Warga Randudongkal mungkin orang paling beruntung se-Pemalang. Kecamatan ini (lumayan) maju di tengah Pemalang yang begitu-begitu saja.
Beberapa hari yang lalu saya dan keluarga melewati Kabupaten Pemalang. Kami memang cukup sering melewati kabupaten yang terletak di Jalan Pantura ini, setidaknya, 4-6 kali dalam setahun. Intensitas tersebut membuat kami begitu akrab dengan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa ini.
Bolak-balik melewati kabupaten membuat saya cukup aware terhadap sentimen-sentimen negatif yang melekat pada Pemalang. Tidak sedikit yang mengatakan Pemalang itu semrawut, panas, dan tidak nyaman dijadikan tempat tinggal. Salah satu penulis Terminal Mojok sudah menguliknya lebih dalam tulisan Mirisnya Menjadi Warga Kabupaten Pemalang.
Akan tetapi, hal-hal menyebalkan soal Pemalang nggak saya temukan di Kecamatan Randudongkal. Daerah ini jauh dari keriuhan Jalur Pantura, sepi dari deru truk gandeng yang sering mengepulkan asap ke udara. Ditambah lagi, fasilitas di kecamatan tersebut tergolong lengkap. Kalau boleh dibilang, warga Randudongkal mungkin warga yang paling beruntung se-Kabupaten Pemalang.
Saya beri penjelasan sedikit soal kecamatan ini agar tidak penasaran ya. Randudongkal Pemalang terletak di Pemalang Selatan. Lebih tepatnya di utara Gunung Slamet. Layaknya daerah yang dekat dengan pegunungan, Randudongkal punya potensi alam yang luar biasa seperti sumber mata air, udara segar, gunung, sungai, perkebunan, pertanian, sawah, buah-buahan, sayuran, hutan, hewan dan lain sebagainya. Selain itu fasilitas di kecamatan ini cukup mumpuni.
Daftar Isi
Randudongkal Pemalang jalannya mulus seperti jalur motor GP
Sebenarnya kunjungan saya ke Randudongkal sudah berkali-kali sejak 3 tahun yang lalu. Kesan saya selalu sama, daerah ini seolah-olah terpisah dari Kabupaten Pemalang karena vibesnya yang begitu berbeda.
Jalanan di Randudongkal Pemalang sebenarnya cukup seram, berkelok-kelok mengikuti kontur tanahnya. Itu mengapa jalur yang meliuk serta menukik curam mendominasi daerah yang dikelilingi oleh perbukitan ini. Di sisi kiri, ada jurang. Sedangkan di sisi kanan tebing dengan tinggi menjulang. Hal tersebut menjadi pemandangan yang tak pernah absen tatkala melintasinya.
Untung saja, kondisi jalanan yang berkelok-kelok tadi diimbangi oleh aspal yang halus.nSaya jamin pengguna jalan tetap bisa santai sembari menyecap teh hangat atau kopi saking mulusnya. Pengalaman perjalanan semakin lengkap ditambah dengan sensasi menikmati pemandangan di sekeliling yang serba hijau. Hijau alami. Bukan hijau spanduk politisi dan lambang partai. Bukankah itu menyegarkan mata dan menentramkan jiwa pengguna jalan?
RS Muhammadiyah Mardhatillah, rumah sakit andalan warga Pemalang Selatan
Warga Randudongkal Pemalang layak berbangga karena kecamatannya yang kerap dianggap remah-remah rengginang ini memiliki fasilitas kesehatan andalan, RS Muhammadiyah Mardatillah. Walau tidak besar, rumagh sakit ini menjadi solusi bagi warga Randudongkal dan sekitarnya yang membutuhkan pertolongan darurat.
Mengingat lokasi rumah sakit yang begitu aksesibel. Seorang kawan saya yang berasal dari Kecamatan Belik pun menceritakan, keberadaan rumah sakit yang didirikan Muhammadiyah tersebut sedikit banyak membantu warga Pemalang Selatan.
Terminal Randudongkal bobrok, tapi “hidup”
Jika pada terminal di kecamatan-kecamatan lain hanya ada angkutan desa dan ojek online, maka hal ini berbeda dengan Randudongkal. Kecamatan yang dikelilingi oleh bukit serba hijau nan indah ini memiliki terminal yang aksesibel. Bukan sekedar angkudes saja, terminal ini juga dijadikan transit bus-bus besar yang hendak melintasi pantura dari jalur tengah. Sebut saja bus Sinar Jaya. Si Raja Aspal pantura itu sering kali transit di Terminal Randudongkal untuk menaikan atau menurunkan penumpang.
Secara bangunan fisik, terminal ini memang memprihatinkan, pemugaran harus segera dilakukan. Terlepas dari itu, Terminal Randudongkal menjadi andalan warga. Bangunannya memang alakadarnya, tapi jumlah pengunjung hilir mudik tiada henti. Dengan demikian, para PKL di area terminal pun bisa tetap hidup dan menghidupi keluarganya.
Randudongkal mengambil peran strategis dalam membangun peradaban masyarakat di Pemalang, khususnya Pemalang Selatan. Kecamatan ini menjadi penyambung napas kota berjuluk ikhlas yang bisa diandalkan. Maka, berbanggalah kalian wahai warga Randudongkal Pemalang.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Pekalongan yang Semakin Berkembang Bikin Iri Warga Pemalang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.