Saya langsung mengernyitkan dahi ketika membaca artikel soal orang Ungaran di Terminal Mojok kemarin. Tulisan Mas Prama Ramadani Putranto tersebut memotret bagaimana kebiasaan orang yang mengaku tinggal di Kota Semarang padahal di KTP-nya tertulis Ungaran.
Sebenarnya bagi saya hal itu bebas-bebas saja. Toh, Ungaran juga bagian dari (Kabupaten) Semarang. Akan tetapi, sebagai orang yang pernah lama tinggal di Semarang dan kerap plesiran ke Ungaran, saya rasa warga sana tak perlu ragu apalagi malu mengakui daerah asalnya. Sebab, banyak hal yang bisa dibanggakan dari ibu kota Kabupaten Semarang tersebut.
Daftar Isi
Tahu Baxo Bu Pudji
Di akhir tulisan Mas Prama, dia menyebutkan bahwa ada beberapa makanan khas Ungaran yang patut dibanggakan. Salah satunya adalah tahu bakso. Merek tahu bakso paling tersohor dari sana adalah Tahu Baxo Bu Pudji.
Jujur saja, Tahu Baxo Bu Pudji ini bikin nagih. Rasa dagingnya terasa banget. Kalau kata Cing Abdel mah enaknya no debat! Makanya, saya tak pernah melewatkan kudapan tersebut untuk dijadikan buah tangan.
Kekurangan Tahu Baxo Bu Pudji hanya satu, harganya yang lumayan pricey. Terakhir saya beli Tahu Baxso Bu Pudji, harganya Rp 55.000/10 pcs. Dengan harga segitu, rasa-rasanya pangsa pasarnya bukan masyarakat Ungaran yang UMK-nya beda tipis dengan UMR Jogja.
Ungaran jauh lebih adem ketimbang Kota Semarang
Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata Semarang? Saya yakin banyak yang bakal menjawab panas. Yak, betul, Kota Lumpia memang panasnya nggak ngotak. AC Daikin pun bakal menyerah untuk mengademkan panasnya kota ini.
Suasana yang berbeda tejadi di ibu kota Kabupaten Semarang. Bagi saya, Ungaran itu jauh lebih adem ketimbang Kota Semarang. Jangankan dibandingkan dengan pusat Kota Semarang yang panasnya kayak simulasi neraka, dibandingkan dengan Mijen, kecamatan di Kota Semarang yang terkenal adem, Ungaran masih menang mutlak.
Saya masih mampu putar-putar Ungaran di siang hari bolong tanpa jaket dan masker. Coba deh kalian muter-muter pada pusat Kota Atlas di tengah hari bolong. Saya pastikan tangan kalian bakal belang. Perawatan kulit yang telah kalian lalui sekian lama, mesti langsung hancur seketika.
Nggak perlu dihantui banjir
Selain panas, momok di Kota Semarang adalah banjir. Hampir setiap tahun banjir menghantui kota ini. Tentu kita masih ingat banjir bandang Semarang yang terjadi di awal tahun lalu. Di pertengahan tahun yang sama, terjadi pula banjir rob yang melumpuhkan beberapa titik di Kota Semarang.
Meskipun di Ungaran masih terjadi banjir, tingkat keparahannya nggak sesadis Kota Semarang. Maklum saja, lha wong daerahnya dataran tinggi. Kalau Ungaran banjir parah, berarti Kota Semarang tenggelam.
Banyak tempat wisata air di Ungaran
Kota Semarang dan Ungaran itu sama-sama punya banyak tempat wisata. Bedanya, Kota Semarang itu rata-rata wisatanya bangunan bersejarah. Misalnya Lawang Sewu, Tugu Muda dan Gereja Blenduk.
Sedangkan Ungaran memiliki beragam wisata air yang menawarkan kesegaran. Seperti Air Terjun Curug Lawe Benowo Kalisidi, Kolam Renang Bukit Lerep Indah dan The Fountain Water Park. Sedikit banyak saya tahu beberapa tempat wisata tersebut. Soalnya, saya kerap survei ke sana untuk mencari tempat makrab ormawa.
Sekalipun Ungaran dianggap ndeso, percayalah orang-orang kota di Semarang ketika libur bakal menyerbu Ungaran dan sekitarnya. Guna menikmati berbagai tempat wisata air dan alam. Atau, sekadar melepas lelah dari menyalanya Kota Lumpia.
Buat segenap warga Ungaran, nggak perlu lagi malu dengan tempat asal kalian. Toh, semua tempat punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Fokus saja mengembangkan dan mempopulerkan kelebihan daerah kalian, supaya lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Orang Ungaran Pilih Mengaku Asli Semarang karena Malu Nggak Ada yang Bisa Dibanggakan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.