Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Yamaha Mio M3 Nggak (Lagi) Suka Nguyup Bensin Berkat Blue Core

Allan Maullana oleh Allan Maullana
28 September 2020
A A
yamaha mio m3 blue core mojok

yamaha mio m3 blue core mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Saat sedang berselancar di lini masa Facebook, sebuah meme melintas. Yamaha Mio M3 yang ada stiker Blue Core-nya diplesetin menjadi “bocore”. Dari meme ini sekilas otak saya langsung bekerja bahwa image dari Yamaha Mio M3 adalah motor dengan bensinnya yang boros.

Padahal Mio yang dulu, bukanlah Mio yang sekarang. Dulu ditendang, sekarang Mio disayang. Dulu Mio menderita karena keborosannya, sekarang ia bahagia karena keiritannya. Mio M3 mengalami berbagai perubahan layaknya Tegar yang dulu dan Tegar yang Sekarang.

Perubahan terjadi mulai dari bodi sampai jeroan mesin. Sebagian orang tidak menyadari bahwa Yamaha juga bisa irit kayak kompetitornya yang berlogo sayap kepak itu. Image Yamaha yang boros bensin kini perlahan berubah berkat sebuah teknologi termutakhirnya yakni Blue Core.

Blue Core terdiri dari dua kata, yakni “blue” berarti “warna biru” yang sudah menjadi identitas Yamaha di dunia balap dan global. Kemudian digabungkan dengan kata “core” yang menjadi inti dari teknologi itu sendiri. Sebuah teknologi yang fun and excellent dan tentu saja ramah lingkungan.

Blue core mempunyai filosofi yang dikembangkan dari sebuah pemikiran: Jika setetes bensin dapat digunakan semaksimal mungkin maka akan dapat memberikan kegembiraan saat berkendara. Berangkat dari hal itu, blue core mempunyai sebuah tag line: Efisiensi, bertenaga, dan handal.

Teknologi termutakhir dari Yamaha ini mulai dipresentasikan sejak 2012. Saat itu teknologi ini diaplikasikan pada model Yamaha Nozza Grande di negara Vietnam dan Yamaha Grand Filano di Thailand. Kemudian menjadi basic engine platform di pasar ASEAN pada 2014.

Dalam gelaran Otomotif Awards 2016, Yamaha Fino 125 yang juga berbasis mesin blue core ini berhasil menyabet kemenangan dalam kategori Best Skutik Retro 110-125 cc. Yamaha Fino 125 blue core unggul berdasarkan penilaian dari sisi harga, performa, dan kelengkapan fitur.

Kemenangan ini cukup merepresentasikan sisi performa dari teknologi blue core itu sendiri yang diklaim mampu menghemat konsumsi BBM sampai 50%. Persentase itu didapat dari hasil perbandingan mesin berbasisi karburator Yamaha pada 2006. Dengan hadirnya blue core, Yamaha menjawab keinginan konsumen terhadap produk yang irit bahan bakar dan lebih bertenaga.

Baca Juga:

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

Yamaha X-Ride: Motor Matic Terbaik yang Nggak Pernah Jadi Primadona, tapi Selalu Jadi Idola Para Boncengers

Sebetulnya blue core merupakan satu kesatuan dari perubahan atau penyempurnaan mesin yang sudah ada sebelumnya. Sekali lagi izinkan saya untuk mengulas perubahan apa aja yang terjadi pada mesin Yamaha berbasis teknologi blue core ini. Yodah, langsung aja! Gasss~

Ruang bakar

Perubahan terjadi pada ruang bakar. Jika Yamaha Mio generasi terdahulu menggunakan jenis ruang bakar pent floor yang bentuknya segi empat mirip dengan atap rumah, Mio generasi terbaru ruang bakarnya berubah menjadi tipe hemispherical yang berbentuk setengah lingkaran.

Dengan ruang bakar jenis ini bertujuan untuk mengoptimalkan waktu katup terbuka. Dengan bentuk hemispherical juga bisa menimbulkan tumble flow effect, sehingga campuran bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sempurna. Dengan begini di ruang bakar nggak akan ada lagi sisa kerak hitam dari hasil pembakaran yang tidak sempurna.

Forged piston

Forged piston adalah piston yang dibuat dengan proses tempa seperti keris yang dipanaskan lalu dibentuk sesuai yang diinginkan. Hasilnya piston akan lebih padat dibandingkan dengan piston cetak. Selain itu, desain piston bisa dibuat lebih tipis dan ringan. Efeknya akan berpengaruh pada performa mesin.

Kelebihan dari forged piston ada pada jampi-jampi si empu dan menghasilkan aura mistis kekuatannya yang cocok untuk mesin kompresi tinggi. Pastinya forged piston ini memiliki ketahanan gesek yang lebih baik. Maka dari itu, forged piston diklaim lebih kuat hingga lima tahun atau 50.000 km oleh kerajaan Yamaha.

DiASil silinder

DiASil kepanjangan dari die aluminium silicon. Bahan dasar utamanya adalah aluminium yang dicampur dengan silicon lalu disematkan di bagian dinding silinder. DiASil silinder dibuat dengan proses die casting, bukan dengan coating (lapisan). Keunggulannya, permukaan DiASil silinder tidak mudah tergores layaknya para pejantan tangguh yang akan melumpuhkan tingkah liarmu.

Kekurangan DiASil silinder ini memang tidak bisa dikorter seperti blok silinder yang menggunakan boring atau liner pada umumnya. Maka dari itu, jika terjadi baret atau lecet, pilihannya cuma ada dua: Pilih aku atau dia? Eh maaf, salah. Pilihannya: Tanam boring atau ganti baru?

Wah, kalau begini nggak ada kata maaf buat kamu yang udah menggoreskan luka pada hati DiASil silinder ini.

Oil Jet Piston Cooler

Oil Jet Piston Cooler menjadi bagian dari sistem pendinginan mesin. Oil Jet Piston Cooler adalah jalur prestasi (emangnya mahasiswa?!) khusus oli yang terletak di bagian bawah piston. Cara kerjanya, semprotan oli mesin bertekanan didapatkan oleh pompa oli. Selanjutnya akan disalurkan ke nozzle yang menyemprotkan oli mesin ke bagian bawah piston.

Dengan begini daya tahan piston dan dinding silinder akan terjaga. Sehingga bermanfaat untuk meningkatkan pelumasan sekaligus pendinginan mesin. Oleh karena suhu mesin tetap terjaga, efeknya tenaga yang dihasilkan dari pembakaran BBM nggak akan lagi terbuang sia sia dan konsumsi bahan bakar juga semakin efisien.

Pendinginan mesin

Mesin blue core memiliki kipas pendingin yang lebih besar daripada mesin sebelumnya. Dengan begini akan lebih maksimal dalam menghasilkan angin untuk mendinginkan mesin. Selain itu, sirip-sirip yang terdapat pada blok silinder dibuat lebih tipis namun berjumlah banyak. Hal ini juga bertujuan agar lebih optimal dalam melepaskan panas mesin.

Offset silinder

Sama dengan halnya eSP di Honda, Yamaha juga melakukan pergeseran titik tengah silinder beberapa mili meter ke sisi crank case. Offset silinder dilakukan untuk mengurangi gesekan dan hilangnya daya akibat gesekan berlebih. Nampaknya, offset silinder ini adalah langkah kunci baik dari eSP dan Blue Core untuk mencapai tujuan utamanya yakni mesin yang lebih bertenaga, minim gesekan, memperbesar daya yang dihasilkan oleh piston, dan tentu saja hemat bahan bakar.

Nah, dengan blue core ini Yamaha cukup percaya diri meninggalkan image dari Mio terdahulu yang konsumsi bensinya suka bocore itu. Dengan bocore blue core, kinerja mesin Yamaha Mio M3 sekarang jadi lebih efisien, lebih bertenaga, lebih meningkatkan pendinginan, serta mengontrol suplai pembakaran bahan bakar dengan tepat.

Pastinya, Yamaha Mio M3 udah nggak suka lagi nguyup bensin berkat teknologi blue core ini.

Sumber gambar: Akun Twitter @drunkhys

BACA JUGA Honda CT125, Motor yang Cocok untuk para Kurir dan tulisan Allan Maullana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2020 oleh

Tags: bahan bakarblue coremioyamahayamaha mio m3
Allan Maullana

Allan Maullana

Suka terbangun pada pukul 04.12 AM

ArtikelTerkait

Kasta Motor Paling Irit Bensin di Indonesia, Ada yang Tembus 100 KM per Liter!

Kasta Motor Paling Irit Bensin di Indonesia, Ada yang Tembus 100 KM per Liter!

5 Agustus 2024
6 Fakta Soal Motor Matic yang Tidak Diketahui Perempuan

5 Penyakit Motor Matic dan Cara Mendeteksinya

21 Desember 2022
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Ingat, Motor Kopling Itu Merepotkan, Tak Percaya? Coba Pakai MX King!

1 Juli 2024
Yamaha Aerox, Motor yang Aneh, Mahal, dan Suspensi kayak Batu (Unsplash) motor matic

5 Motor Matic yang Meresahkan di Jalanan dan Sering Dihujat, Awas Panas!

30 Januari 2024
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
mobil listrik pemanasan global mojok

Kata Siapa Mobil Listrik Ramah Lingkungan? Sembarangan!

21 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.