Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Yasonna Laoly dan “Azab” karena Sudah Menghina Dian Sastrowardoyo

Erwin Setia oleh Erwin Setia
22 Januari 2020
A A
Yasonna Laoly dan "Azab" karena Sudah Menghina Dian Sastrowardoyo
Share on FacebookShare on Twitter

Pada akhir September 2019, ketika sengkarut soal revisi RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) mengemuka, ada secuil kejadian yang kala itu banyak orang barangkali menganggapnya biasa-biasa saja. Kejadian itu adalah ketika Menkumham Yasonna Laoly menyebut Dian Sastro—pujaan generasi 90-an—“bodoh” karena menurutnya Dian tidak membaca UU dulu sebelum berkomentar tentang RKUHP. “Sehingga terlihat bodoh,” tandas Yasonna.

Sekilas itu adalah peristiwa sepele belaka. Memang sempat agak ramai diperbincangkan waktu itu. Dian Sastro juga menimpali perkataan Yasonna dengan sejumlah argumen. Tapi perlahan “perselisihan” Yasonna dan Dian pun padam dan dilupakan.

Namun sayangnya, tepat sejak hari Yasonna Laoly mengatai Dian Sastro “terlihat bodoh”, nasib buruk beranak-pinak di sekitarnya. Menteri kelahiran 50-an itu tentu tak tahu betapa berharganya Dian Sastrowardoyo. Pada masa mudanya Yasonna mungkin hanya penggemar Titiek Puspa dan Ida Laila, karena itu terang belaka kenapa dia dengan entengnya “menghina” Dian Sastro.

Andai saja Yasonna lahir tahun 80-an, tentu ia bakal lebih menjaga lisannya. Pemeran Cinta dalam film Ada Apa dengan Cinta dan pemeran dalam video klip fenomenal lagu “Menghapus Jejakmu” Peterpan itu punya tempat istimewa di benak banyak orang, terutama generasi yang beranjak dewasa pada awal tahun 2000. Dian Sastro terkenal sebagai artis yang hampir tak punya cela, bahkan statusnya sudah mendekati legenda dan mitos. Tak ayal, orang-orang pun senantiasa mendukungnya, dan sebaliknya: mendoakan keburukan bagi siapa saja yang mengusiknya.

Apakah Yasonna Laoly telah kena kutuk doa-doa buruk para penggemar Dian Sastro? Saya tidak tahu pasti. Tapi yang jelas, kalau gerak kupu-kupu di Hutan Amazon saja bisa menyebabkan tornado di Texas. Maka bukan sesuatu yang mengherankan kalau hinaan Yasonna terhadap Dian Sastro bisa menyebabkan kesialan-kesialan di hari depan bagi Yasonna.

Mari kita kilas balik. Pada akhir September 2019, tak lama setelah menyebut Dian bodoh, Yasonna mengundurkan diri sebagai Menkumham. Tak lain karena dirinya juga sudah terpilih menjadi anggota DPR. Momen itu juga bertepatan dengan kehebohan soal revisi UU yang membuat banyak pihak mengecam Menkumham. Eh, tapi, beberapa waktu kemudian, Yasonna seperti sedang memerankan suatu pentas dagelan. Tiba-tiba saja dia balik lagi jadi Menkumhan dengan alasan presiden memilihnya kembali.

Orang-orang pun berduyun-duyun mengejek dan mempertanyakan sikap Yasonna yang terlihat seperti sedang main-main. Memang sih hak dia mengundurkan diri dari menteri, terus jadi menteri lagi. Toh, kita sudah paham, kelakuan pejabat kita memang absurd-absurd. Mulai dari nyengir pas ketahuan korupsi, mundur tapi balik lagi menjabat, hingga doyan mengatakan “bukan urusan saya” atau “tanyakan saja kepada si A” ketika diwawancarai. Untuk yang terakhir, tentulah saya tidak perlu menyebut siapa nama pejabat itu.

Lalu, pada November 2019, giliran Yamitema T. Laoly, anak Yasonna kena getah. Dia diperiksa terkait kasus suap yang melibatkan Wali Kota Medan. Kasus itu sendiri tak lantas menjadi besar dan merembet ke mana-mana. Hanya saja, pemeriksaan yang melibatkan anaknya, jelas bikin muka Yasonna sedikit tercoreng. Lha gimana tidak, anak Menkumham kok diperiksa terkait kasus korupsi?

Baca Juga:

PDIP Keok di Kandang Banteng, kok Bambang Pacul yang Disalahkan?

Keluarga Jokowi Tidak Berkhianat. Mereka Hanya Mencoba Menjadi Gen Z yang Mengutamakan Kesehatan Mental

Mundur sejenak, Yasonna juga pernah diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Dengan fakta gabungan bahwa Yasonna dan anaknya pernah diperiksa terkait kasus korupsi, terlepas status mereka hanyalah saksi, itu membuktikan bahwa Yasonna memang tidak baik-baik saja. Dan semakin tidak baik-baik saja selepas dia ada masalah dengan Dian Sastro.

Yang terbaru tentunya soal Yasonna Laoly yang menjadi tim hukum PDIP terkait kasus suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang diduga dilakukan oleh Harun Masiku, seorang kader PDIP. Ini tentu sebuah keabsurdan yang lain. Bagaimana mungkin seorang Menkumham aktif menjadi tim hukum partai yang ditengarai bermasalah?

Walaupun kalau kita lihat dari sisi lain, apa yang dilakukan Yasonna tentu punya alasan. Selain karena Yasonna kader PDIP, ia juga punya kenangan buruk bersama KPK. Ya, di antaranya terkait kasus dia dan anaknya yang masing-masing pernah diperiksa soal kasus korupsi. Mungkin kali ini Yasonna cuma mau “balas dendam” kepada KPK. Terlihat lucu, kekanak-kanakan, dan menyedihkan, sih. Tapi, bukankah memang demikian karakter pejabat kita saat ini?

Kita tak bisa menebak apa lagi persoalan dan kontroversi yang bakal menimpa Yasonna Laoly. Yang jelas, setelah ia menyebut Dian bodoh, “azab” seakan-akan berkitaran di sisinya dengan rupa-rupa bentuk. Pesan moralnya adalah: Jangan pernah bermasalah dengan Dian Sastro dan jadilah Menkumham yang baik dan benar. Nggak usah macam-macam, lah!

BACA JUGA Mari Waspada Kepada Negara Untuk 5 Tahun ke Depan atau tulisan Erwin Setia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2020 oleh

Tags: dian sastrowardoyoMenkumhamPDIPyasonna laoly
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

PDIP Keok di Kandang Banteng, kok Bambang Pacul yang Disalahkan?

PDIP Keok di Kandang Banteng, kok Bambang Pacul yang Disalahkan?

3 Desember 2024
Heh! Ketua DPRD DKI Jakarta, Tegal Itu Tanah Revolusi! (Unsplash)

Nggak Sepantasnya Ketua DPRD DKI Jakarta Meremehkan Tegal. Tegal Itu Tanah Revolusi!

21 Agustus 2023
Harga BBM Naik, Dana Pensiun Diubah, Istri Ferdi Sambo Tak Ditahan tapi Rakyat yang Kudu Memahami (Unsplash.com)

Harga BBM Naik, Dana Pensiun Diubah, Istri Ferdi Sambo Tak Ditahan tapi Rakyat yang Kudu Memahami

3 September 2022
Tutorial Cara Ngamuk yang Tepat Guna dari Ganjar Pranowo (Wikimedia Commons:humas.jatengprov.go.id)

Tutorial Cara Ngamuk yang Sehat dan Tepat Guna dari Ganjar Pranowo

26 Juni 2023
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Megawati adalah Tokoh yang Paling Banyak Memberi Sumbangsih untuk Indonesia

1 November 2020
partai oposisi

Ngomongin Jadi Partai Oposisi Padahal Memahami Istilahnya Aja Salah Kaprah!

16 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.