COD Atasan Mengundang Huru Hara

cod mojok.co

Ilustrasi surat orang biasa (Ega Fansuri/Mojok.co)

Saya ingin bercerita tentang kekesalan saya terhadap atasan saya di kantor. Ini bukan soal cara kerja, tuntutan, maupun hal lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan, tetapi ini tentang paket COD.

Saya bekerja di bagian penerima tamu, istilahnya garda terdepan dalam menerima tamu, kang paket, dan yang lainnya. Dari sekian orang yang membeli paket dan dibayar secara COD di kantor, hanya atasan saya yang membuat hati saya jengkel. Sebab ia kerap tidak menitipkan uang COD kepada kami yang menjadi “garda terdepan”.

Suatu hari saat teman saya bertugas, paket atas nama atasan saya datang dengan nominal ratusan ribu. Setelah di cek, ternyata dia tidak menitipkan uang untuk membayar paketnya. Kami sangat kesal, karena tidak setiap saat kami membawa uang yang cukup untuk membayarkan terlebih dahulu paketnya.

Setelah paket kami bantu bayarkan, kami protes ke atasan, memberi saran bahwa sebaiknya menitipkan uang untuk paket yang dibayar langsung. Namun dia tetap tidak merasa bersalah dan terus mengulanginya sampai hari ini.

Setelah pola tersebut terulang dan atasan saya tetap tidak merasa bersalah, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk tidak pernah membayarkan paketnya terlebih dahulu, apapun yang terjadi. Kami sampai bingung, apa susahnya menitipkan uang COD, bukankah jika sudah memesan barang di online shop, kita sudah harus siap dengan uang yang harus dibayarkan? terlebih jika memilih metode pembayaran COD.

Riska Apriliati Ningsih
Denpasar
riskaapriliati23@gmail.com

Uneg-uneg, keluh kesah, dan tanggapan untuk Surat Orang Biasa bisa dikirim di sini

Exit mobile version