Orang tua zaman sekarang harus nonton Upin Ipin episode Hapuskan Virus supaya paham pentingnya imunisasi. Betul, betul, betul?
Upin dan Ipin adalah serial animasi dari Malaysia yang menceritakan keseharian anak kembar bernama Upin Ipin bersama nenek, kakak, teman-teman, dan tokoh lainnya di Kampung Durian Runtuh. Serial animasi ini mendapat banyak perhatian karena selain lucu, ada begitu banyak pesan moral untuk kehidupan yang bisa dipetik dari ceritanya. Misalnya, tentang pentingnya beramal baik ketika bulan Ramadan tiba, nilai-nilai toleransi dalam kehidupan masyarakat Kampung Durian Runtuh, dll. Namun ada satu kisah yang menurut saya menarik dan harusnya diputar ulang di televisi nasional kita.
Episode yang saya maksud adalah episode Hapuskan Virus yang tayang pada musim 11. Kisah Upin Ipin dalam episode Hapuskan Virus tersebut membuat saya sadar akan kesehatan keluarga dan pentingnya imunisasi. Apalagi belakangan ini ramai berita mengenai kasus polio yang menimpa 3 anak yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan menanggapi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio tersebut, Kementerian Kesehatan mengadakan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) serentak mulai tanggal 15 Januari 2024 kemarin di Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Kabupaten Sleman DIY.
Dilansir dari BBC.com, Indonesia sempat dinyatakan bebas polio oleh WHO pada tahun 2014. Namun, penyakit ini kembali muncul. Ada beberapa faktor penyebab munculnya virus polio di Indonesia, salah satunya masih rendahnya cakupan vaksin di masyarakat.
Gara-gara KLB polio ini, saya jadi teringat episode Hapuskan Virus Upin Ipin. Setidaknya ada 3 hal penting yang bisa kita petik dari serial animasi tersebut yang berhubungan dengan imunisasi di kalangan masyarakat.
Daftar Isi
#1 Upin Ipin episode Hapuskan Virus mengingatkan bahwa imunisasi nggak melulu dari sekolah, tapi bisa secara mandiri
Orang tua maupun kita sendiri mungkin sering berpikir bahwa imunisasi usia sekolah itu sepenuhnya adalah tanggung jawab sekolah. Di sekolah memang banyak sekali kegiatan imunisasi yang ditujukan untuk para siswa. Yah, meski anak-anak sering menolak, ujung-ujungnya pasti dipaksa juga.
Nah, orang tua yang berpikir demikian dikhawatirkan jadi abai akan kesehatan anaknya lantaran merasa nggak ada kewajiban lagi untuk memeriksa kelengkapan imunisasi. Padahal sekolah belum tentu selalu mengadakan imunisasi secara rutin, lho. Lagi pula nggak semua imunisasi diberikan secaara massal melalui sekolah. Jadi, alangkah baiknya apabila orang tua berperan aktif memonitor kelengkapan imunisasi anaknya sehingga bila belum lengkap bisa segera memperolehnya secara mandiri.
Coba deh nonton episode Upin dan Ipin yang Hapuskan Virus. Alih-alih menunggu imunisasi diadakan di sekolah, si kembar mendapatkan imunisasi secara mandiri di puskesmas. Kak Ros ternyata tanggap memeriksa kelengkapan vaksin dua adiknya tersebut. Ayo buat para orang tua jangan mau kalah sama Kak Ros!
#2 Pentingnya herd immunity
Virus yang mudah menular bisa ditanggulangi dengan menciptakan herd immunity. Istilah ini memang masif digunakan ketika pandemi COVID-19 melanda. Singkatnya, herd immunity atau kekebalan kelompok terjadi ketika sebagian besar orang memiliki kekebalan tubuh yang baik sehingga kebal terhadap virus menular dan secara nggak langsung memberikan kekebalan juga bagi mereka yang rentan tertular. Jadi kalau ada yang terjangkit virus di kelompok tersebut, sakitnya nggak parah dan penyebaran virusnya nggak terlalu masif.
Memperoleh vaksin merupakan langkah yang tepat untuk menuju herd immunity agar kelak kekebalan tubuh penduduk akan meningkat sehingga pemutusan rantai virus bisa terjadi. Kalau ada yang nggak mau vaksin, jangan sampai dibiarkan, ya. Dalam episode Hapuskan Virus Upin dan Ipin, Tok Dalang mengatakan kalau herd immunity bisa tercapai kalau banyak penduduk yang sudah vaksin. Kalau masih sedikit, yah sama saja bohong.
#3 Tolak berita hoaks tentang vaksin
Di penghujung episode Hapuskan Virus, sepulang dari kedai Uncle Muthu, Kak Ros menunjukkan kumpulan berita mengenai kandungan berbahaya vaksin serta adanya efek samping pasca vaksinasi kepada Opah. Dengan tegas, Opah langsung merespons bahwa semua itu nggak benar dan Kementerian Kesehatan sudah memberikan penyuluhan bila semua vaksin yang digunakan aman.
Dari penggalan adegan serial animasi Upin dan Ipin tersebut, menurut saya ini sangat relate dengan kondisi lapangan saat program vaksinasi sedang berlangsung. Berita hoaks selalu ada dan tersebar luas melalui media sosial, terutama di grup WhatsApp dan Facebook. Meski terdengar sepele, korban berita hoaks ini banyak banget dan umumnya menyasar orang tua.
Jika ada berita yang nggak jelas informasinya, baiknya segera cek fakta, ya. Jangan sampai menolak vaksin cuma gara-gara berita hoaks. Bisa-bisa malah mencelakai diri sendiri.
Itulah 3 pesan moral yang dapat dipetik dari serial animasi Upin dan Ipin, terutama dalam episode Hapuskan Virus. Saya sangat merekomendasikan episode ini ditonton jamaah mojokiyah sebab ada penjelasan seputar vaksin dan imunisasi yang dikemas secara menarik dan mudah dipahami. Jangan lupa juga imunisasi lengkap harus dibarengi dengan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Biar virus-virus nakal kabur semua~
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Anak Muda yang Mau Jadi Pengusaha Sukses Harus Belajar dari Mail dalam Serial Upin Ipin.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.