Irit sih, tapi hanya didampingi satu orang tua
Terkait biaya, wisuda UNS memang bisa dibilang irit kalau dibanding universitas-universitas lain. Namun, biaya yang minim ini kemudian berpengaruh pada kuota tempat duduk orang tua/wali ketika prosesi wisuda. Kalau universitas lain menyediakan dua kursi orang tua/wali untuk menyaksikan langsung prosesi, wisuda UNS hanya memberikan satu kursi untuk orang tua/wali.
Memang sih, peraturan ini bisa menjadi dilema bagi beberapa mahasiswa yang ingin kedua orang tuanya hadir menyaksikan momen penting dalam hidupnya. Di sisi lain, sistem ini jauh lebih memudahkan karena tidak begitu ramai. Proses wisuda pun menjadi lebih terkendali dan lancar.
Biaya wisuda UNS yang tidak begitu mahal bisa memberikan kesempatan bagi wisudawan dan keluarga untuk merayakan momen wisuda dengan cara lain. Misalnya, makan-makan, foto studio atau lainnya setelah proses wisuda selesai.
Wisuda UNS sebulan sekali
Wisuda UNS digelar satu bulan sekali. Awalnya saya tidak setuju dengan sistem ini, mahasiswa harus berebut kesempatan itu seketat war tiket konser internasional. Saya pernah menuliskannya di Mojok dengan judul Kebijakan Wisuda Tiap Bulan Adalah Niat Baik yang Efeknya Jelas Nggak Baik.
Akan tetapi, setelah saya pikir-pikir lagi, wisuda satu bulan sekali sebenarnya cukup membantu agar proses lulus lebih cepat. Mahasiswa UNS tidak perlu menunggu hingga tiga atau empat bulan seperti universitas lain. Tentu ini menguntungkan, mengingat lulus dari perguruan tinggi akan lebih afdol rasanya kalau sudah diwisuda.
Secara umum sistem wisuda UNS sudah memberikan contoh yang baik. Sistemnya saya rasa lebih efisien, terjangkau, dan berpusat pada mahasiswa. Dengan beberapa penyesuaian, sistem ini dapat menjadi standar bagi perguruan tinggi lainnya yang ingin memberikan pengalaman wisuda terbaik bagi mahasiswanya. Semoga Universitas Sebelas Maret dan perguruan tinggi-perguruan tinggi lainnya tentu saja, terus belajar menyempurnakan sistem wisudanya.
Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.