Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Wonosobo Butuh Sosok kayak Joko Pinurbo atau Pidi Baiq agar Romantisnya Abadi

Galih Nugroho oleh Galih Nugroho
8 November 2021
A A
Wonosobo Butuh Sosok seperti Pidi Baiq atau Joko Pinurbo agar Romantisnya Abadi terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang telah tinggal di Wonosobo sejak kecil, tentu sedikit banyak tahu bagaimana keadaan kota hujan itu. Iya, kota hujan karena air yang menetes dari langit kerap kali mengguyur Wonosobo dengan intensitas yang tinggi. Selain itu, kota ini juga punya udara yang dingin karena letaknya di pegunungan.

Sebuah perpaduan yang sempurna, bukan? Hujan ditambah dingin hawa pegunungan. Kenapa saya katakan sempurna? Pasalnya, saat kamu merasa kedinginan, di sana terletak nikmat kehangatan: Wonosobo hadir dengan tempe kemul, mi ongklok, dan megana yang bertugas sebagai antitesis dari hawa dingin tersebut.

Sebagian besar orang senang dengan suasana setelah hujan turun, bau tanah, air yang menetes dari dedaunan, burung-burung yang mulai kembali terbang, dan langit yang tidak lagi menghitam. Hal itu, gampang sekali dijumpai di Wonosobo. Terlebih, saat hujan reda di sore hari dan senja yang remang-remang mulai tampak. Suasana itu, layak dicoba dengan kekasih sembari berboncengan dan berbicara tentang apa saja.

Namun, Wonosobo sebenarnya bukan tentang matahari tenggelam, tetapi soal matahari terbit yang muncul dari timur melalui celah antara Sindoro dan Sumbing. Ya, kota ini tercipta sebagai lambang bangun pagi. Lantaran dengan begitu, kita bisa menikmati matahari terbit dari sisi mana saja. Meski sisi terbaik adalah dari Sikunir, bukit yang bisa didaki 30-45 menit.

Kita semua bisa menikmati itu sembari minum kopi, susu, atau teh hangat dengan camilan tempe kemul yang legendaris itu. Lantas, saat matahari sudah mulai naik sekitar jam 8 atau 9, kamu bisa menguyah megono, nasi yang bercampur sayur-sayuran dengan porsi yang banyak, rasa enak, dan murah meriah. Untuk menikmatinya kamu tinggal cari di sepanjang jalan, di waktu sarapan.

Menjelang siang atau siang menjelang sore, untuk mengisi perutmu yang sudah mulai berbunyi itu kamu bisa mampir ke warung mi ongklok. Ia pun bisa pesan dengan sate. Kuah kentalnya yang khas itu akan mengisi perutmu dengan kenangan yang sulit terlupakan.

Sayang, Wonosobo dengan segala karunia Tuhan itu nyatanya tidak mampu melahirkan sosok seperti Pidi Baiq atau Joko Pinurbo. Kelahiran sosok yang bisa melabeli kotanya dengan sastra atau dengan kata-kata manis. Wonosobo tidak seperti Bandung maupun Jogja yang terkesan begitu romantis melalui kata-kata.

Pidi Baiq lewat kalimat, “Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi,” mampu memberikan sihir pada semua orang. Dengan kalimat itu, kita percaya bahwa Bandung adalah kota yang harus dijumpai.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Bagi saya sendiri, yang bukan orang Bandung dan belum pernah ke sana, membaca kata-kata Pidi Baiq tersebut langsung terlintas bayangan bahwa Bandung adalah kota yang manis. Ia adalah kota yang mampu membuat orang betah dan menjadi harapan untuk membawa perasaan tenang ketika berada di sana.

Sementara di Jogja, ada kalimat dari Joko Pinurbo, “Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan”. Kalimat itu sakral dan punya daya menunjukkan bagaimana Jogja adalah tempat yang layak untuk disinggahi. Ya, lagi-lagi ungkapan manis memang bisa menutup segala kekurangan yang ada.

saya sendiri sudah merasakan hidup di Jogja dengan berbagai kenangan dan harapannya. Di samping segala kurangnnya, Jogja memang penuh rindu dan kerap kali mengundang saya untuk kembali ke sana. Terlebih, jika saya membaca kalimat, puisi, atau hal-hal manis lain tentang kota itu.

Dua orang dengan kalimat magis itu berhasil memberikan daya pikat terhadap kotanya. Baik mereka yang belum maupun sudah pernah singgah. Sebenarnya, Wonosobo memiliki potensi untuk dapat memikat seperti itu. Bahkan, selain suasana kotanya yang memberikan perasaan medalam yang melahirkan kenangan, biaya hidup di Wonosobo jauh lebih murah dibandingkan Bandung dan Jogja. Bukankah itu adalah poin yang jauh lebih mudah untuk memikat?

Oleh karena itu, Wonosobo butuh sosok seperti Pidi Baiq dan Joko Pinurbo. Supaya keindahan kota ini tidak hilang begitu saja dan tetap abadi melalui karya.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: Joko Pinurbopidi baiqpilihan redaksiwonosobo
Galih Nugroho

Galih Nugroho

ArtikelTerkait

Sisi Lain Kursi Indomaret yang Nggak Disadari Orang: Lebih Nyaman dari Kursi Pijat, Bisa untuk Menghilangkan Stres Juga

Sisi Lain Kursi Indomaret yang Nggak Disadari Orang: Lebih Nyaman dari Kursi Pijat, Bisa untuk Menghilangkan Stres Juga

16 Juni 2024
3 Jenis Warung Bakso yang Wajib Dihindari karena Membawa Bahaya bagi Konsumen

3 Jenis Warung Bakso yang Wajib Dihindari karena Membawa Bahaya bagi Konsumen

26 Juli 2024
Plang Tempik Gundul dan Salah Kaprah Lainnya tentang Gunungkidul Terminal Mojok.co

Plang Tempik Gundul dan Salah Kaprah Lainnya tentang Gunungkidul

25 Maret 2022
Kalau Saya Jadi Kepala Daerah, Jelas Saya Akan Peduli dengan Klub Bola Lokal terminal mojok.co

Kalau Saya Jadi Kepala Daerah, Jelas Saya Akan Peduli dengan Klub Bola Lokal 

3 Oktober 2021
Budaya Restart Router Memang Menyebalkan, tapi Percayalah, IndiHome Tetap Provider Internet Terbaik Saat Ini

Budaya Restart Router Memang Menyebalkan, tapi Percayalah, IndiHome Tetap Provider Internet Terbaik Saat Ini

19 Februari 2024
5 Daerah Penghasil Rujak Cingur Terenak di Jawa Timur terminal mojok.co

5 Daerah Penghasil Rujak Cingur Terenak di Jawa Timur

7 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.