Pada musim gugur 2020, ada satu serial yang lumayan banyak diperbincangkan oleh jamaah wibu Indonesia, yaitu Tonikaku Kawaii yang menggeret genre romance comedy ringan. Sebenarnya, saya nggak punya niat untuk menonton serial tersebut di awal. Pasalnya, spoiler yang bertebaran bikin saya nggak merasa excited untuk menonton serial ini. Tapi, karena saya kehabisan stok tontonan, jadilah saya terdampar ke serial tersebut.
Untuk para pembaca, saya sarankan sebaiknya Anda nonton serialnya dulu baru baca tulisan saya demi mengantisipasi spoiler yang kemungkinan besar akan saya ungkap. Tapi, kalau Anda merasa nggak masalah, gas aja.
Tonikaku Kawaii atau dalam bahasa Indonesia berarti Pokoknya Imut ini bercerita tentang Nasa Yuzuki yang ketabrak truk akibat plonga-plongo ngeliatin cewek cantik di seberang jalan bernama Tsukasa.
Singkat cerita, ternyata Tsukasa yang ada di seberang jalan lari melindungi Nasa dari hantaman truk yang berujung pada Nasa yang jatuh cinta dan seketika ngelamar Tsukasa sambil bersimbah darah. Dua tahun kemudian, Tsukasa datang ke rumah kontrakan Nasa dan setuju untuk menikah dengannya. Nah, selama saya nonton serial ini, saya terus mengandaikan berbagai hal, mulai dari andai ketemu jodoh segampang itu, andai mengurus perizinan nikah sesimpel itu, andai nikah sebahagia itu. Dan andai-andai lainnya yang bakal kebanyakan kalau saya sebutkan satu-satu.
Namun, ada satu pengandaian yang bikin saya terkikik geli dengan isi kepala saya sendiri, yaitu bagaimana jika Nasa dan Tsukasa nikahnya di Indonesia dan menetap di negara tercinta ini. Hmmm, kalau hal tersebut terjadi, mungkin akan jadi seperti berikut ini.
#1 Pontang-panting ngurus berkas nikah
Barangkali jika mereka berada di Indonesia malam itu, malam saat Tsukasa datang ke kontrakannya Nasa dan ngajak nikah, saya yakin mereka nggak akan jadi suami istri dalam waktu semalam. Setidaknya, mereka harus mulai mengurus dokumen dari tingkat kelurahan, tak lupa juga konseling pengantin. Belum lagi di tiap permintaan tanda tangan harus selalu menyelipkan “tanda terima kasih”.
Ditambah lagi KUA yang nggak buka di malam hari dan perlu mengumpulkan penghulu, saksi, dan wali untuk mengesahkan pernikahan mereka. Tentu semua hal ini nggak bisa terjadi dalam waktu semalam saja.
#2 Bisik-bisik tetangga akibat nikah muda
Dalam serial Tonikaku Kawaii , Nasa dan Tsukasa nikah di umur 18 dan 16 tahun. Memang mepet banget disebut legal untuk menjalani pernikahan di umur segitu. Tapi, tatanan sosial masyarakat Indonesia tentu nggak akan membiarkan mereka menjalani kehidupan pernikahan dini dengan tenang. Kalau mereka nikah di Indonesia di umur yang masih muda, pasti bakal jadi bahan gunjingan tetangga.
Ditambah kebetulan Nasa dan Tsukasa yang hanya lulusan SMA dan menyelenggarakan pernikahan tanpa resepsi sama sekali. Bisa saya pastikan para tetangga pasti berasumsi yang nggak-nggak. Dan asumsi tersebut sudah bisa tertebak, pasti hanya seputar dugaan hamil di luar nikah, kalimat menyayangkan mereka yang nggak lanjut kuliah dan malah memilih nikah muda, bahkan asumsi nyelekit sejenisnya.
Duh, iya deh iya, para warga Indonesia yang selalu super bijak dan benar~
#3 Anggota keluarga yang menentang dan menyayangkan pilihan mereka
Tsukasa kebetulan punya adik angkat yang sayang banget sama doi. Akibat terlalu sayang tersebut, adik angkat yang bernama Chitose ini menentang pilihan Tsukasa untuk menikah. Apalagi menikah dengan Nasa, seorang laki-laki biasa yang tinggal di kontrakan sempit. Saya yakin, kalau Nasa dan Tsukasa beserta Chitose ini orang Indonesia, pasti pernikahan mereka tetap ditentang.
Bukan tanpa dasar saya menyebut pernikahan mereka tetap ditentang. Pasalnya, kalau Chitose itu orang Indonesia, doi menentang bukan karena sayang sama kakaknya, tapi bisa jadi karena kasihan melihat kehidupan kakaknya yang bagai langit dan bumi setelah menikah. Wong Tsukasa itu dibesarkan di keluarga kaya, kok. Tentu saja Chitose benar dengan menentang pernikahan mereka.
Dengan demikian, Chitose bisa jadi bertekad untuk tidak mengikuti #TimNikahMuda dan menempuh pendidikan yang lebih tinggi serta mencari laki-laki mapan supaya hidupnya tetap nyaman. Pokoknya, nggak mau deh sampai ngikutin jejak hidup susah sang kakak.
#4 Rentan pelakor
Nasa itu laki-laki idaman. Penuh persiapan, pekerja keras, pandai, kreatif, dan segudang sifat positif lainnya. Sifat tersebut bikin banyak perempuan jatuh cinta dengannya. Salah satunya adalah Aya, anak pemilik pemandian umum dekat rumahnya. Tentu bisa tertebak bagaimana jalan ceritanya kalau mereka adalah orang Indonesia. Yaaa tentu saja Mbak Aya nggak akan menyerah dan terus berjuang.
Pepatah “be yourself and never surrender” pasti akan dijunjung tinggi oleh Mbak Aya dalam merebut Mas Nasa. Nggak lupa dibarengi dengan pembelaan bahwa Mbak Aya lebih dulu mengenal Nasa daripada Tsukasa. Maka wajar bila Mbak Aya berpikir seharusnya dia yang menang. Kau… harusnya memilih akuuu~
Barangkali empat hal tadi yang akan terjadi bila Tonikaku Kawaii bersetting di Indonesia. Saya yakin kalau mereka nikah di Indonesia, jalan cerita di serial Tonikaku Kawaii nggak akan sempat mengekspos indahnya nikah muda sebab tertutup banyaknya asumsi negatif orang lain. Memang sulit hidup di negaraku tercinta ini. Nikah muda dicurigai, nikah tua dikira nggak laku.
Pro nikah muda dikira sok suci pengin cepat menghindari zina, pro nikah matang juga dikira sok edgy ikut-ikutan tren. Emang sudah paling pas kita sebaiknya nikah di Jepang aja. Siapa tahu dapat tunjangan dari pemerintah sana, ya khaaan~
Sumber gambar: YouTube MogGu
BACA JUGA Rekomendasi Anime yang Cocok Ditonton sama Anak Indie dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.