Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Yang Terjadi Ketika Saya Masuk Tempat Karaoke Pakai Gamis

Melynda Dwi Puspita oleh Melynda Dwi Puspita
25 Januari 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Apabila melihat judulnya, mungkin akan banyak para ustaz dan ustazah dadakan yang ceramah alias menghujat dengan embel-embel “sekadar mengingatkan”. Ah terserah saja lah, saya cuma mau berbagi kisah kocak saat masuk tempat karaoke.

“Eh, ayo karaokean!” ajak kakak kandung saya karena baru gajian. Tanpa pikir panjang, saya dan dua teman saya langsung mengiyakan. Saat itu, saya berkuliah dan kakak saya bekerja di kota yang sama. Jadi, kakak saya juga sangat akrab dengan teman-teman saya.

Tidak ada persiapan yang kami lakukan saat ingin menuju tempat karaoke. Ajakan yang dilontarkan kakak saya itu tepat di siang hari. Sedangkan kami berangkat pada malam hari menunggu kakak saya pulang bekerja. Suasana malam hari yang dingin, sangat tepat apabila digunakan untuk bersenang-senang (tapi bukan yang aneh-aneh lho ya!).

Jujur saja, kami berempat belum pernah berkunjung ke tempat karaoke. Sebab, harganya bagi kami tidak ramah di kantong. Untuk satu jam saja, dipatok harga berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Belum lagi, saat bernyanyi pasti waktu terasa sangat cepat sehingga tidak tersadar beberapa jam telah berlalu. Namun, karena kali ini kami diberi kesempatan gratis, jelas kami tidak menolaknya.

Saya yang notabene memiliki hobi bernyanyi, jelas sangat bahagia mendapatkan tawaran tersebut. Belum lagi saat itu, saya dan teman-teman sedang stres menghadapi praktikum yang membludak. Laporan praktikum yang berjibun, revisi berkali-kali, dan semuanya harus ditulis tangan. Alhasil, karaoke menjadi pilihan untuk sejenak menghilangkan beban pikiran.

Saya terbiasa mengenakan rok dan kerudung panjang saat bepergian. Diikuti pula dengan kakak dan teman saya yang lain. Bahkan salah satu teman saya menggunakan gamis sebagai rutinitas. Kami bukan berasal dari keluarga ahli agama atau merasa paling alim sedunia, kok. Bukan pula dari golongan yang fanatik terhadap agama. Kami masih menyukai musik dan bernyanyi. Namun, bagi kami, menutup aurat adalah suatu kewajiban.

Kami menggunakan pakaian yang sering dipakai sehari-hari. Tidak ada pikiran jelek saat akan menuju tempat karaoke yang jaraknya kurang lebih hanya 100 meter dari rumah indekos saya. Yang ada di pikiran kami saat itu, hanya ingin melampiaskan amarah dan lelah dengan bernyanyi walaupun suaranya bakal sumbang.

Saat berada tepat di pintu masuk tempat karaoke tersebut. Saya baru ingat jika tempat karaoke identik dengan hal-hal berbau negatif seperti miras, narkoba, bahkan sebagai lokasi transaksi urusan “pertelanjangan”. Benar saja, saya tersadar kalau kami salah kostum. Seharusnya apabila akan mengunjungi tempat karaoke, bakal lucu rasanya pakai gamis begini.

Baca Juga:

Derita Hidup di Lokalisasi JBL Semarang-Kendal, Sering Dikira Mucikari dan Bos Karaoke Padahal Cuma Numpang Tinggal

10 Rekomendasi Lagu Karaoke yang Bikin Suasana Pecah dan Suara Fals Termaafkan

Sebab sudah kepalang basah alias malas untuk pulang kembali mengganti baju, akhirnya kami memberanikan diri untuk masuk. Benar saja dugaan saya, kami mendapat tatapan keheranan dari bagian resepsionis dan pelayan. Beberapa pengunjung yang duduk di kursi lobby pun tampak kaget. Melalui pandangan tersebut, mereka seakan kompak bertanya dalam pikirannya, “Nggak salah masuk, Mbak? Ini bukan tempat pengajian.”

Saat itu belum ada pandemi Covid-19 melanda sehingga penggunaan masker masih tidak menjamur. Kami hanya bisa menahan malu, tidak bisa menutup raut muka. Padahal kalau pakai masker setidaknya wajah kami tidak terlihat jelas, duh!

Namun, kami berusaha menampilkan ekspresi wajah biasa-biasa saja seperti tidak ada hal aneh yang terjadi. “Lah, kami bayar kok, ngapain malu juga sih, kami cuma mau nyanyi-nyanyi, nggak niat aneh-aneh.” pikir saya saat itu hanya untuk menenangkan diri.

Setelah melakukan pembayaran, akhirnya kami menuju ruangan yang berada di lantai dua. Sepanjang perjalanan, saya hanya bisa senyam-senyum sendiri. Bahkan saat tiba di ruangan, kami masih sempat membahas persoalan salah kostum dan tatapan orang-orang. Kami hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Hingga akhirnya kami terlarut dalam suasana bahagia. Menyanyikan lagu dangdut hingga lagu barat.

Tidak terasa satu jam telah berlalu, jujur saja saat itu kami takut jika harus keluar ruangan. Apalagi di tempat karaoke, semakin malam akan semakin ramai. Namun, kami harus memberanikan diri untuk melangkahkan kaki keluar dari tempat karaoke tersebut. Dugaan saya benar-benar terjadi kembali, tatapan sinis para pengunjung mengantarkan kami menuju pintu keluar.

“Ah, lucu juga, tetapi saya kapok, jangan sampai mengulang kesalahan yang sama.” pikir saya.

BACA JUGA Derita Orang Nggak Suka Karaokean, Cuma Berdiam Diri Saat yang Lain Asyik Bernyanyi dan tulisan Melynda Dwi Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Januari 2021 oleh

Tags: anak musikkaraoke
Melynda Dwi Puspita

Melynda Dwi Puspita

Sebutir pasir pantai asal Probolinggo, Jawa Timur.

ArtikelTerkait

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Karaoke di Rumah agar Tidak Dilaknat Tetangga

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Karaoke di Rumah agar Tidak Dilaknat Tetangga

9 Maret 2023
15 Lagu Bahasa Inggris yang Asyik Buat Karaoke Rame-rame Terminal Mojok

15 Lagu Bahasa Inggris yang Asyik Buat Karaoke Rame-rame

15 Januari 2022
10 Rekomendasi Lagu Karaoke yang Bikin Suasana Pecah dan Suara Fals Termaafkan

10 Rekomendasi Lagu Karaoke yang Bikin Suasana Pecah dan Suara Fals Termaafkan

11 Mei 2025
Risiko Tinggal di Kampung yang Dikelilingi Hotel, Tempat Karaoke, dan PSK terminal mojok.co

Risiko Tinggal di Kampung yang Dikelilingi Hotel, Tempat Karaoke, dan PSK

2 Maret 2021
Kalau Boleh Jujur, Lagunya Mulan Jameela Itu Cihuy Banget, Cuy! terminal mojok.co

Udah, Ngaku Aja Kalau Nyanyi Sambil Berkendara Itu Asyik Betul!

17 Maret 2020
15 Rekomendasi Lagu yang Cocok untuk Karaokean di Perjalanan Terminal Mojok.co

15 Rekomendasi Lagu yang Cocok untuk Karaokean di Perjalanan

16 Maret 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.