Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

ZB Man Adalah Sempak Paling Setil yang Pernah Saya Pakai

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
21 Januari 2021
A A
ZB Man Adalah Sempak Paling Setil yang Pernah Saya Pakai terminal mojok.co

ZB Man Adalah Sempak Paling Setil yang Pernah Saya Pakai terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya pernah beli sepuluh pak sempak hanya untuk KKN saja. Saya sadar, bahwa kebutuhan sempak saat KKN itu amat nyata pentingnya. Selain berguna untuk melindungi burung, juga untuk kesehatan. Sepuluh pak untuk dua bulan, saya pikir cukup. Namun masalahnya satu, uang saya yang bisa saja nggak cukup.

Konflik batiniah yang berkelindan inilah yang menyebabkan perjumpaan pertama saya dengan sempak bernama ZB Man. Bagaimana nggak tertarik, dari namanya saja sudah amat maskulin. Nggak seperti merek sebelah yang lebih mirip nama pemain sepak bola dan jenis hewan yang tinggal di rawa.

Tapi pembelaan saya—awalnya—bukan karena kualitas, tetapi masalah harga. Di Indomaret, waktu itu harganya sepuluh ribu saja masih dijujuli. Kalau nggak salah harga satuannya tujuh ribu dan dalam satu pak, isinya ada tiga.

Jiwa miskin saya pun berbisik mesra, “Sudah, beli ini saja, toh cuma buat KKN, setelah itu balik ke merek sempak kesukaan saya, yang namanya kayak pemain sepak bola itu.” Lantas saya sikat beberapa yang tersisa, nggak urusan semisal saya menyebabkan inflasi sempak secara besar-besaran di negara ketiga. Mbok ben.

Di kasir, mas-mas penjaga pun bingung. Mungkin mikirnya saya dikira mau kulakan. Tersimpan senyum simpul dari bibir mas itu. Wah, kurang ajar, pikir saya. Namun setelah saya mawas, kalau dipikir-pikir ya aneh juga ke Indomaret malah belanja sempak.

Singkat kata, KKN lah saya. Sehari saya pakai, rasanya agak linu karena ukurannya relatif lebih kecil dari sempak yang biasa saya kenakan. Pikiran saya yang selalu positif bilang, tenang saja, besok juga bakal terbiasa.

Ndilalahnya hari kedua ada masalah yang lebih krusial, yakni turbulensi ketika bangun tidur di pagi hari. Esoknya, ketika bangun di dalam sleeping bag kok ya rasanya agak gringgingen gimana gitu. Ada sesuatu yang nggak bisa merdeka selain kebebasan berpendapat. Akhirnya satu sempak saya sudahi, ganti ZB Man yang berwarna coklat.

Rasanya memang aneh, tapi makin hari selama berkegiatan, saya mulai terbiasa. Yang bikin saya percaya diri adalah bahwa sempak ini warnanya sungguh menggoda. Dua hari sekali saya ganti sempak dengan warna yang berbeda. Ini kalau bunglon lihat selangkangan saya, pasti bakalan minder.

Baca Juga:

Seri Produk Terbaik Indomaret untuk Pria: Celana Dalam yang Murah tapi Ramah Selangkangan!

Namun nggak hanya itu saja yang menyebabkan saya menobatkan bahwa ZB Man adalah sempak model paling setil di tata surya. Alasan berikutnya lebih prinsip, yakni ada celah di bagian tengah, yang bisa mengeluarkan si burung tanpa kudu mlotrokkan sempak seutuhnya. Bisa dibilang, ini adalah kemerdekaan bagi manuk yang sifatnya otonom.

Ini bukan perkara nganu lho ya, lha wong saya juga awalnya nggak tahu tujuan dibuatnya celah bagian tengah itu buat apa. Namun setelah saya menimang-nimang dengan masak, celah ini sangat berguna, apalagi ketika masa KKN saya. KKN di sebuah tempat pasca bencana, di mana kamar mandi itu barang mewah.

Lha gimana, KKN saya itu jatuh pada masa pasca gempa Lombok dua tahun lalu. Kondisi kamar mandi yang amat memprihatinkan. Misalkan bersembunyi di balik reruntuhan, sungai yang kering, posko yang dibuat oleh tentara, dan sanitasi yang gawat, celah di sempak ZB Man adalah perkara keberuntungan saya ketika membelinya.

Seakan saya bisa merencanakan kencing di mana saja—bukan sembarangan, tetapi ketika ada tempat yang layak. Misal sawah, sungai kering, dan bekas kamar mandi di sisa reruntuhan, saya nggak kudu membuka celana, sempak, kemudian kencing. Setidaknya saya menghemat satu step untuk kencing di keadaan genting.

Selain itu ya saya ini orangnya pemalu. Warga desa setempat, kala kencing, begitu etel mengeluarkan burungnya. Lha wong pas makan mangga, saya di atas lagi ngoncek, tiba-tiba ada pemuda yang buka celana dan kencing di sana. Iya, dengan kondisi mlotrokkan celana dan sempak sampai tanah. Begitu ekstrim.

Saya isin tetapi mengusung konsep guyub. Kencing nggak kencing yang penting kumpul. ZB Man menjadi penyelamat saya. Ketika kencing sparing—yakni bersama-sama antara mahasiswa KKN dan warga desa—saya nggak kudu mengeluarkan burung secara terang-terangan. Ada celah yang begitu menyelamatkan sehingga pantat saya nggak terekspos oleh media.

Pun rasanya sempak ZB Man amat aerodinamis bak mobil F1 yang melaju ngosak-ngasik di Sirkuit Monaco yang sempit. Saya menjadi orang paling lincah. Pun saya merasa paling keren walau harga sempak ini nggak lebih mahal dari Tupperware kawan saya. Kenyamanan nomor satu, masalah harga bisa diobrolkan.

Sungguh konsep yang menarik, Tupperware sebagai wadah air minum lebih mahal ketimbang sempak ZB Man yang menjadi wadah penyalur air kehidupan yang nggak pernah terputus masanya. Kecuali kamu mati atau terkena penyakit. Ya, air itu namanya air kencing, bukan air mani.

BACA JUGA Gejolak Batin Saat Menemani Istri ke Toko Pakaian Dalam Wanita dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2021 oleh

Tags: sempakzb man
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Sempak Indomaret: Celana Dalam Ramah Selangkangan Terbaik Sepanjang Masa

Seri Produk Terbaik Indomaret untuk Pria: Celana Dalam yang Murah tapi Ramah Selangkangan!

6 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.