Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Yamaha Vega ZR, Melepasnya Adalah Kebodohan, Mempertahankannya Adalah Kebodohan yang Lain

Muhammad Dzal Anshar oleh Muhammad Dzal Anshar
26 Agustus 2020
A A
Yamaha Vega ZR, Melepasnya Adalah Kebodohan, Tapi Mempertahankannya Adalah Kebodohan Yang Lain terminal mojok.co

Yamaha Vega ZR, Melepasnya Adalah Kebodohan, Tapi Mempertahankannya Adalah Kebodohan Yang Lain terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Yamaha Vega ZR lahir tahun 1999 dan mewarisi bentuk fisik sang legenda Yamaha FIZ R, batok dengan mata memandang tajam, bodi ramping sedikit nungging serta membawa mesin ber-isi silinder 105 cc. Dan yang paling utama adalah banderolnya yang terjangkau. Generasi pertama Vega memang dilahirkan untuk menjadi idaman anak muda kala itu

Tahun 2016, saat masih kuliah, saya memutuskan bertukar motor dengan adik saya. Vega ZR miliknya bertukar dengan Jupiter MX milik saya. Bodi ramping dan transmisi manual tanpa kopling tangan, menjadi solusi untuk menyusuri jalanan kota Makassar yang penuh dengan omong kosong.

Pada saat itu, Vega ZR yang merupakan generasi ke-3, sudah tak lagi se-superior pendahulunya. Ibarat film, Vega saat itu adalah “underrated” dari pabrikan Yamaha lainnya seperti Jupiter Z dan MX begitu pun bebek dari pabrikan lain.

Tak ada setitik pun penyesalan dalam hati saya memilih si merah. Demikianlah sapaan akrab saya dan teman-teman, mesin yang sudah dibore-up ke 113 cc, dan tampilan bodi yang sudah 2 kali berganti dengan tetap memegang teguh filosofi bebek sporty. Kenampakannya tetap sangar untuk sekadar digunakan berkeliaran di sekitar kampus. Sekalipun tentu saja tidak segagah Vixion atau X-Raid apalagi N-Max untuk memikat mahasiswi.

Berawal dari sekadar opsi default, track demi track yang kami lalui, saya mulai memahami hal-hal tentang si Vega ZR ini. Di antara yang membuat saya jatuh hati adalah mesin si merah yang bandel dan tidak rewel bahan bakar. Dengan kapasitas tangki 4+ liter, 120 km jarak antara kampung saya dan Makassar, motor ini hanya meminta singgah di SPBU 2 kali.

Perjalanan ke kampung biasanya saya tempuh dalam waktu -+3 sampai 4 jam. Waktu tempuh yang lama dan medan jalan yang naik turun gunung bukan menjadi masalah baginya. Sepanjang perjalanan saya sama sekali tidak merasakan tarikannya yang ngos-ngosan di tanjakan maupun saat menyalip kendaraan di depan. Mesin 2 valve/4 tak, menghasilkan tarikan setara dengan 4,5 daya kuda pada 7.500 rpm. Semakin panas, mesinnya semakin bandel. Yamaha memang selalu berhasil membuktikan bahwa mereka adalah yang terdepan.

Awal kebersamaan saya dengan si merah Vega ZR berlalu dengan penuh pragmatisme. Saya tak pernah menaruh kekhawatiran berlebih saat tak memiliki kesempatan atau uang untuk mengganti oli tepat waktu. Perihal stamina, tarikannya tak pernah sambat, saya sampai curiga. Vega ZR sebenarnya adalah motor Vixion yang menyamar jadi bebek.

Untuk seorang mahasiswa dengan budget bulanan pas-pasan, Vega ZR jelas motor yang sempurna. Sampai pada akhirnya saya menyadari ada masalah serius sekaligus lucu pada motor ini. Rantainya rupanya gemar los seperti rantai sepeda. Awalnya saya pikir ini accident semata. Sampai kejadian itu berulang dengan intensitas yang semakin bertambah, khususnya saat tersentak karena lubang atau polisi tidur.

Baca Juga:

5 Hal yang Harus Diperhatikan Orang yang Awam Dunia Otomotif sebelum Beli Motor Bekas 

Review Honda PCX 150 setelah 5 Tahun: Motor Biadab!

Transmisi Vega tanpa kopling tangan ditambah dengan cara saya dalam memutar gas setiap kali berganti gigi, membuat gear mudah tergerus dan rantainya melar karena terlalu panas akibat gesekan yang sangat intens.

Memotong rantai hingga mengganti gear belakang adalah langkah yang saya tempuh untuk mengatasi masalah ini. Namun kejadian serupa tetap saja terulang. Mungkin karena kualitas rendah gear yang saya beli.

Belakangan saya ketahui, masalah los rantai memang persoalan yang sering dialami kebanyakan pengguna Vega ZR. Hingga suatu ketika saya harus membonceng wanita dengan motor ini. Di perjalanan, perasaan campur aduk antara senang dan khawatir muncul kalau-kalau si merah berulah. Saya pasti malu setengah mampus jika harus meminggirkan motor sekedar untuk memasang rantai, beruntung hal itu tak terjadi.

Kebersamaan saya dengan si merah hanya dalam kurun waktu 2016-2018. Dia telah banyak meninggalkan kesan sampai pada akhirnya kami berpisah begitu saja. Semata-mata agar saya terhindar dari kekhawatiran terutama soal rantai.

Konon Tuhan menciptakan dua jenis manusia. Kepada orang awam, Tuhan beri mereka kisah cinta yang indah. Kepada penyair, Tuhan beri mereka kisah cinta yang sesungguhnya. Bersama si merah, Tuhan memberikan saya kisah cinta yang “sesungguhnya”. Saya menyadari, menjual maupun mempertahankan si merah adalah sebuah kebodohan untuk saya.

Sumber gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Sensasi Berkendara di Jalan Raya 6 Tahun Tanpa SIM dan tulisan Muhammad Dzal Anshar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2020 oleh

Tags: otomotifreview motor
Muhammad Dzal Anshar

Muhammad Dzal Anshar

Orang lapar, disayang Tuhan.

ArtikelTerkait

klx kawasaki mojok

4 Kekurangan KLX Saat Digunakan sebagai Motor Harian

29 Mei 2021
Nasib Station Wagon di Indonesia Dipenuhi Cinta dan Benci sedan peugeot 504 terminal mojok.co

Nasib Station Wagon di Indonesia Dipenuhi Benci dan Cinta

17 September 2020
lampu jauh lampu dekat di jalan ramai lampu dim lampu kota silau mojok.co

4 Penyebab Orang Nyalain Lampu Jauh di Jalan. Silaunya Bikin Emosi!

24 Agustus 2020
Pengguna Knalpot Brong Adalah Manusia yang Diberkati Seribu Doa terminal mojok.co

Knalpot Brong Selalu Membawa Penggunanya Diberkati Seribu Doa

26 Januari 2021
Cara Mutasi Motor dari Jakarta ke Depok Terminal Mojok

Cara Mutasi Motor dari Jakarta ke Depok

1 April 2022
Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab terminal mojok.co

Pengendara yang Males Nyalain Lampu Sein Enaknya Diapain?

1 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.