Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Usia Ideal Menikah Itu Nggak Perlu, Jadi Stop Bertanya Kapan Nikah

Dini Aziz Nasution oleh Dini Aziz Nasution
2 Februari 2021
A A
Usia Ideal Menikah Itu Nggak Perlu, Jadi Stop Bertanya Kapan Nikah Terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagian besar orang masih menganggap bahwa usia 25 merupakan usia yang ideal untuk menikah bagi seorang wanita. Tak heran jika ada perempuan berusia lebih dari 25 tahun dan belum menikah, tentu bakal jadi bahan perbincangan orang-orang di lingkungan sekitar, baik lingkungan rumah maupun lingkungan kerja.

Sebagai seorang wanita single berusia 26 tahun, saya sudah kenyang dengan pertanyaan-pertanyaan seperti “mana nih calonnya?”, “kapan nikahnya?”, “sibuk cari duit mulu, ya”, dan pertanyaan lain yang bikin jengah. Saking seringnya mendapat pertanyaan semacam itu, saya hanya menjawab dengan senyuman masam kepada mereka sambil misuh-misuh dalam hati, “ngapain sih tanya-tanya gitu?” Bukankah bertanya seperti itu lebih tidak sopan ya daripada sekadar bertanya, “Apa agamamu?” Coba tanya gurumu, sopan tidak?

Serangan-serangan tidak hanya datang lewat pertanyaan-pertanyaan menyebalkan di atas, lebih jauh lagi beberapa orang mulai menjodoh-jodohkan dengan tetangga, teman kerabat mereka yang masih single juga. Tak jarang, tiba-tiba saya mendapatkan pesan dari orang yang tidak dikenal, yang setelah diselidiki lebih jauh ternyata nomor saya didapat dari teman yang ingin mengenalkan seseorang kepada saya. What??? Mohon maaf nih, bukannya saya sok kecakepan atau gimana, tapi bukankah memberikan nomor seseorang baiknya harus izin terlebih dahulu kepada yang bersangkutan? Saya heran banget sama orang lancang model gini.

Namun tak bisa dimungkiri, beberapa dari mereka yang suka menjodoh-jodohkan memang memiliki niat yang tulus dalam membantu saya untuk menemukan jodoh. Jadi, saya tetap menahan diri untuk tidak marah dengan tindakan lancang mereka. Saya bersyukur orang tua saya bukan tipe orang tua yang menuntut anak-anaknya untuk segera menikah. Mereka lebih santai dan cenderung menyarankan anak-anaknya untuk tidak menikah terlalu dini.

Lain halnya dengan cerita salah seorang sahabat saya yang cukup sukses dalam pekerjaannya, dan masih memilih untuk tidak menikah terlebih dahulu. Orang tuanya kerap membanding-bandingkan teman saya ini dengan anak tetangga yang sudah menikah. Ia bahkan pernah bercerita kepada saya mengenai perkataan ibunya yang membuatnya sangat bersedih. Di suatu sore yang tenang di libur akhir pekan, teman saya ini sedang santai menikmati secangkir kopi dan sepiring batagor. Sore harinya yang indah tiba-tiba berubah menjadi suram ketika ibunya datang dan tiba tiba berkata, “Eh, itu si Sindy bentar lagi udah mau lahiran. Perempuan mah nggak usah kerja lama-lama, yang penting nikah, punya anak, jadi istri yang berbakti. Udah cukup.”

Miris memang mendengar ceritanya, namun pada akhirnya teman saya mencoba menerima apa yang dikatakan ibunya sebagai bentuk kekhawatiran orang tua yang memiliki anak gadis belum menikah di usia 25 tahun. Yaaah, lagi-lagi standar usia 25 tahun. Pola pemikiran yang sudah mengakar di masyarakat ini ingin sekali saya cabut hingga bersih. Tidak semua orang bisa digeneralisasi ideal menikah pada usia 25 tahun.

Bukankah lebih baik menanyakan apa alasan kami belum menikah daripada menyarankan untuk segera menikah? Kalau kalian para teman, tetangga, encang, encing, om, tante bertanya kenapa saya belum menikah di usia ini, ada banyak jawaban yang bisa saya jelaskan. Akan tetapi, intinya saya masih lebih memilih menikmati kehidupan sendiri.

Usia 25 tahun di mana saya sudah sedikit stabil dengan keuangan, saya ingin membeli apa pun yang saya inginkan, ingin dengan mudah men-check out semua barang menumpuk di keranjang Shopee saya tanpa ada beban. Saya juga masih ingin menonton konser grup K-Pop kesukaan, menonton drama Korea tanpa ada gangguan, dan bisa sedikit membantu perekonomian keluarga tentunya. Saya tahu hal-hal di atas tidak akan mudah dilakukan jika saya sudah berkeluarga.

Baca Juga:

Menghitung Penghasilan Minimal Setelah Menikah Versi 2025, Punya Gaji 7 Juta Baru Bisa Hidup Nyaman!

4 Pertanyaan Basa-Basi yang Dibenci Pengantin Baru

Membahagiakan orang tua ada banyak cara, bukan hanya sekadar menikah dan memberikan mereka cucu belaka. Saya akan menikah jika memang waktunya sudah tiba. Saya tidak ingin menikah hanya karena terbebani dengan usia.

BACA JUGA Bergegas Menikah untuk Selesaikan Masalah? Halo, Tujuan Menikah Bukan Seperti Itu atau tulisan Dini Aziz Nasution lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: menikahusia ideal menikah
Dini Aziz Nasution

Dini Aziz Nasution

Saya seorang guru TK yang biasa-biasa saja

ArtikelTerkait

segera menikah punya kakak mau nikah itu mengesalkan mojok.co

Dilema Karena Diminta Segera Menikah Sekaligus Dibuat Ragu Oleh Ibu

29 Juni 2019
menikah

Menikah Tidak Sebercanda Itu, Adique!

10 Mei 2019
Persiapan Menikah di Desa Bikin Saya Belajar Menjadi Manusia Lagi

Pengalaman Mempersiapkan Pernikahan di Desa Bikin Saya Belajar Menjadi Manusia Lagi

10 Desember 2019
lajang banyak duit bokek menikah mojok

Memangnya kalau Lajang Terus Duitnya Banyak? Belum Tentu!

22 September 2020
Cuitan Andalan Warga Twitter Saat Akan Menikah dengan Abdi Negara terminal mojok.co

Cuitan Andalan Warga Twitter Saat Akan Menikah dengan Abdi Negara

7 November 2020
madura calon mertua menikah dengan teman satu kantor mojok

Tradisi Piala Bergilir Saat Teman Menikah Itu Konyol!

14 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.