Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Godaan Yamaha XSR 155 yang Menjadi Primadona Anak Kalcer dan Simbol Gaya Hidup Baru di Tengah Penantian Neo-Retro dari Honda

Dimas Junian Fadillah oleh Dimas Junian Fadillah
11 September 2025
A A
Yamaha XSR 155 Nakal dan Menguji Kesetiaan kepada Honda (Unsplash)

Yamaha XSR 155 Nakal dan Menguji Kesetiaan kepada Honda (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pecinta motor klasik, saya sempat bahagia tatkala Yamaha XSR 155 rilis pada 2019. Saya yakin, munculnya XSR 155 adalah pertanda motor retro modern, yang menggabungkan desain klasik dengan teknologi modern bakal lahir juga. 

Saat itu pula, saya tidak lantas ingin membeli Yamaha XSR 155. Saya justru menunggu Honda ikut andil. Khususnya memproduksi motor neo-retro dengan cc nanggung dan harga yang masuk akal. Tapi sayangnya, sampai hari ini, harapan saya tidak pernah menjadi kenyataan.

Yamaha XSR 155 itu motor yang epik

Yamaha XSR 155 adalah motor epik. Sungguh menyenangkan melihatnya melenggang bebas di jalanan dengan lampu bulat klasik, tangki teardrop, jok model tuck-and-roll, serta mesin VVA 155 cc yang canggih. Rasanya seperti melihat sebuah perpaduan epik yang menghubungkan antara nostalgia dan kebutuhan zaman. 

Motor ini tidak sekadar menarik bagi mereka yang paham sejarah desain motor, tetapi juga bagi anak muda yang ingin tampil beda namun tetap nyaman dan praktis. Di titik ini, saya sadar bahwa XSR bukan hanya motor, tapi simbol gaya hidup baru.

Sayangnya, Honda, yang punya sejarah panjang dan kuat di ranah motor retro, dari CB Cepek atau CB gelatik hingga Super Cub, malah terkesan bermain aman. Mereka seperti enggan masuk ke segmen neo-retro ber-cc tanggung yang sedang naik daun ini. 

Entah karena strategi pasar atau karena fokus mereka masih ke skutik dan motor sport naked yang amat mainstream. Maka tak heran, jika Yamaha XSR 155 hari ini mampu jadi primadona anak kalcer. Bukan karena Yamaha lebih dulu, tapi karena Honda belum bergabung untuk menandinginya.

Lebih dari sekadar motor, tapi berhasil membangun emosional dan rasa loyal  

Motor Yamaha XSR 155 memang punya daya tarik yang tak sekadar tampak dari luar. Ia membawa sebuah narasi baru di dunia otomotif, yaitu tentang motor bisa menjadi ekspresi diri, bukan hanya alat transportasi. 

Apalagi anak muda masa kini tumbuh dalam lingkungan yang cepat berubah, digital, dan serba visual. Motor seperti Yamaha XSR 155 hadir sebagai bagian dari identitas personal yang mudah dikenalkan lewat media sosial, konten video, atau sekadar saat nongkrong di parkiran kafe sambil memesan kopi susu aren.

Baca Juga:

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

Keunggulan lain yang membuat Yamaha XSR 155 begitu dicintai adalah fleksibilitas desainnya. Motor ini ibarat kanvas kosong yang siap diberi sentuhan personal. 

Para builder lokal, bengkel modifikasi, hingga komunitas pecinta custom menyambutnya dengan antusias. Mulai dari gaya cafe racer, scrambler, flat tracker, hingga bratstyle. 

Semua bisa diwujudkan tanpa harus mengorbankan kenyamanan dalam pemakaian sehari-hari. Yamaha juga secara aktif memfasilitasi semangat kawula muda pecinta otomotif lewat ketersediaan aksesori resmi dan program Yard Built, yang mampu menjadi ruang kolaborasi antara pabrikan dan modifikator lokal.

Inilah mengapa Yamaha XSR 155 terasa lebih “hidup” dibandingkan motor-motor lain di kelasnya. Ia bukan hanya hasil riset pasar, tapi juga hasil perhitungan emosional yang cermat. 

Yamaha paham bahwa generasi muda butuh kendaraan yang tidak hanya fungsional, tapi juga bisa membangun citra dan koneksi sosial hingga loyal. Hal yang selama ini seolah masih luput dari perhatian produsen lain, termasuk Honda.

Potensi market Yamaha XSR yang sayang jika dilewatkan

Antusiasme terhadap gaya klasik tidak lagi hanya datang dari para kolektor atau penggemar motor tua. Rasa ini juga datang dari generasi muda yang mendambakan kendaraan dengan tampilan berbeda namun tetap nyaman untuk mobilitas harian. 

Di sinilah Yamaha XSR 155 berhasil mencuri hati bahkan mencuci otak penunggangnya. Ia tampil di saat yang tepat, dengan kemasan yang autentik, untuk audiens yang sedang mencari jati diri melalui kendaraan roda dua.

Fakta bahwa motor seperti Yamaha XSR 155 bisa begitu diterima pasar membuktikan bahwa segmen ini bukan sekadar tren sesaat. Ini adalah perubahan arah selera konsumen. 

Generasi yang tumbuh bersama desain futuristik kini justru merindukan kesederhanaan estetika masa lalu, namun dengan fitur masa kini. Injeksi, LED, speedometer digital, slipper clutch. Semuanya tetap dibutuhkan, hanya dibungkus dalam kemasan yang lebih unik dan berkarakter.

Yang menarik, celah ini sebenarnya bisa sangat mudah diisi oleh Honda. Mengingat produsen mobil dan motor asal Jepang ini punya sejarah panjang dengan motor-motor bergaya klasik. Bahkan, nama-nama seperti CB100 dan CB125 Twin hingga kini masih punya tempat khusus di hati banyak orang Indonesia. 

Namun anehnya, Honda belum benar-benar menggali nostalgia itu dalam format baru dengan harga terjangkau. Padahal, dengan nama besar yang mereka miliki, bukan tidak mungkin Honda bisa langsung bersaing atau bahkan mendominasi, jika mereka berani mengambil langkah serupa.

Yamaha memang semakin di depan tapi Honda tetap One Heart

Jujur, saya sebenarnya sudah mulai kepincut membeli Yamaha XSR 155. Desainnya saya akui keren, mesinnya canggih, dan gayanya pas untuk nongkrong sambil ngopi dua belas ribu di kedai estetik. 

Tapi bagaimanapun, Honda sudah punya banyak kisah dalam hidup saya. Motor pertama keluarga saya ya Honda. Bahkan sampai sekarang, saya masih setia naik Old CB150R, yang walau tuas koplingnya suka keras kepala, tetap saja saya anggap sahabat lama yang tak mungkin untuk tergantikan.

Yamaha memang semakin di depan. Mereka datang saat pasar sedang haus akan motor retro-modern, dan langsung menyodorkan Yamaha XSR 155. 

Kita harus akui, langkah itu amat brilian. Tapi brilian bukan berarti tak terkalahkan. Justru yang bikin penasaran, sampai sekarang Honda masih duduk di bangku belakang. Mungkin sibuk menghitung penjualan Beat, atau masih cari-cari alasan kenapa belum juga turun gelanggang di segmen yang jelas-jelas basah ini.

Mungkin memang sudah jadi strategi Honda untuk bikin penggemarnya sabar menunggu. Sementara Yamaha terus melesat di depan, Honda rasanya tetap tahu bagaimana caranya bertahan manis di hati para penggemar setianya. 

Jadi, meskipun Yamaha XSR 155 terlihat sangat menggoda, saya masih memilih untuk sabar menanti. Bukan karena nggak mampu membeli XSR 155, tapi karena masih berharap suatu saat Honda bakal muncul dengan motor neo-retro yang lebih gahar dan tetap ramah dikantong, sambil bilang, “Maaf ya agak telat, tapi tetap… One Heart kan?” Moga-moga saja.

Penulis: Dimas Junian Fadillah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Yamaha XSR 155 Nyatanya Lebih Ekonomis Dibanding NMAX atau PCX

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 September 2025 oleh

Tags: hondaHonda CBHonda CB 100Honda CB 125XSR 155yamahaYamaha XSRYamaha XSR 155
Dimas Junian Fadillah

Dimas Junian Fadillah

Lulusan S1 Ilmu Politik, tertarik dengan tata kelola & politik lokal.

ArtikelTerkait

Yamaha Alfa Bukan Motor Gagal meski Kalah Pamor dari F1ZR

Yamaha Alfa Bukan Motor Gagal meski Kalah Pamor dari F1ZR

15 September 2025
Suzuki Pabrik Motor Paling Aneh, Bukannya Jualan Malah Ibadah (Unsplash)

Suzuki Memang Pabrik Motor Paling Aneh, Bukannya Jualan Cari Cuan, eh Mereka Malah Ibadah

12 April 2025
Honda Revo AT: Produk Gagal yang Jadi Aib Besar bagi Honda

Honda Revo AT: Produk Gagal yang Jadi Aib Besar bagi Honda

26 Januari 2024
Motor Honda Penyelamat Mahasiswa UNESA Ketintang Surabaya (Unsplash)

Berkat Irit dan Bobotnya Ringan, Motor Honda Menyelamatkan Mahasiswa UNESA Ketintang dari Ruwetnya Tempat Parkir dan Jalanan Surabaya

16 Maret 2024
Motor Yamaha Nouvo yang Memungkinkan NMAX dan PCX Lahir (Unsplash)

Motor Yamaha Nouvo AT115: Warisan Kakak, Pendahulu si Gembrot Yamaha NMAX dan Honda PCX

6 Oktober 2023
Yamaha Fino "Motor Badak”, Cocok untuk Kalian yang Buta Otomotif (Mojok.co)

Yamaha Fino “Motor Badak”, Cocok untuk Kalian yang Buta Otomotif

5 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.