Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Unpopular Opinion: Kajian Ustaz Hanan Attaki Itu Bukanlah Pengajian Agama

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
6 November 2024
A A
Unpopular Opinion: Kajian Ustaz Hanan Attaki Itu Bukanlah Pengajian Agama

Unpopular Opinion: Kajian Ustaz Hanan Attaki Itu Bukanlah Pengajian Agama

Share on FacebookShare on Twitter

Harus diakui juga kalau “kajian agama” dari Hanan Attaki tersebut cukup laris dan punya banyak peminat. Tapi, maaf, ini kajian agama model apa ya?

Sejujurnya, saya cukup asing dengan kajian agama yang berbayar. Iya, sebagai anak desa, saya biasanya ikut pengajian yang digelar oleh masyarakat secara gratis, bahkan malah dapat konsumsi dari panitia. Meski konsumsi ala kadarnya.

Selain itu, saya juga baru tahu kalau ada kajian keislaman tapi yang dibahas adalah seputar jodoh, hubungan asmara, atau motivasi hidup. Saya langsung mbatin, ini pengajian agama atau seminar motivasi, sih?

Sedikit cerita, pacar saya pernah mengajak saya untuk ikut kajian keislaman yang dipandu oleh ustaz populer, Ustaz Hanan Attaki. Sejujurnya, saya tidak terlalu mengikuti blio, tapi awalnya saya tertarik untuk ikut.

Kemudian setelah dijelaskan kalau ternyata acara tersebut berbayar dan topik kajiannya seputar persoalan anak muda, yakni: jodoh, permasalahan hubungan, hingga persoalan mental health. Dari sana, saya langsung bilang, kayaknya mending ngopi di Trawas aja deh. Hehehe.

Kajian agama model apa ya?

Disclaimer. Ini bukan berarti saya meremehkan Hanan Attaki. Bukan. Saya sangat menghormati blio. Pun saya juga nggak bermaksud menganggap topik tersebut nggak penting atau sepele. Tentu saja bukan demikian. Sebab, hal-hal seperti ini memang perlu dibahas, dan ada manfaatnya. Tapi, bagi saya, format acara tersebut lebih cocok disebut sebagai talk show, atau seminar motivasi ketimbang pengajian agama, atau kajian keislaman.

Sebab, jujur saja, saya masih kebingungan mencerna informasi ini, menghubungkan antara sebuah acara yang disebut kajian agama, yang isinya tentang pacaran, dan masuknya berbayar. Maaf, ini konsep kajian agama model apa, ya?

Betul, dalam praktiknya, memang “kajian agama” tersebut terasa ringan dan menyenangkan, karena menyentuh masalah-masalah harian yang relatable. Misalnya, bagaimana menghadapi kesedihan pasca putus cinta, mencari makna hidup di tengah kekosongan jiwa, atau tips-tips untuk menjemput jodoh yang katanya sudah ditakdirkan.

Pun harus diakui juga kalau kajian agama dari Hanan Attaki tersebut cukup laris dan punya banyak peminat, terutama dari kalangan muda. Karena memang tema-temanya relevan dengan keresahan sehari-hari mereka. Generasi muda sekarang cenderung tertarik dengan pendekatan yang praktis dan simpel, yang langsung “kena” ke masalah hidup mereka.

Lagi pula, siapa sih yang nggak senang mendengar tips menemukan jodoh ala Islam? Selain itu, formatnya pun nggak terlalu “berat,” sehingga banyak yang merasa ini pas untuk didengar sambil ngopi atau bahkan ngemil.

Tapi tetap saja, di kepala saya, itu bukan kajian agama. Tidak salah memang, tapi kemasannya lebih mengarah pada hiburan atau seminar ketimbang penyampaian ilmu agama yang substansial.

Karena itu kalau harapannya adalah memperdalam keimanan atau mendalami ajaran Islam dengan serius, rasanya kok agak nanggung. Selain itu pembahasan seputar percintaan dan kehidupan remaja bukankah seharusnya masuk di wilayah psikologi?

Hanan Attaki bisa melihat Cak Nun

FYI, saya tidak melarang acara kajian dari Hanan Attaki tersebut. Tentu boleh saja dilakukan. Setidaknya, bagi banyak orang yang mungkin baru mulai belajar atau mencari sentuhan agama dalam hidupnya, konten yang ringan dan mudah dicerna bisa menjadi pintu masuk yang bagus untuk mengenal perspektif keislaman.

Hanya saja bagi saya, hal demikian tidak pas dikategorikan sebagai pengajian agama. Pun saya di sini hanya heran saja dengan konsep “pengajian agama” model terbaru ini, yang tema pembahasannya malah ke arah percintaan anak muda, yang bagi saya, kalau konsultasi seputar itu, ya lebih pas ke psikolog saja.

Terlepas dari itu, saya kira konsep “Sinau Bareng Cak Nun” bisa menjadi inspirasi. Iya, jika ingin membuat acara yang agak beda dari pakem, bisa membuat istilahnya sendiri. Jadi, saya kira Hanan Attaki dan ustaz lain yang membuat acara dengan membahas seputar hubungan percintaan akan lebih pas jika acaranya dinamai sesi dengar, atau talk show bersama ustaz, atau apa pun itu.

Yang jelas, kalau dinamai pengajian agama, kok rasanya kurang pas saja. Meski tentu saja, ini pendapat saya pribadi. Kalau pun tidak setuju, ya gapapa, boleh saja, bebas. Pokoknya nggak perlu sampai ngamuk-ngamuk, atau bikin video di TikTok kemudian mengatakan kalau saya sedeng. Itu respons yang lebay.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kata Ustaz Hanan Attaki, Wanita Salihah Itu yang Beratnya 55 Kg

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2024 oleh

Rekomendasi Fashion Pria Kekinian Spesial 9.9

  • Kaos Polos Oversize - No Void Minds AEZY TPF Oversized Core T-Shirt
  • Kaos Polos Warna Trendy - Common Goods Regular Boxy Orutech T-Shirt Series
  • Celana Panjang Cargo - Malibu Celana Cargo Loose Long Pants Katun Twill Tebal Pria
  • Celana Panjang Chinos - Erigo Chino Pants Sirius Black
  • Jaket Pria Anti Angin - Coop Design Cesta Jaket Motor Parasut dengan Hoodie
View this post on Instagram

A post shared by MOJOK (@mojokdotco)


Tags: hanan attakikajian agamapengajian
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Introvert garis keras. Tinggal di Lamongan.

ArtikelTerkait

Sama-sama Direvitalisasi, Berikut Ini 4 Hal yang Ada di Alun-alun Tegal tapi Tidak Ditemui di Alun-alun Utara Jogja

Acara Pengajian dan Dangdutan di Waktu yang Sama Adalah Cara Wali Kota Tegal Mencintai Warganya

23 Desember 2022
5 Tipe Ibu-ibu Pengajian yang Sering Ditemui Saat Ngaji Mingguan terminal mojok.co

5 Tipe Ibu-ibu Pengajian yang Sering Ditemui Saat Ngaji Mingguan

15 Desember 2020
Model Dakwah Ala Kultum Pemuda Tersesat Sudah Ada Sejak Zaman Rasulullah terminal mojok.co

Kultum Pemuda Tersesat: Akhirnya Ada Wadah untuk Pertanyaan Liar Seputar Agama

1 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

KA Kahuripan, Kereta Murahan yang Jadi Anak Tiri PT KAI (Unsplash)

KA Kahuripan Adalah Kereta Murahan, yang Sekarang Menjadi Anak Tiri PT KAI: Gerbong Tua, AC Mati, Kursi Menyiksa

21 September 2025
Sebagai Warga Lamongan, Harus Saya Akui kalau Terminal Paciran Adalah Terminal Teraneh Sejagat Raya

Sebagai Warga Lamongan, Harus Saya Akui kalau Terminal Paciran Adalah Terminal Teraneh Sejagat Raya

17 September 2025
Saya Warga Kendal, tapi Nggak Pernah Bangga dengan KIK yang Merusak Alam

Saya Warga Kendal, tapi Nggak Pernah Bangga dengan KIK yang Merusak Alam

22 September 2025
Guru Asing di SMA Garuda, Lelucon Dunia Pendidikan di Awal Tahun yang Berpotensi Jadi Masalah Besar di Kemudian Hari lembaga pendidikan swasta

Saatnya Pemilik Lembaga Pendidikan Swasta Meminta Maaf pada Guru karena Menggaji Mereka Tidak Layak!

16 September 2025
Derita Kuliah Jurusan Pendidikan Olahraga yang Sering Dikira Main-main Aja, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal Memilihnya Mojok.co

Kalau Ilmu Murni Bisa Jadi Guru, lalu untuk Apa Masih Ada Jurusan Pendidikan?

18 September 2025
Indomie Bukan Makanan Legendaris, Ia Cuma Simbol Krisis dan Kemiskinan Kolektif

Indomie Bukan Makanan Legendaris, Ia Cuma Simbol Krisis dan Kemiskinan Kolektif

21 September 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=WsdEOPcSdBY

DARI MOJOK

  • Penderitaan Naik Bus Dahlia Indah: Terpaksa Tidur Bareng Kambing di Jalur Solo-Kediri
  • Menolak Berbagai Beasiswa PTS demi Kuliah di UB Malang: Dulu Menyesal, Kini Bersyukur Dapat Banyak “Berkah”
  • Derita Jadi WNI: Dipaksa Anti-Pengetahuan dan Tak Boleh Pintar, Suka Baca Buku Dianggap “Ancaman”
  • Merantau di Jogja: Berat Meninggalkan usai Lulus Kuliah, Saat Kembali Lagi Malah Tak Betah karena Tertampar Realita
  • Main Serong di Sinema Indonesia: Mengapa Kamu Menyukai Film Bertema Perselingkuhan?
  • Keluarga Melarat bikin Hidup Pas-pasan Selama Kuliah di ISI Jogja, meski Dapat Beasiswa KIP tapi Hanya Cukup untuk Biaya Nugas

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.