Bagi saya, hidup dengan hewan peliharaan adalah salah satu hal yang paling saya syukuri selama menjalani kehidupan ketika pandemi. Walaupun tidak bisa berbicara dalam bahasa yang sama dengan kita, keberadaan dan interaksi mereka sudah lebih cukup untuk membuat manusia (sang pemilik) merasakan kebahagiaan. Berhubung PPKM kini tidak diberlakukan seketat beberapa bulan lalu dan kabupaten tempat saya tinggal akhirnya berwarna hijau, ajakan untuk bersua dengan teman-teman lama mulai berdatangan.
Ada kalanya cafe-hunting dan jalan-jalan ke mal terasa sangat membosankan. Lantas, banyak teman-teman saya yang menyarankan untuk main ke salah satu rumah teman, sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga mereka. Sebagai seseorang yang baru pelihara anjing selama pandemi (tanpa harus diucapkan terang-terangan), sudah jadi rahasia umum bahwa rumah saya ada pada urutan pertama “rumah yang harus dihindari”. Ah, sedihnya.
Saya ingin sampaikan beberapa hal bagi teman-teman saya yang takut bertamu karena saya pelihara anjing sebanyak dua ekor. Simak baik-baik, ya.
#1 Setiap anjing unik dan berbeda
Layaknya manusia yang memiliki latar belakang suku, etnis, sifat, dan kepribadian: anjing pun begitu! Anjing memiliki banyak ras yang biasanya bisa dikenali lewat ciri fisik mereka. Namun, mereka juga punya sifat dan watak masing-masing. Jadi, jangan anggap semua anjing itu galak jika kamu pernah menjumpai satu anjing yang galak. Pun, jangan anggap semua anjing itu ramah hanya karena ada satu anjing yang mudah bergaul dengan manusia. Intinya, jangan menggeneralisasi!
#2 Kehigienisan dalam rumah adalah hal yang krusial
Sebagai pemilik anjing, saya sangat sensitif terhadap apa yang “dihasilkan” oleh para anjing saya dan dampaknya terhadap kebersihan di dalam rumah. Percayalah, setiap pemilik anjing pasti selalu sedia alat untuk bebersih rumah. Kami mengakui bahwa apa yang dihasilkan anjing (kotoran, pipis, liur, dan bulu rontok) itu sangat mengganggu. Selain kotor, empat hal ini juga bisa menjadi sumber penyakit. Maka dari itu, kami selalu rajin membersihkan rumah, terlebih lagi kalau ada tamu yang akan berkunjung!
#3 Alat makan mereka selalu terpisah
Banyak kerabat yang enggan menggunakan alat makan di rumah saya karena saya memelihara anjing. Tolonglah, kami juga tahu bahwa mereka adalah hewan dan yang mereka pakai sudah seharusnya dipisahkan dari apa yang dipakai oleh manusia. Ada mangkuk dan sendok khusus yang digunakan hanya untuk anjing dan tidak digunakan untuk manusia.
#4 Citra anjing penyerang tidak bisa diterapkan ke semua anjing
Sama seperti poin pertama, jangan menganggap semua anjing itu galak dan selalu menyerang manusia. Buktinya, salah satu anjing saya justru sangat caper dengan manusia dan selalu minta dielus oleh orang-orang yang baru ia temui. Anjing adalah makhluk teritorial, jadi ketika mereka menggonggong, itu hanya bentuk perlindungan. Ini supaya tidak ada yang masuk ke daerahnya jika orang tersebut bukan orang yang ia kenal. Ada anjing yang suka manusia karena sudah memiliki kepercayaan dan rasa cinta terhadap manusia. Namun, ada juga anjing yang tidak suka dengan orang asing. Mudahnya, di dunia anjing juga ada istilah ekstrovert dan introvert.
#5 Percaya diri adalah kunci!
Resep mudah menaklukan anjing? Gampang, tinggal percaya diri saja! Anjing memiliki indera tajam yang bisa mencium perubahan hormon dalam tubuh manusia. Artinya, mereka bisa tahu keadaan dan perasaan yang sedang dialami manusia, seperti senang, takut, marah, dan sedih. Jika kamu ketakutan, hal ini justru membuat mereka makin semangat untuk menggonggong.
Coba berdiri dengan posisi tegap dan berusaha tenang. Tunjukkan bahwa kamu memiliki “kedudukan” yang lebih tinggi dan lebih “berkuasa” dibandingkan sang anjing. Hal ini akan membuat mereka paham bahwa kamu adalah sosok yang lebih besar dan lebih kuat darinya, sehingga anjing akan mudah patuh dan cenderung cuek kepadamu.
#6 Malu bertanya sesat di jalan
Masih juga takut untuk datang ke rumah saya? Sungguh, lebih baik kalian berterus terang daripada diam-diam saja. Hal ini bisa diterapkan kepada orang lain yang pelihara anjing, kok. Intinya, tanyakan saja dengan bahasa yang halus kepada pemilik rumah untuk menjauhkan anjing mereka selama waktu bertamu. Sebagai pemelihara anjing, saya dengan senang hati akan memasukkan anjing-anjing saya ke kandang atau ke dalam kamar kalau memang tamu saya merasa risih dan takut dengan keberadaan mereka.
Ya, sungguh malang sekali nasib para anjing (beserta pemiliknya) karena masih memiliki citra negatif di mata masyarakat kita. Namun tenang, asalkan anjing berada di bawah pengawasan pemiliknya, mereka tidak akan berani berbuat apa-apa, kok!
Bagaimana? Sudah ada kemauan untuk datang bertamu ke rumah saya, kah? Jangan lupa selalu berkabar dulu ya supaya saya (dan anjing saya) bisa mempersiapkan diri, ya!
Sumber Gambar: Unsplash.com