Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ya, Pantas kalau Ibu Rumah Tangga Jadi Rendah Diri

Vidiyani Utari Tampi oleh Vidiyani Utari Tampi
26 Juli 2020
A A
ibu rumah tangga rendah diri istri aktivis rumah tangga suami sibuk mojok.co

ibu rumah tangga rendah diri istri aktivis rumah tangga suami sibuk mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ruang seminar hotel tampak ramai siang itu. Sebuah workshop literasi dari kantor bahasa sedang berlangsung. Saya duduk dengan penuh percaya diri sebagai salah satu peserta. Namun, ada suatu percakapan yang membuat saya patah hati.

Percakapan itu terjadi antara saya dengan peserta yang duduk di sebelah. Basa-basi sebentar, menyebut nama, kemudian dia bertanya, “Ibu, guru di mana?” Pertanyaan ini wajar karena sebagian besar peserta workshop memang guru sekolah.

“Saya ibu rumah tangga,” jawab saya.

Tahu bagaimana reaksi sang ibu guru tersebut? Dia tertawa. Ya, tertawa spontan, cukup lama, di depan saya. Selama beberapa detik saya bingung atas reaksi dia, selebihnya, saya kesal.

Ini hanyalah sebuah contoh menyebalkan mengapa sangat wajar jika seorang ibu rumah tangga merasa rendah diri. Terlepas dari pendidikan tinggi yang pernah dijalani, seorang ibu rumah tangga tetap bisa merasa rendah diri.

Menurut survei sederhana yang dipublikasikan di Medical Channel, sebanyak 36 persen ibu rumah tangga dengan latar belakang pendidikan tinggi mengalami perasaan rendah diri. Di sisi lain, hanya empat persen wanita pekerja yang merasakan demikian. Sebagai ibu rumah tangga, saya bisa memahami hal ini.

Menurut pengalaman saya, setidaknya ada dua sebab utama yang menjadi pemicu seorang ibu rumah tangga merasa rendah diri. Pertama, pandangan masyarakat terhadap status ibu rumah tangga. Kedua, persepsi si ibu sendiri—dalam hal ini saya sendiri—terhadap status ibu rumah tangga.

Respons si ibu di sebelah saya tadi hanya contoh betapa pandangan masyarakat masih sangat merendahkan ibu rumah tangga. Mungkin ia menganggap ibu rumah tangga kerjanya hanya mengurusi anak dan rumah, untuk apa ikut workshop literasi?

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

Lebih Baik Minta Izin pada Istri daripada Minta Maaf, karena Keterbukaan Menghasilkan Kepercayaan

Padahal, ketika memasuki ruangan workshop, saya sudah menanam rasa percaya diri karena peserta workshop ini adalah hasil seleksi. Saya lolos seleksi, artinya saya pantas berada di sini, sebagaimana peserta lain. Namun, tetap saja rasa percaya diri itu gugur melihat kenyataan bahwa status saya ditertawakan, langsung, di depan saya. Duh.

Sebelum kejadian tersebut, saya pikir stereotip di masyarakat tentang ibu rumah tangga sudah berubah. Pasalnya, saya banyak berteman dengan sesama ibu rumah tangga yang juga lulusan S-1, bahkan S-2, dari kampus-kampus ternama.

Ketika menjadi ibu rumah tangga pun mereka benar-benar mencari cara terbaik mendidik anak, menjaga kesehatan anak, mengatur keuangan, dsb. Tentu mereka—dan saya juga—masih perlu banyak belajar. Tapi yang jelas para ibu rumah tangga ini tak sekadar membesarkan anak dan mengurus rumah.

Mereka juga tetap mengembangkan bakat dan minat, misalnya menulis, berkebun, membuat hasil karya untuk dijual, macam-macam. Melihat mereka, ditambah menjalani sendiri peran ini, pandangan saya tentang ibu rumah tangga mulai bergeser. Ibu rumah tangga ternyata tidak se-leyeh-leyeh yang saya kira. Tak seremeh yang saya pikir dulu.

Sayangnya, rasa rendah diri ini menjadi bahaya laten yang bisa menyerang kapan saja. Karena salah satu sumber rendah diri, selain dari pandangan masyarakat, juga berasal dari diri sendiri. Ya, dari saya sendiri.

Sejak kecil saya selalu diberi nasihat agar sekolah yang rajin, supaya pintar, mendapat pekerjaan yang bagus, dan hidup mapan. Jangan hanya mengandalkan suami, nanti kamu diremehkan. Semacam itulah. Itu sebabnya saya juga tak pernah benar-benar diajari memasak dan mengurus rumah. Karena orientasinya adalah menjadi wanita pekerja kantoran dan bisa menyewa ART untuk mengurus rumah.

Tak pernah saya dengar nasihat “Jadilah ibu rumah tangga yang baik” atau “Menjadi ibu rumah tangga itu bagus”. Tidak pernah.

Maka, lumrah bila yang terpatri di benak saya adalah menjadi ibu rumah tangga itu tidak keren, tidak membanggakan. Dan tentu, itu membuat saya tidak bercita-cita menjadi ibu rumah tangga. Keyakinan inilah yang sulit diubah secara permanen. Seringnya kumat-kumatan tergantung keadaan sekitar dan suasana hati.

Nah, kalau sudah begini, tidak mengherankan jika ibu rumah tangga merasa rendah diri. Apalagi pekerjaan sehari-hari “hanya” mencuci, memasak, menyetrika, menyapu, mengepel, menyuapi anak, menceboki anak, dan segudang pekerjaan domestik lainnya yang tak berujung. Apa hebatnya?

BACA JUGA Kuliah Capek-Capek Kok Cuma Jadi Ibu Rumah Tangga, Lha Emang Kenapa? 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2020 oleh

Tags: ibu rumah tanggaIstriPerempuan
Vidiyani Utari Tampi

Vidiyani Utari Tampi

IRT yang senang menulis dan begadang.

ArtikelTerkait

Meluruskan Salah Paham Femme Fatale: Perempuan Bukan Sumber Bencana terminal mojok.co

Meluruskan Salah Paham Femme Fatale: Perempuan Bukan Sumber Bencana

17 Desember 2020
perempuan

Perempuan Cuman Jadi Kanca Wingking itu Gara-Gara Bangsa Eropa!

19 September 2019
Gerobak Angkringan Harusnya Jadi Ruang Aman untuk Perempuan yang Jajan dan Nongkrong terminal mojok.co

Gerobak Angkringan Harusnya Jadi Ruang Aman untuk Perempuan yang Jajan dan Nongkrong

12 Desember 2020
komunikasi perempuan laki-laki feminis tapi tukang selingkuh feminisme perjuangan gender mojok.co

Mengupas Jawaban Terserah Perempuan hingga Tujuan Komunikasi Mereka

26 Mei 2021
4 Hikmah dari Aksi Arie Untung 'Buang' Tas Prancis Mahal terminal mojok.co

Pake Tas Branded KW, Salah atau Benar?

25 September 2020

Gitasav Adalah Bukti Sulitnya Perempuan untuk Punya Pilihan

21 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.