Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Untuk Orang-orang yang Kalah di Hari Kemenangan, Bertahanlah, Dunia Ini Mengasyikkan

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
21 April 2023
A A
Untuk Orang-orang yang Kalah di Hari Kemenangan, Bertahanlah, Dunia Ini Mengasyikkan

Untuk Orang-orang yang Kalah di Hari Kemenangan, Bertahanlah, Dunia Ini Mengasyikkan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau kalian membaca artikel ini, artinya, Lebaran, yang harusnya jadi hari kemenangan justru jadi salah satu hari yang menyedihkan untukmu. Atau memang kalian memang sudah dan sedang mempersiapkan kekalahan.

Kalian mungkin tak menduga-duga, hari kemenangan justru membuatmu jadi orang kalah. Kalian tertunduk lesu di pojok keramaian saudara yang bersenang-senang. Tatapan kalian terlihat kosong, tapi pikiran kalian begitu ramai mengutuki nasib buruk yang tak pernah kalian minta.

Pertanyaan kalian kemungkinan satu: kenapa harus saat Lebaran kalian merasa hancur lebur? Apanya yang hari kemenangan jika kalian dipaksa mengakui bahwa kalian kalah?

Saya tak tahu jawabannya, tapi saya tahu betul rasanya jadi kalian.

Hampir DO, skill tak punya, manusia macam apa?

Beberapa tahun lalu, saya adalah tipe manusia yang jadi samsak hidup saat lebaran. Belum lulus kuliah, terancam DO, tak punya sertifikasi skill, hilal menikah pun sama sekali tak terlihat. Lebaran, jadi waktu yang sebenarnya tak begitu saya sukai, karena saudara akan menanyakan hal-hal yang sebenarnya tak akan bisa saya jawab dengan memuaskan.

Saya memang terlihat baik-baik saja di momen-momen tersebut. Setiap pertanyaan saya jawab sekenanya, lalu saya beri senyuman kecil di akhir. Tapi, dalam kepala saya, raungan makian begitu ramai. Segala penderitaan saya simpan rapat di batok kepala semata agar di hari kemenangan, saya tetap terlihat tegar menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Saya tak tahu apakah tindakan saya ini benar. Beberapa kali, saya hampir menyerah dan ingin meledakkan kepala saja agar tak lagi merasa jadi pecundang. Mental saya tak pernah baik-baik saja setelah Lebaran, yang bikin saya selalu balik ke Jogja jauh lebih cepat ketimbang seharusnya. Setidaknya, di Jogja, saya bisa bebas dari pertanyaan-pertanyaan yang menusuk.

Tapi, ada satu hal yang entah kenapa saya selalu percayai: hari ini adalah hari terburukmu, sejauh ini. Esok hari, akan lebih buruk. Jadi, jangan menyerah hanya karena masalah-masalah hari ini.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Pesimis untuk hidup yang lebih optimis

Kalian pasti bertanya-tanya, bagaimana sikap pesimis tersebut justru membawa saya melewati hari demi hari?

Saya tak tahu betul jawabannya. Tapi menurut saya, selain kesialan yang lebih buruk akan menimpa saya suatu hari nanti, pasti ada juga keberuntungan yang lebih hebat suatu hari nanti. Sebab, kesialan yang hebat akan diikuti keberuntungan yang sama hebatnya.

Atau mungkin saya mengadopsi pikiran pesimis dari Dea Anugrah, penulis hebat Indonesia yang kebetulan satu perguruan silat dengan saya. Demi Tuhan, pendekar panutan kami berdua bisa mengobati asam lambung naik dengan meditasi.

Pada akhirnya, saya menyerah untuk melawan rasa sakit dengan menerimanya lapang dada. Baiklah, pada saat lebaran, saya belum lulus. Tapi nanti ketika lulus, saya akan ditanya tentang pekerjaan. Setelah bekerja, saya akan dipusingkan pertanyaan tentang pernikahan. Nanti, kalau sudah menikah, akan ditanyai perkara keturunan. Ketika sudah punya anak, akan ada pertanyaan ajaib lain yang muncul. Jika penderitaan yang ada hanya akan beranak pinak nantinya, kenapa tak kita terima saja?

Kini saya sudah berkeluarga. Istri saya jago masak, anak saya begitu pintar dan lucu. Benar, kami masih miskin, tapi setidaknya kami tetap bahagia. Tentu saja kebahagiaan dan hal-hal indah ini tak akan saya alami jika saya tak bertahan dan berusaha untuk bertahan.

Bertahanlah di hari kemenangan

Jadi untuk kalian, orang-orang kalah di hari kemenangan ini, saya hanya bisa bilang, bertahanlah. Penderitaan esok hari akan jauh lebih mengerikan. Pacarmu mungkin akan meninggalkanmu demi pria tonggos yang kebetulan punya bapak super tajir atau meninggalkanmu demi cewek selebgram. Kantormu mungkin tiba-tiba mengaku pailit dan tak sudi membayar pesangon. Atau apalah penderitaan mengerikan yang akan datang.

Tapi ingat, kesialan yang hebat, dibarengi dengan keberuntungan yang sama hebatnya. Jadi, bertahanlah meski disikat kiri-kanan saat Lebaran. Dunia mendatang memang gelap, tapi setidaknya ada hal mengasyikkan yang menunggumu jika kau mau bertahan, setidaknya setelah lebaran.

Maknai saja hari kemenangan ini dengan sederhana. Saudaramu memang menyebalkan, bau badannya aneh, dan memberi pertanyaan yang mendorongmu ke jurang kekalahan. Tapi setidaknya, kau punya kesempatan untuk belajar agar tidak jadi manusia yang menyebalkan plus bau.

Untuk orang-orang kalah di hari kemenangan, bertahanlah. Dunia ini mengasyikkan, percayalah. Kalau masih kurang menyenangkan, saran saya, lihatlah Boger Bojinov berjoget.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Lebaran 2022: Menanti Ibu Bertanya Kapan Nikah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 April 2023 oleh

Tags: hari kemenanganKapan NikahLebaranpertanyaan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran Mojok.co

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

12 Oktober 2025
Pertanyaan Soal Daftar CPNS yang Ditanyakan di Mana-Mana

Pertanyaan Soal Daftar CPNS yang Ditanyakan di Mana-Mana

12 November 2019

Jangan Sedih jika Tidak Ada yang Mengirimkan Hampers Lebaran untuk Kamu

5 Mei 2021
Lebaran Ketupat di Jawa: Momen Penghiburan untuk Arwah Anak-anak

Lebaran Ketupat di Jawa: Momen Penghiburan untuk Arwah Anak-anak

22 April 2023
Ketupat Mini Instan Adabi Adalah Solusi buat Kamu yang Nggak Bisa Ikut Tradisi Kupatan di Kampung Halaman terminal mojok

Ketupat Mini Instan Adabi Adalah Solusi buat Kamu yang Nggak Bisa Ikut Tradisi Kupatan di Kampung Halaman

19 Mei 2021
baju lebaran

Yang Dianjurkan Rasulullah itu Beli Baju Lebaran untuk Anak Yatim Bukan buat Diri Sendiri

22 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.