menghela napas panjang ketika ponsel saya berkali-kali berdering, entah karena ditelepon atau di-WA nomor tak dikenal. Saya lelah dan penat. Jujur saja, melalui tulisan ini saya ingin mengungkapkan kepada Debt Collector yang tidak pernah menyerah menghubungi saya, yang Anda lakukan sebuah kesia-siaan. Kenapa? 

Pertama, saya tidak pernah tahu nasabah yang Anda kejar-kejar itu menyertakan saya dalam kontak daruratnya. Seorang kawan yang menyebalkan ini tidak pernah meminta izin untuk menambahkan saya dalam kontak daruratnya. Lha kok tiba-tiba, Anda meminta saya bertanggung jawab. Saya diwajibkan menagih dan mengingatkan. Tolong, saya tidak ada waktu melakukannya.

Kedua, jangan mengancam soal BI Checking atau apapun itu. Saya yakin seratus persen teman saya yang berutang ini tidak peduli dengan riwayat kreditnya dalam BI Checking. Logikanya ya, kalau teman saya punya sedikit saja kepedulian, dia sudah pasti akan membayar utang-utangnya. Lalu soal mengancam akan mendatangi rumah kawan saya ini, silakan saja. Sekalian temui ketua RT dan RW setempat seperti yang selama ini Anda sampaikan. 

Dear debt collector, saya hanyalah korban yang jadi tumbal kawan saya

Saya sama sekali tidak keberatan dengan cara Anda melaksanakan standar operasional prosedur (SOP) perusahaan untuk menagih utang. Silakan saja, toh itu bukan urusan saya. Siapa tau kalau Anda tagih secara langsung, uang akan lebih cepat kembali. Sudah tagih langsung saja gitu lho, sat-set, jangan pakai mengancam saya yang tidak tahu apa-apa ini.  

Ketiga dan terakhir, saya hanyalah korban yang menjadi tumbal kawan yang tidak bertanggung jawab. Jadi, tolong jangan jadikan saya sebagai pengganti nasabah Anda. Sekali lagi saya pertegas di sini bahwa saya bukan nasabah Anda. Jangan suruh saya membayar utang teman saya ini. Lha kok enak bener, dia yang pakai duitnya saya yang harus bayar. Saya nggak makan nangkanya kok kena getahnya. 

Ya, pokoknya sia-sia Anda menagih lewat saya.

Anisa Fitrianingtyas, Semarang, anisafitrianingtyas1@gmail.com

 

BACA JUGA Uneg-uneg dari Penjual Pulsa ketika Dihadapkan dengan Pelanggan Nggak Tahu Diri dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG.

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

 

Exit mobile version