Yang Hilang dalam Cinta adalah salah satu series lokal yang berani mengangkat isu toxic relationship.
Seolah belum cukup dengan rasa antusias menantikan setiap episode terbaru dari drakor Extraordinary Attorney Woo—yang makin ke sini topiknya makin memikat—saya kembali menambah rasa antusias dalam hal hiburan dengan menonton web series Indonesia berjudul Yang Hilang dalam Cinta.
Yang Hilang dalam Cinta, berangkat dari premis yang sederhana. Tentang cinta pertama yang kemudian terjebak dalam kisah cinta segitiga. Memang bukan tema yang antimainstream, namun original series dari platform Disney+ Hotstar ini mengangkat isu yang penting untuk dibicarakan, yaitu tentang toxic relationship, self love, dan self harm.
Di tengah proses persiapan pernikahannya dengan Rendra (Reza Rahadian), Dara (Sheila Dara) bertemu dengan Satria (Dion Wiyoko), teman masa kecilnya. Bagi Dara, Satria memang sebatas teman masa kecil yang selalu siap membantu dalam banyak hal, tetapi bagi Satria, Dara adalah cinta pertama yang bikin dia belum bisa move on.
Hubungan Dara dan Rendra adalah gambaran sebuah toxic relationship. Dalam diri Rendra, kita bisa dengan mudah menangkap perilaku-perilaku yang hujatable alias pantas banget untuk dihujat. Rendra itu sosok yang overprotektif, manipulatif, suka meremehkan pasangan, senang playing victim, sampai gaslighting. Beuh, pokoknya si Rendra masuk dalam daftar cowok red flag, deh.
H-1 acara pernikahan, Rendra dan Dara terlibat pertengkaran gara-gara Rendra cemburu nggak jelas. Yang bikin series ini kemudian menjadi makin menarik untuk ditonton adalah tiba-tiba muncul sisi genre fantasi. Dara menghilang, atau lebih tepatnya, Dara tiba-tiba nggak bisa terlihat secara kasatmata. Satu-satunya yang bisa melihat Dara cuma Satria.
Yang Hilang dalam Cinta rencananya akan tayang sampai 12 episode ini, baru menayangkan 2 episode awal pada hari Sabtu (30/7) kemarin. Dari hasil menonton 2 episode tersebut, saya pribadi berpendapat bahwa series lokal ini memang sayang untuk dilewatkan.
Dari alur cerita, menghilangnya Dara memang masih menjadi misteri. Namun, jika kita melihatnya secara utuh, hal tersebut bisa kita tangkap sebagai gambaran bahwa dalam hubungan yang terjerat toxic relationship, korban memang bisa kehilangan diri sendiri.
Menyimak dialog-dialog antara Rendra dan Dara memang cukup triggering. Kesal sampai ke ubun-ubun mendengar bagaimana Rendra begitu mudah marah, emosian, cemburu nggak jelas, sekaligus begitu lihai membuat Dara menjadi sosok yang bersalah.
Dara kehilangan dirinya sendiri. Ia merasa bersalah atas apa yang telah terjadi. Ia berulang kali meminta maaf padahal sebenarnya ia adalah korban. Bagaimana Rendra membuatnya tertekan, membuatnya menjadi seseorang yang seolah tidak ada harganya dan tidak berarti adalah sebuah kegetiran yang membuat kita menarik benang merah, kenapa Dara bisa sampai melakukan self harm atau menyakiti diri sendiri.
Memang belum jelas terkait latar belakang keluarga Dara, tetapi atas dasar sok tahu saya sebagai penonton, alpanya figur keluarga dan teman dalam kehidupan Dara, menjadi salah satu alasan kenapa Dara begitu sulit lepas dari toxic relationship yang ia jalani. Rendra berhasil membuat Dara merasa bergantung. Seolah jika tanpa Rendra, Dara tidak akan ada artinya.
Dan memang begitulah adanya toxic relationship. Pelaku mengatasnamakan cinta atas setiap perbuatan kasar yang ia lakukan. Seolah setiap rasa sakit yang korban terima adalah sesuatu yang harus ia terima karena mengabaikan bagaimana pelaku menunjukkan rasa cintanya. Saking fokusnya mencintai pelaku dan menerima setiap tekanan atas dasar cinta, korban bisa lupa mencintai dirinya sendiri. Persis seperti apa yang Dara alami.
Selain premis dan alur cerita yang sangat menarik, yang juga memukau dari Yang Hilang dalam Cinta adalah deretan cast yang berperan. Sosok Rendra menambah daftar tokoh cowok red flag yang diperankan sangat apik oleh Reza Rahadian. Seorang Reza Rahadian, sih, tidak perlu diragukan lagi lah ya kemampuan aktingnya~
Demikian halnya dengan Dion Wiyoko dan Sheila Dara. Sebelum Yang Hilang dalam Cinta, Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode adalah series yang juga dibintangi oleh mereka berdua dan menampilkan chemistry jempolan.
Yandy Laurens sebagai sutradara lagi-lagi menghadirkan sajian unik meski berangkat dari premis sederhana. Bahkan, dengan isu penting yang diangkat, bisa jadi awareness untuk melihat toxic relationship lebih dekat. Dialog-dialognya begitu real, ceritanya sangat relevan dan begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan nyata, saya sendiri masih sering membaca komentar yang menganggap korban sebegitu bodohnya sampai tidak bisa lepas dari hubungan tidak sehat yang sedang ia jalani. Nah, dalam series ini kita bisa melihat bagaimana tidak mudahnya bagi korban untuk bisa lepas. Ada banyak alsannya, salah satunya adalah semacam perasaan takut hidup sendiri yang menjadi bayangan gelap.
Selain unsur di atas, masih ditambah pula dengan sinematografi yang memanjakan mata dan pemilihan musik yang juara banget. Bikin betah nonton pokoknya.
Kalau kalian ingin menikmati karya lokal yang berkualitas, Yang Hilang dalam Cinta bisa jadi salah satu pilihan. Nggak kalah keren dari drakor loh, Gaes. Nggak percaya? Cusss tonton sendiri.
Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sianida, Series Lokal yang Ceritanya Mirip Kasus Kopi Sianida.