Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Warga Memperbaiki Jalur Evakuasi Merapi secara Mandiri, Contoh Nyata Revolusi Mental

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
17 Januari 2022
A A
Warga Memperbaiki Jalur Evakuasi Merapi secara Mandiri, Contoh Nyata Revolusi Mental

Warga Memperbaiki Jalur Evakuasi Merapi secara Mandiri, Contoh Nyata Revolusi Mental (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, warga kabupaten Magelang di sekitaran daerah Srumbung melakukan sesuatu yang menghebohkan, pun viral di media sosial. Mereka memperbaiki jalan di kampung mereka sendiri. Mungkin memperbaiki jalan bukan sesuatu yang unik dan mengusik. Tapi, jalan yang mereka perbaiki bukan jalan biasa nan bersahaja. Jalan itu merupakan jalur evakuasi Merapi, pun diperbaiki secara swadaya alias mandiri. Top bukan?

Seperti kita tahu, jalan rusak adalah keniscayaan untuk banyak wilayah di Indonesia. Tak terkecuali jalan sepenting jalur evakuasi bencana. Seperti yang kita tahu juga, bencana alam khususnya gunung berapi merupakan peristiwa yang rutin terjadi. Oleh karena itulah, mitigasi bencana itu penting bagi masyarakat. Jalur evakuasi adalah salah satu faktor penting dalam hal mitigasi bencana. Itu adalah faktor yang krusial dan menyangkut keselamatan banyak orang. Apalagi jalur evakuasi Merapi yang ada di Srumbung dan sekitar Kaliangkrik. Di mana daerah itu dekat sekali dengan gunung Merapi.

Oleh karena sudah lama rusak, tak kunjung diperbaiki, pun membahayakan, warga bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga desa untuk memperbaiki jalan itu dengan bergotong royong. Sebuah pemandangan aduhai yang sangat mampu membuat hati trenyuh.

Sayang, banyak yang berpikiran buruk tentang hal ini. Ada yang menganggap pemerintah nggak kerja, lah. Banyak juga yang berpikiran sempit, dengan menganggap bahwa pemerintah nggak memperhatikan keselamatan rakyatnya. Ya, mohon maaf, kalau buat saya justru lain.

Kejadian seperti itu malah menegaskan keberhasilan pemerintah yang tiada duanya. Itu semua adalah bukti dari suksesnya Revolusi Mental yang digembar-gemborkan pemerintah. Jalan itu memang tak kunjung diperbaiki, tapi di situlah letak kehebatan program Revolusi Mental. Ia mampu memberikan stimulus atau rangsangan pada para warga. Secara tidak langsung, pemerintah sedang melatih jiwa patriotisme dan sikap rela berkorban dari masyarakat. Dan nyatanya mereka berhasil dengan sangat baik.

Sikap patriotisme dan rela berkorban mungkin dianggap sudah hilang oleh pemerintah. Pembiaran jalan rusak itu membawa mereka kepada nilai-nilai itu lagi. Mereka rela mengorbankan waktu, jiwa, dan tenaganya untuk jalan itu. Jalur evakuasi yang pada akhirnya mereka gunakan sendiri. Sebuah bentuk lain dari pendidikan kewarganegaraan yang hakiki dan trengginas. Mandiri, berdikari, saya rasa pemerintah mampu menghidupkan semangat itu lagi.

Kalau ada yang bilang bahwa pemerintah mangkir dari tanggung jawab, itu salah besar. Justru masyarakat yang pada akhirnya jadi mampu bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Apalagi anggapan bahwa pemerintah tak peduli dengan keselamatan rakyatnya. Sungguh picik pemikiran semacam itu. Yang sebenarnya terjadi adalah, tumbuhnya semangat rakyat bantu rakyat. Kerja, kerja, kerja, sebuah filosofi yang dahulu hidup di sekitar para pemimpin saja. Kini, pada akhirnya filosofi itu berjalan di tengah masyarakat juga.

Bayangkan jika pemerintah memperbaiki jalur evakuasi Merapi itu, apa mungkin warga memperbaiki jalan itu sendiri? Tentu saja tidak. Pembiaran itu bertujuan meningkatkan kerukunan dan sikap gotong royong juga. Bekerja bakti, membaktikan diri untuk kepentingan masyarakat. Gugur gunung, alias bekerjasama, hingga gunung pun mampu dileburkan. Jalan rusak itu adalah kendaraan untuk menuju ke sana. Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, dan kita tak boleh suuzan dengan pemerintah.

Baca Juga:

Bubarkan Balai Latihan Kerja, Kita Butuh Balai Latihan Mental

Peristiwa ini mengingatkan kita pada peristiwa lain di masa lalu. Seperti yang marak terjadi pada masa Agresi Militer Belanda II. Saat itu, banyak rumah dan bangunan dibakar sebelum ditinggalkan, agar tak dikuasai oleh pihak penjajah. Begitu juga perabot-perabot dan furniture, semua ditaruh di tengah jalan, guna menghalangi laju para penjajah. Kiranya pemerintah menginginkan sikap semacam itu kembali. Rakyat yang bersedia berkorban apa pun untuk kebaikan dan kemerdekaan negara. Seperti para warga yang memperbaiki jalur evakuasi Merapi secara mandiri.

Masalahnya begini, kalau dulu kita rela berkorban karena dijajah Belanda, kalau sekarang kita dijajah siapa?

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: jalur evakuasi merapiRevolusi Mental
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Bubarkan Balai Latihan Kerja, Kita Butuh Balai Latihan Mental

Bubarkan Balai Latihan Kerja, Kita Butuh Balai Latihan Mental

16 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.