Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Wahai para Maba, Jangan Terlena dengan Dinginnya Malang, Itu Semua Cuma Pencitraan!

Aunal Adha Sulistiari oleh Aunal Adha Sulistiari
19 Juli 2024
A A
Cerita di Balik Alun-Alun Merdeka dan Alun-Alun Tugu, Dua Tempat Ikonik Kota Malang yang Melenceng dari Pakem Jawa Mojok.co

Cerita di Balik Alun-Alun Merdeka dan Alun-Alun Tugu, Dua Tempat Ikonik Kota Malang yang Melenceng dari Pakem Jawa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap tahun pada bulan Juli hingga Agustus, Kota Malang menjadi tuan rumah bagi ribuan mahasiswa baru yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Tentu saja, sebagai kota pendidikan (bersaing dengan Jogja dan Surabaya), kota ini memang jadi tujuan banyak (calon) mahasiswa di Indonesia. Dan entah kenapa, kota ini seakan-akan ikut “menyambut” kedatangan mereka dengan tiba-tiba jadi dingin di bulan-bulan tersebut.

Sebagai orang yang sudah empat tahun menjejakkan kaki di Kota Malang, saya ingat betul cuaca saat pertama kali menyentuh kota ini. Saya harus beradaptasi dengan cuaca yang dingin, flu dan demam tidak bisa dihindari akibat proses penyesuaian diri.

Pertanyaannya, kenapa? Apakah Malang memang “hidup” dan menyambut mahasiswa dengan cuaca yang dingin?

Wajar jika Malang dingin

Sebenarnya, tak perlu kaget dan mengaitkannya dengan mistis. Udara sejuk di Malang tak lepas dari letaknya geografisnya yang berada di dataran tinggi. Dikelilingi oleh pengunungan seperti Gunung Arjuno di sebelah utara, lalu Gunung Semeru di sebelah timur, dan Gunung Kawi di sebelah barat. Sehingga wajar saja kota ini memiliki udara yang lebih sejuk jika dibandingkan dengan kota besar lainnya.

Tapi dinginnya Malang memang kebetulan bertepatan pada masa maba datang. Saya pun sadar bahwa dinginnya Malang terjadi pada bulan Juli hingga Agustus saja. Oleh karena itu banyak orang yang menyebutnya dengan sebutan “musim maba”. Dimulainya “musim maba” ditandai dengan terjadinya penurunan suhu di Malang, pada malam hari yang biasanya hanya berkisar 18-22 derajat Celsius, bisa menurun hingga berkisar 15-21 derajat Celsius. Hal yang sama ketika siang hari dapat mencapai suhu 24-30 derajat Celsius.

Dilansir dari Sindonews, Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, Linda Fitrotul Muzayanah mengatakan bahwa menurunnya intensitas hujan dan berkurangnya tutupan awan jadi salah satu aktor penyebab Malang dingin. Selain itu, cuaca kering dan dingin yang menyelimuti Kota ini juga disumbang oleh pergerakan angin Australia yang tiba di Indonesia pada bulan-bulan tersebut. Jadi wajar banget jika “musim maba” ini terjadi.

Oleh karena itu, biasanya pada musim kemarau cuaca Malang akan terasa dingin. Menurut catatan BMKG, suhu udara Malang ketika malam hari bisa mencapai titik terendah hingga 13 derajat Celsius pada bulan Juli hingga Agustus.

Kedok aslinya terbongkar

Tetapi, setelah “musim maba” berakhir, barulah cuaca Malang tidak sedingin sebelumnya. Cuaca siang hari yang terik dan panas membuat saya kadang kala merasa pusing. Meskipun sudah memasuki musim hujan di akhir tahun, tetap saja suhu saat siang hari terasa sangat panas. Hal tersebut memperkuat persepsi, dinginnya Malang hanya pencitraan atau tipuan sesaat bagi mahasiswa baru agar merasa nyaman. Jadi, cuaca asli Malang baru ketahuan di bulan-bulan selain Juli dan Agustus.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Menurut pengalaman saya, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi mahasiswa baru yang akan mengemban pendidikan tinggi di kota ini. Pertama pentingnya menjaga kondisi tubuh dengan banyak mengonsumsi air putih untuk menjaga kestabilan cairan. Selanjutnya yakni usahakan konsumsi makanan yang seimbang diselingi buah atau sayur untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Selain itu, jika pertama kali tiba di Malang dan merasa tidak enak badan perbanyak istirahat karena itu bentuk adaptasi dengan kondisi cuaca yang baru. Malang memang kota yang unik, memiliki udara yang sejuk namun dapat berubah menjadi panas terik dalam hitungan bulan saja. Jangan terlena dengan dinginnya karena tidak bertahan lama dan selamanya begitu. Ada kalanya Malang akan terasa panas dan gerah seperti kota besar di Indonesia pada umumnya.

Penulis: Aunal Adha Sulistiari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Malang Memang Beda, Cuacanya Baru Dingin kalo Lagi Musim Maba, Caper, Bos?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2024 oleh

Tags: australiacuaca malangmabaMalang
Aunal Adha Sulistiari

Aunal Adha Sulistiari

Seorang biasa yang kebetulan senang menulis.

ArtikelTerkait

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

4 November 2025
3 Hal yang Wajar di Kampus UM, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain di Malang Mojok.co alasan daftar UM

3 Hal yang Wajar di Kampus UM, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain di Malang

12 September 2025
Safari Dharma Raya, Bus Paling Menjengkelkan Rute Malang Jogja (Unsplash)

Safari Dharma Raya Bus Terbaik untuk Rute Malang Jogja yang Mulai Mengecewakan Banyak Penumpang Setianya

17 Agustus 2024
Pengalaman Pertama Tinggal di Apartemen Malang Penuh Penderitaan, Saya Cuma Tahan Sebulan

Pengalaman Pertama Tinggal di Apartemen Malang Penuh Penderitaan, Saya Cuma Tahan Sebulan

13 September 2025
Jalur Alas Pujon Malang Menyimpan Bahaya bagi Pengendara (Unsplash)

Jalur Alas Pujon Malang Menyimpan Bahaya bagi Pengendara

16 Juni 2023
Coba Tanya 3 Kata Lucu ke Orang Malang, Pasti Jawabannya Adalah Jembatan Suhat Banjir

Coba Tanya 3 Kata Lucu ke Orang Malang, Pasti Jawabannya Adalah Jembatan Suhat Banjir

11 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.