Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

UNESA Jangan Buru-buru Mengejar World Class University, deh. Itu Kampus Ketintang Surabaya Masih Banjir, lho!

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
1 Desember 2023
A A
UNESA Jangan Buru-buru Mengejar World Class University, deh. Itu Kampus Ketintang Surabaya Masih Banjir, lho! unesa surabaya

UNESA Jangan Buru-buru Mengejar World Class University, deh. Itu Kampus Ketintang Surabaya Masih Banjir, lho! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kampus UNESA di Ketintang Surabaya masih kebanjiran, tapi udah pengin menyandang world class university aja. Emang boleh universitas kelas dunia sebanjir itu?

Sebenarnya saya nggak ingin membicarakan kampus tempat saya mencari ilmu. Selain sudah banyak dibahas di Terminal Mojok, saya jadi terkesan tukang pamrih. Tapi peduli setan. Salah sendiri mereka nggak pernah menanggapi kritik yang diberikan. Malah tetep melakukan sesuatu yang nggak ada manfaatnya bagi mahasiswa.

Misalnya, pada postingan akun instagram @official_unesa yang menunjukkan foto beberapa petinggi kampus sedang menjalin kerja sama dengan mitra di Jerman demi mencapai World Class University atau perangkingan universitas di ranah internasional. Jujur saja, postingan ini membuat saya geram. Sebab, UNESA semakin terlihat nggak peduli dengan nasib mahasiswa dan hanya peduli soal citra kampus.

Label World Class University nggak menyelesaikan masalah apa pun

Salah satu contoh masalah terbaru yang kami (baca: mahasiswa UNESA) alami adalah banjir di kampus Ketintang Surabaya. Saking parahnya, pemadam kebakaran harus turun tangan untuk membantu menguras genangan air yang tingginya lebih dari mata kaki di kampus Ketintang itu. Meskipun Ketintang terkenal sebagai daerah rawan banjir di Surabaya, tapi minimal UNESA usaha ngapain gitu. Jangan cuma gembar-gembor mengejar universitas kelas dunia.

Selain itu, menurut hemat saya, yang namanya world class university pasti fasilitas dan mutu pendidikannya terjamin. Sayangnya, kedua hal tersebut belum saya rasakan selama ini. Ditambah sekarang saya harus rela menerjang banjir di kampus. Memangnya boleh universitas kelas dunia sebanjir ini?

UNESA sering melewatkan permasalahan krusial yang terjadi di kampus

Kalau kalian berpikir banjir adalah satu-satunya masalah yang kami alami, kalian salah besar. Masih banyak, bahkan terlalu banyak untuk dimuat dalam satu artikel. Apalagi semenjak UNESA berhasil berubah status menjadi PTN-BH, banyak permasalahan yang mengganggu aktivitas belajar mahasiswa, namun tetap diabaikan. Terutama yang menyangkut fasilitas dan mutu pembelajaran.

Perlu kalian ketahui kalau di jurusan saya, Sosiologi, tahun ini menerima lebih dari 400 mahasiswa baru dengan ketersediaan 3 ruang kelas berkapasitas 40 orang dan 13 dosen pengajar. Bayangkan, perbandingan fasilitas dan dosen pengajar untuk mahasiswa baru saja sudah nggak normal, apalagi kalau ditambah dengan angkatan sebelumnya.

Lebih parahnya lagi, solusi yang diberikan UNESA juga nggak solutif. Mahasiswa semester 5 dianjurkan mengikuti program kampus merdeka agar mereka lebih sibuk berkegiatan di luar kampus. Sedangkan untuk mahasiswa semester 7 seperti saya diburu-buru untuk segera lulus 3,5 tahun. Lalu bagaimana dengan nasib mahasiswa baru? Ya, jelas kuliah online, dong.

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Saya yakin kalau permasalahan serupa nggak cuma terjadi di jurusan saya, melainkan di banyak jurusan lain. Sayangnya masalah krusial gini malah nggak segera ditangani, mereka justru sibuk dengan perangkingan yang entah apa manfaatnya bagi mahasiswa.

Sudah saatnya UNESA membuka layanan kritik dan saran

Masalah lain yang nggak kalah penting adalah kampus ini nggak punya layanan agar mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya. Makanya kalau mampir ke Instagram UNESA, kalian bisa dengan mudah menemui sambatan mahasiswa yang tersemat di kolom komentar setiap postingannya. Itu juga sambatan mereka nggak ada yang dibalas.

Bayangkan, sudah nggak diberi fasilitas untuk penyampaian kritik dan saran, sambat lewat media sosial pun nggak mendapat respons. Kalau gini, ke mana lagi kami harus mengadu?

Makanya saya menyarankan UNESA untuk segera membuka layanan kritik dan saran untuk menampung aspirasi dan sambatan-sambatan mahasiswanya. Percayalah, sebenarnya kami cuma perlu didengar, kok. Cukup berikan jawaban yang menenangkan kegelisahan mahasiswa, niscaya kami sudah merasa diperhatikan. Gampang, kan? Iyalah, tinggal perkara mau atau nggak aja.

Terakhir, saya cuma mau mengingatkan kalau suatu lembaga bisa tumbuh karena mengakui kekurangan dan mampu menerima kritik demi perbaikan yang lebih baik. Jadi, saya berharap tulisan ini dimaknai sebagai kritik yang membangun daripada ujaran kebencian. Hehehe.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA UNESA Bisa Dibilang Kampus Terbaik di Surabaya, tapi Setelah UNAIR. Lihat Saja Perbedaannya, Bumi Langit, Bos!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2023 oleh

Tags: banjirjawa timurKampusKampus UNESAkritikMahasiswapilihan redaksiunesaunesa ketintangworld class university
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

Balada Program Televisi yang Makin Hari Makin Berisik Saja

29 September 2020
Bekerja Sesuai Passion Itu Klise, Layaknya Kata Manis yang Bikin Diabetes terminal mojok.co

Kunci Sukses Mana yang Lebih Menentukan: Membangun Relasi atau Mengasah Soft Skill Dulu?

23 Mei 2020
Bandara Dhoho Kediri Bikin Warga Kecewa dan Nggak Percaya karena Jadwal Operasional Molor Terus

Bandara Dhoho Kediri Bikin Warga Kecewa dan Nggak Percaya karena Jadwal Operasional Molor Terus

6 Januari 2024
Kalau Bikin Kajian Strategis BEM, Tolong Referensinya Jangan Makalah Anak SD kastrat BEM kampus makalah APA style mojok.co

Jurus Ngeles Mahasiswa Biar Nggak Ngumpulin Tugas

26 Juni 2020
Alfa X by Alfamart Cocok untuk Skripsian: Lebih Murah daripada Kafe, Lebih Nyaman daripada Warmindo Mojok.co

Alfa X by Alfamart Cocok untuk Skripsian: Lebih Murah daripada Kafe, Lebih Nyaman daripada Warmindo

12 Juli 2024
Magang di Sekretariat DPRD Nggak Keren Sama Sekali, Saya Malah Malu karena Banyak Nganggurnya daripada Kerjanya

Magang di Sekretariat DPRD Nggak Keren Sama Sekali, Saya Malah Malu karena Banyak Nganggurnya daripada Kerjanya

22 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.