Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Waktu Terbaik Berkunjung ke Candi Prambanan dan Ratu Boko

Riyanto oleh Riyanto
28 November 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin Anda sudah cukup familier dengan Candi Prambanan. Dengan segala mitos yang beredar dan sulit dibuktikan kebenarannya, tempat ini perlu kamu kunjungi ketika berkunjung ke Jogja. Tempatnya yang sangat luas ini bisa membuatmu melakukan banyak hal di sini.

Lantas, apa yang bisa kamu lakukan di candi ini? Silakan kalau kamu mau berburu foto, joget TikTok, ataupun berlari-lari berkejaran. Nah, saya punya rekomendasi kapan waktu yang paling tepat untuk datang ke Candi Prambanan.

Waktu terbaik mengunjungi Candi Prambanan

Pertama, jangan datang saat hujan badai yang anginnya mampu menerbangkan baliho para politikus. Kenapa? Ya jelas bahaya, lah. Candi Prambanan ini kan tempatnya terbuka, kalau saat badai kamu malah datang ke sini, yang ada bukannya menikmati suasana malah giduh semua.

Kedua, datanglah saat pagi hari ketika suasana Candi Prambanan masih begitu menyejukkan. Tepatnya, ketika matahari belum betul-betul berada di atas kepala kita. Sebab, ketika panas kentang-kentang kita datang ke sini, jelas nggak bakal enak rasanya di badan. Kecuali, kamu adalah orang yang butuh mandi cahaya matahari.

Namun, kalau kamu memang terpaksa datang ke sana saat siang hari, bawalah payung. Atau kalau kamu pengin sedikit antimainstream, pakailah jas hujan untuk menghalau terjangan terik matahari tersebut.

Ketiga, datang saat sore. Dijamin suasana damai nan syahdu akan kamu rasakan. Sayangnya, Candi Prambanan tutup jam 3 sore. Jadi, kamu tak bisa menikmati pantulan cahaya matahari yang turun di sela-sela candi. Kecuali, kamu menikmatinya dari luar kawasan Candi Prambanan. Akan tetapi, untuk permasalahan ini, tenang saja, nanti saya sampaikan solusinya.

Keempat, datanglah saat ada festival Prambanan Jazz. Katanya, sih, nonton acara musim dengan latar belakang Candi Prambanan, sensasinya sungguh luar biasa. Itu katanya, sebab saya belum pernah.

Tapi, kalau ternyata kamu sudah berkali-kali datang ke Candi Prambanan dan kamu menginginkan suasana yang agak beda, saya punya rekomendasi tempat lain. Tenang saja, posisinya nggak terlalu jauh dari Candi Prambanan, namanya Candi Ratu Boko.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Candi Ratu Boko sebenarnya bukan berupa candi, melainkan reruntuhan kerajaan. Maka dari itu, tak heran beberapa orang lebih memilih menyebutnya sebagai Keraton Ratu Boko tanpa embel-embel candi. Namun, barangkali penyebutan Keraton Ratu Boko memberi kesan kurang menarik bagi wisatawan, maka istilah candi, lah yang digunakan.

Entah agen wisata atau siapa yang memulai penggunaan istilah “candi”, saya nggak tau. Yang jelas, masyarakat ramai lebih mengenalnya sebagai candi. Mayan ngawur sebenarnya, meski nggak sengawur orang yang menyebut Candi Borobudur berlokasi di Jogja.

Apa pun itu, Ratu Boko menjadi salah satu obyek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Lokasinya yang nggak jauh dari Candi Prambanan juga bisa menjadi alternatif jika kalian pengin mengunjungi dua destinasi dengan tempat yang berdekatan.

Waktu terbaik mengunjungi Candi Ratu Boko

Pertama, saya jelas nggak bakal menyarankan kalian pergi ke Ratu Boko saat keadaan hujan badai dengan angin mobat-mabit yang bisa menerbangkan baliho-baliho kampanye politik. Kecuali kalian emang orangnya sakti dan berkawan baik dengan hujan badai plus sambaran geledek, berkunjung ke Candi Ratu Boko pas badai juga monggo.

Nah, dari informasi yang mayan ngawur tersebut, bisa disimpulkan bahwa sebaiknya kalian pergi saat cuaca cerah. Lebih aman lagi, datanglah di musim kemarau biar nggak khawatir bakal hujan.

Kedua,seperti yang agak saya singgung sebelumnya, Ratu Boko adalah alternatif tempat jujukan untuk kamu yang nggak bisa menikmati sunset di Candi Prambanan.

Kalau kamu mau ngejar sunset, melihat matahari yang mulai memerah tampak turun di antara gapura Paduraksa yang berbaris, ya datanglah ke sini sore hari.

Kalau memang momen tersebut yang mau kamu cari, jelas jangan datang di pagi hari. Datanglah sekitar pukul 15.00 sampai pukul 18.00. Di sela-sela waktu menunggu matahari turun itu terserah mau ngapain aja, soalnya area Ratu Boko itu juga cukup luas. Meski, nggak seluas Candi Prambanan, sih.

Silakan kalau kamu pengin foto-foto, baik dari yang lucu-lucu maupun romantis ala prewedding. Oh iya, di sana juga ada restonya. Kalau kamu pengin menikmati sunset dari resto ini, juga bisa banget.

Ketiga, akan lebih menyenangkan kalau kamu datang ke sini saat weekdays. Supaya kesyahduan yang kamu rasakan bertambah dua kali lipat. Ya, kayak perjalanannya Cinta dan Rangga menuju CLBK. Suasana syahdu tempat ini berhasil bikin mereka senyum-senyum lagi, loh.

Gimana, apa kamu sudah punya bayangan kapan waktu yang paling tepat untuk datang ke dua tempat wisata ini?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 November 2021 oleh

Tags: candi prambananJogjaRatu Boko
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

13 April 2023
Purwokerto, Kota Pelajar tapi Nggak Punya Trotoar yang Memadai, kok kayak Jogja?

Purwokerto, Kota Pelajar tapi Nggak Punya Trotoar yang Memadai

1 Desember 2023
Jalan Imogiri Timur: Jalan Panjang Penuh Pesan, Aroma Sate, dan Ujian Kesabaran Nasional

Jalan Imogiri Timur: Jalan Panjang Penuh Pesan, Aroma Sate, dan Ujian Kesabaran

1 Juli 2025
Ki Ageng Suryomentaram: Pangeran Jogja yang Melawan Belanda Bersama Rakyat Jelata dan Meninggalkan Gemerlap Dunia Kekuasaan

Ki Ageng Suryomentaram: Pangeran Jogja yang Melawan Belanda Bersama Rakyat Jelata dan Meninggalkan Gemerlap Dunia Kekuasaan

20 Juli 2024
Pelayanan Adminduk Surabaya Pantas Diacungi Jempol, dan Bikin Daerah Lain Makin Iri dengan Surabaya jogja kuliah di Jogja

Jujur Saja, Surabaya Jauh Lebih Pantas Menyandang Gelar Kota Pelajar, Bukan Jogja, yang Jelas-jelas Tak Ramah untuk Pelajar

26 Februari 2024
Gaji Pekerja Jogja Sepele di Depan Gaji Penjaga Warung Madura (Unsplash)

Warung Madura Bahagia Kantongi Omzet 90 Juta per Bulan: Penjaganya Hidup Bahagia Banyak Duit Sementara Pekerja Jogja Merana Sampai Kiamat

25 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.