Saya sungguh kagum dengan seorang Deddy Corbuzier. Setelah dulu populer dengan kemampuan sulapnya. Sekarang ia semakin tambah populer, masih dengan ilmu sulapnya. Bukan dengan sulap ngilangin burung, tapi menyulap suatu masalah menjadi celah keuntungan. Hebat bener.
Pundi-pundi keuntungan itu kembali blio temukan di ribut-ribut Dewa Kipas alias Pak Dadang yang dituduh ngecheat saat mengalahkan Gotham Chess yang katanya seorang Grandmaster catur dunia. Semua keributan itu berawal dari sebuah game lalu menjalar ke dunia nyata. Dan berhasil diendus seorang Deddy Corbuzier dengan sangat tanggap, cepat, dan super duper responsif. Semua blio jadikan bahan di podcastnya. Mulai dari Pak Dadang, Gotham Chess alias Levy Rozman, dan Mbak GM catur Indonesia, Irene Sukandar. Semua keributan ini sebenarnya dimulai dari hal sederhana. Dari sebuah permainan game online yang sebenarnya, kalah nggak dapat apa-apa, dan menang pun juga nggak dapat apa-apa. Tapi, syukurlah Master Deddy hadir menjadi penyelamat masalah yang bikin dunia percaturan Indonesia geger. Om Deddy berhasil bikin masalah yang nggak menghasilkan apa-apa ini jadi sesuatu yang bikin kantong mereka yang terlibat masalah ini jadi agak tebelan dikit.
Bagaimana nggak mantap, Om Ded berhasil bikin kompilasi podcast dengan ketiga orang yang menjadi sumber permasalahan. Tanpa Om Ded blow up masalah ini, sebenarnya keributan sudah mereda. Tapi saat di blow up lagi, ya ribut lagi dong. Tentu kita harus berterima kasih sama Om Deddy Corbuzier, berkat blio, masyarakat Indonesia mendapatkan hiburan yang menarik. Menonton duel yang jarang terjadi, Dewa Kipas alias Pak Dadang, seorang pecatur tradisional yang menimba ilmu dari kopi ke kopi dan dari pos ronda ke pos ronda. Dan lawan dari sang Dewa Kipas tentu punya latar belakang yang mentereng. Seorang pecatur profesional bergelar Grand Master yang menimba ilmu dari tempaan khusus dengan berbagai teori catur yang pasti sudah dia khatamkan. Tanpa Om Ded yang memfasilitasi, duel akbar antara Pak Dadang vs Mbak Irene mungkin tidak akan pernah terjadi. Sekali lagi, ucapkan terima kasih kepada Deddy Corbuzier.
Pertanyaan pun muncul, siapa yang akan menang dalam duel Dewa Kipas melawan GM Irene?
Tentu saja pemenang utamanya adalah master kita, Deddy Corbuzier. Uang sebesar 200 Juta yang ia kasih cuma-cuma untuk pemenang dan yang kalah 100 juta sepertinya nggak ada apa-apanya dibanding atensi publik nantinya. Gelontoran views, subscriber, like, dan deretan iklan yang akan muncul tiap setengah jam saat kita menonton duel tersebut benar-benar bisa bikin Om Deddy semakin percaya diri untuk benar-benar berhenti total dari dunia sulap dan beralih profesi sebagai abang-abang podcast penampung masalah semua warga galaksi bima sakti.
Bayangkan saja jika semua masalah bangsa ini diselesaikan di podcast-nya Deddy Corbuzier, saya rasa kehadiran buzzer jadi nggak ada fungsinya, karena semua masalah sudah diendapkan di podcast om Ded, diklarifikasi, diadu opininya, dan syukur-syukur masalahnya selesai. Kalau nggak selesai? Ya undang lagi, dapet view lagi, untung lagi. Benar-benar seorang Master dan seorang pebisnis yang luar biasa Deddy Corbuzier ini.
Pak Dadang boleh kamu bela dengan mengatakan bahwa blio mainnya memang benar-benar jago. Mbak GM Irene juga boleh kamu dukung dengan mengatakan bahwa blio memang layak menang karena blio pecatur profesional. Pun kamu boleh teriak bahwa duel ini seperti pertarungan kaum borjuis melawan kaum proletar atau pertarungan kelas tradisional melawan skena modern. Ya, kamu boleh mengencangkan urat leher untuk mendukung dan memprediksi siapa pemenangnya. Tapi, lebih penting dari itu semua, kamu harus sadar bahwa Deddy Corbuzier lah pemenang utama di duel itu.
Om Ded adalah seorang pebisnis yang andal. Kita semua harus mengakui itu. Berperan layaknya promotor tinju seperti Don King, Don Deddy kali ini benar-benar berhasil menyulap semua masalah percaturan duniawi ini menuju ke level yang berbeda. Dari sebuah masalah nggak penting akibat seorang GM yang ngambek karena kalah main catur online melawan Bapak-bapak yang mainnya pun sebenarnya cuma mengisi waktu kosong doang. Dari sebuah hal yang cuma buang-buang waktu dan nggak menghasilkan uang. Deddy Corbuzier hadir sebagai promotor yang sangat lihai dan handal. Mengemas masalah ini layaknya drama Ikatan Cinta yang bisa bikin emak-emak ngamuk karena PLN matiin lampu saat jam tayang sinetron Ikatan Cinta.
Om Ded membawa masalah dewa kipas ke level yang lebih pro dan pastinya menguntungkan, ya, apalagi kalau bukan uang dan perputaran duit di sana. Memang melabeli duel ini sebagai ajang pembuktian sih oke saja, tapi ketika kita sadar bahwa pertandingan ini akan disiarkan di YouTube-nya Deddy Corbuzier, seharusnya kesimpulan paling gampang untuk menebak pemenang dari duel dewa kipas vs GM Irene sangat gampang, Deddy Corbuzier lah pemenangnya.
Toh ketika nantinya Pak Dadang kalah dan dicap memang cheater atau jika GM Irene yang kalah lalu dicap sebagai Grand Master pro yang ternyata nggak sehebat Bapak-bapak yang main catur sambil ngopi santuy. Ketika congor dan bacot netizen pada akhirnya tersedot ke dua orang yang nantinya akan menjadi pecundang dan pemenang. Deddy Corbuzier akan tetap aman sebagai seorang yang bijak dan cerdas. Blio tetap bisa menikmati keuntungan besar tanpa harus menjadi target tembak. Gimana? Benar-benar master sekali Om Ded ini. Keren banget.
Menyambut duel akbar antara dewa kipas vs GM Irene nanti sebenarnya tidak perlu ditanggapi dengan terlalu serius dan berapi-api. Selow dan santuy aja. Jangan terlalu membuang emosi marah-marahmu dengan menjadi kubu Pak Dadang atau Mbak Irene. Seharusnya yang kita semua lakukan adalah menjadi kubu yang pro Deddy Corbuzier. Sebab, seberapa kerasnya nanti Pak Dadang berpikir untuk mengalahkan Mbak Irene ataupun seberapa mantapnya teknik yang dikeluarkan Mbak Irene, tetap saja yang akan berjaya setelah itu adalah Deddy Corbuzier. Yha gimana nggak berjaya, nggak perlu mikir dan nggak perlu tanding, adsense mengalir deras.
BACA JUGA Cari Film Mirip Crows Zero? Coba High&Low dan artikel M. Farid Hermawan lainnya.