Yamaha Fazzio resmi dikenalkan Yamaha di awal tahun. Skutik ber-style retro ini cukup menyita perhatian pecinta otomotif. Pun, hingga saat ini untuk mendapatkan satu unitnya kudu menyiapkan amunisi sabar. Ini karena mereka harus inden satu sampai dua bulan demi memboyongnya ke rumah. Bahkan, ada yang bilang harus inden sampai enam bulan untuk warna favorit, yakni neo cyan.
Tak disangka pasar merespons positif skutik Yamaha ini. Walau sebenarnya, ada juga yang menganggap aneh proporsi bentuknya, termasuk saya. Meski harus diakui, di kelas yang sama, Yamaha sedikit lebih oke pada bagian mesinnya. Lantaran, ia sudah membenamkan teknologi hybrid. Dan baru Yamaha yang mesinnya 125 cc, sudah hybrid pula.
Bagi saya sendiri, desain Yamaha Fazzio cenderung kelewat wagu. Lihat saja sendiri bentuknya di iklan-iklan yang ada. Dan yang antipati dengan kemunculan nih motor malah sudah plesetin nama Fazzio dengan Paseo, lah. Lebih frontalnya ia disebut Paijo dan lebih halusya ada yang menyebut Vespa versi lite. Tapi seperti yang sudah saya sebutkan tadi bahwa yang pengin beli motornya ini juga nggak sedikit, buktinya sampai pada inden, tuh.
Lamat-lamat saya sedikit mengamati lebih dalam skutik bernama Fazzio ini karena rasa penasaran. Hingga saya menarik beberapa kesimpulan: kenapa ada saja yang minat dengan desain kurang mashoook-nya Yamaha Fazzio?
Faktor pertama, mungkin terletak pada leg room atau tempat pijakan kaki depan yang lega banget. Bisa dibilang, Fazzio-lah yang memiliki leg room terlega di antara skutik yang lain. Orang-orang pun berpikiran bahwa kakinya bisa dengan leluasa mencak-mencak. Lalu untuk urusan bawa barang bawaan, banyak yang ngira Fazzio ini layak diandalkan. Hal ini tentu saja mempermudah urusan beli galon dua biji sekaligus dengan tenang tanpa rasa waswas galonnya bakal gelundung dari motor.
Apalagi sekadar ngangkut gas melon, beli Indomie satu dus, bawa mantan, ya bisa langsung satset. Yamaha Fazzio makin mempermudah urusan mengangkut barang. Akhirnya, motor matik kembali ke fitrah yakni, bikin orang-orang gampang bawa-bawa belanjaan.
Faktor kedua, bisa jadi karena desain Yamaha Fazzio itu sendiri. Lihat saja bentuk lampu depan yang bulat pipih dan agak meninggi, membuatnya terlihat aneh. Pun, ukuran lampu depan yang kelewat besar yang bikin kayak boneka mampang. Selain itu, bodi belakang si Fazzio yang mengotak, sungguh berpaling 180 derajat dari bentuk depan yang cenderung membulat. Akan tetapi, justru keanehan itulah yang membuatnya tampak beda dan menarik. Lantas, bikin banyak orang jadi pengin punya.
Faktor ketiga, lanjut ke bagian kaki-kakinya, nih. Roda depan maupun belakang terlihat terlalu kecil untuk bodi sewagu Yamaha Fazzio. Tapi, justru keanehan inilah yang jadi point pentingnya. Agaknya, sorot mata pengguna jalan lainnya akan sering melirik, bertanya-tanya: jenis motor apakah ini? Kok agak aneh bentuknya? Jadi, meski kurang perhatian dari pasangan, dengan memakai Yamaha Fazzio ini, bisa saja mendapat perhatian lebih di jalan.
Tak lepas dari semua itu, desain bodi Fazzio yang agak wagu bisa saja jadi nilai plus tersendiri. Dan jika ada banyak orang yang pengin tampil beda dan anti mainstream, mungkin bakal memilih membelinya. Lagian, desain nyeleneh nan wagunya bisa saja, kan, dinilai mahal di masa depan? Mungkin saja lho, ya.
Faktor keempat, riding position yang santai jadi kelebihan selanjutnya. Orang-orang menilai kenyamanan yang bakal didapatkan ketika menaikinya. Ini karena stangnya yang agak tinggi bikin riding position bikin tak terlalu pegal, jadi motoran terasa santai. Pun, ruang kaki yang lega serta busa jok tipis membuat posisi berkendara bisa santai kayak naik sofa dikasih roda.
Terlepas dari beberapa keunggulannya, tetap saja Yamaha Fazzio ini bentuknya aneh dan keliatan nggak proporsional. Masak bodi dominan boxy agak gede gitu dikasih ban kecil kek donat dingin? Iya, kan?
Penulis: Budi
Editor: Audian Laili
BACA JUGA Yamaha Fazzio Hadir Bukan untuk Tandingi Honda Scoopy, tapi Vespa LX 125