Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi

Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi Mojok.co

Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi (unsplash.com)

Bagi orang desa di Madura, Yamaha Vixion nggak multifungsi seperti motor bebek. 

Penulis Terminal Mojok, Mas Seto Wicaksono, pernah menulis Yamaha Vixion: Motor yang Mudah Dicintai dan Bikin Nyaman Pengendaranya. Di dalam tulisan itu Mas Seto menceritakan pengalamannya selama mengendarai Yamaha Vixion yang begitu nyaman. Namun, menurut saya, senyaman apapun kendaraan satu ini, tetap tidak cocok untuk orang Madura khususnya yang tinggal di desa. 

Bagi orang desa, Yamaha Vixion atau “motor laki” lain kurang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Orang desa di Madura perlu motor yang lebih multifungsi. Motor bebek seperti Revo dan Supra bisa menjadi pilihan. Izinkan saya menuliskan beberapa alasannya. 

#1 Yamaha Vixion sering bikin sarung robek saat mau mengendarainya

Kebanyakan orang desa di Madura menggunakan sarung untuk pakaian sehari-hari. Jelas pakaian ini kurang cocok ketika mengendarai Yamaha Vixion. Ukuran kendaraan yang cenderung lebih besar dan tinggi dibanding motor bebek membuat pengendara perlu usaha lebih ketika mengendarainya. 

Seingat saya, sudah ada 3 orang kawan yang mengaku sarungnya sering sobek ketika mengendarai Yamaha Vixion. Memang penyesalan mereka tidak begitu dalam, tapi tetap saja hal itu membuat kesal. Ya bagaimana tidak kesal, kawan saya cerita seminggu bisa 3 kali sarung sobek gara-gara mengendarai motor yang satu ini. 

#2 Nggak nyaman untuk boncengan tiga

Secara garis besar Yamaha Vixion tidak cocok untuk boncengan, apalagi untuk bonceng tiga. Namun, bonceng dua orang dewasa dan satu anak-anak adalah kebutuhan kebanyakan orang desa. Saya salah satunya, sering memboncengkan ibu dan adik. 

Membayangkan memboncengkan ibu dan adik menggunakan Yamaha Vixion sungguh tidak nyaman. Joknya cenderung lebih sempit karena sebagian besar badan kendaraan didominasi oleh tangki. Pasti kami bertiga harus duduk saling berhimpit agar muat. Berbeda dengan motor bebek yang joknya terlihat lebih lega. Kami bertiga bisa duduk dengan lebih nyaman. 

#3 Susah untuk bawa rumput lebih dari satu karung

Mencari rumput untuk pakan ternak alias ngarit menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan orang desa di Madura. Selain perut masing-masing, kami bertanggung jawab atas perut ternak. Motor keluaran Yamaha ini kurang ideal untuk ngarit, apalagi kalau kalian ingin membawa dua karung rumput sekaligus. Body Yamaha Vixion nggak mendukung. 

Sebenarnya bisa sih dua karung itu ditaruh di belakang, seperti dibonceng. Namun, pengendara biasanya agak kesulitan karena ribet dan tidak seimbang. Beda cerita ketika ngarit dengan motor bebek. Pengendara bisa meletakan satu karung di depan dan satu karung di belakang. 

Bahkan, membawa karung rumput sekaligus memboncengkan penumpang juga bisa dilakukan dengan motor bebek. Saya sering melakukannya bersama ibu. Jadi, rumput hasil ngarit saya taruh di depan, sementara ibu dengan nyaman membonceng di belakang.

Di atas beberapa alasan “motor laki” seperti Yamaha Vixion sangat nggak cocok untuk orang desa di Madura. Sudah harganya lebih mahal, kurang multifungsi pula di desa. Alangkah lebih bijak kalau orang-orang desa ini membeli motor bebek seperti Jupiter, Supra, Revo dan sejenisnya saja. Lebih serbaguna dan bikin nyaman. 

Penulis: Zubairi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Kabupaten Tertinggal Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version