Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Unek-unek Saya Selama Nonton Final MasterChef Indonesia Season 8

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
30 Agustus 2021
A A
Unek-unek Saya Selama Nonton Final MasterChef Indonesia Season 8 terminal mojok.co

Unek-unek Saya Selama Nonton Final MasterChef Indonesia Season 8 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pemirsa setia MasterChef Indonesia dari season 5 sampai season 8 ini, saya sudah sangat maklum dengan keberadaan berbagai drama, gimmick, dan settingan yang disuguhkan dalam acara tersebut. Kalau kata orang-orang, sih, hal tersebut wajar dan justru jadi daya tarik utama acara ini. Dengan anggapan bahwa nggak mungkin ada orang yang beneran mau nonton orang masak doang.

Meski demikian, secara pribadi motivasi saya menonton MasterChef Indonesia sebenarnya nggak lebih dari nontonin orang memasak dengan cepat dan menata makanan dengan cantik. Suatu hal yang nggak bisa saya lakukan sendiri. Sama persis dengan motivasi saya nonton video masak di TikTok atau YouTube. Lantaran alasan pribadi tersebut, saya biasanya lebih memilih nonton MasterChef Indonesia yang delay ketimbang yang live di TV. Biar saya bisa skip drama-drama yang overpower the TV show (pakai intonasi bicara Chef Arnold).

Sekalipun sudah saya coba skip-skip, saya tetap bisa merasakan kalau season 8 secara umum memang mengandung lebih banyak gimmick dan drama. Termasuk pada pertandingan final season 8 kali ini. Setidaknya ada 4 poin unek-unek pribadi (untuk tidak menyebutnya gimmick/settingan/drama) saat menonton final MasterChef Indonesia season 8 ini.

#1 Inkonsistensi pemakaian masker

Pada tayangan putaran pertama babak final, seluruh peserta, juri, dan tamu mengenakan masker selama satu putaran penuh. Hal yang tidak biasanya terjadi pada hari-hari lain kompetisi MasterChef season 8. Entah karena saat itu tamunya seorang menteri jadi harus pencitraan memberi contoh yang baik, atau karena desas-desus adanya peserta yang sempat terinfeksi Covid-19.

Namun, justru hal ini bukannya menimbulkan respect, tapi membawa pertanyaan besar. Sebenernya gimana peraturan yang dijalankan dalam penyelenggaran ini? Kok, hari-hari lain nggak ada yang pakai masker dengan embel-embel sudah swab, sesuai protokol, dan lain-lain? Akan tetapi, ada satu hari di mana semua talent pakai masker.

#2 Promosi Kementerian Pariwisata yang terlalu dipaksakan

Sejak kehadiran Mas Menteri, Sandiaga Uno, saya rasa semua yang nonton MasterChef Indonesia juga pasti langsung tahu bahwa di putaran pertama final itu pasti akan terselip promosi dari Kementerian Pariwisata. Terselip, lho, ya. Yang namanya terselip itu ya munculnya sedikit-sedikit dan nggak jadi bahan ganjalan, apalagi topik utama. Ternyata yang terjadi justru sebaliknya, putaran pertama babak final tersebut seketika berubah menjadi talkshow Kemenparekraf yang diselingi acara masak kuliner khas destinasi wisata unggulan Indonesia. Jangan lupa pakai tagar #DiIndonesiaAja. 

Sebenarnya sah-sah saja, mengingat bahwa bisa jadi Kemenparekraf juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk dapat panggung promosi sebesar acara MasterChef. Tapi gini, deh, kita bayangin, ceritanya pak menteri ini kan tamu ya di acara MasterChef Indonesia. Lalu, tamu macam apa yang baru masuk sampai pulang agendanya cuma mempromosikan bisnisnya? Hampir tidak ada kalimat Pak Sandi yang secara utuh diucapkan untuk meng-complimet acara atau peserta, kecuali ada lanjutan keperluan promosi destinasi wisata. Saking nggak nyamannya, tiap kali tampak akan ada dialog Pak Sandi, saya langsung skip. Rasanya aneh dan ikut malu, membayangkan kalau beneran ada tamu yang datang untuk ngomongin semua program kerjanya sendiri.

#3 Gimmick abadi MasterChef yang tak pernah ditinggalkan barang sekali

Beberapa gimmick abadi yang sudah lapuk masih juga diulang dalam babak final kali ini seperti kehadiran Bryan secara virtual untuk memberikan dukungan kepada, tak lain tak bukan, Nadya. Dari babak sebelum-sebelumnya, keduanya dicitrakan sebagai sepasang sejoli galeri. Meskipun peserta lain dari top 18 MasterChef season 8 juga hadir, tapi Bryan dan Lord Adi mendapat paling banyak porsi untuk mengungkapkan dukungan personal kepada finalis. Selain itu, yang juga tak lekang termakan zaman adalah kepanikan hitung mundur khas galeri MasterChef sembari menampilkan kesibukan dan keluhan peserta seolah tak akan cukup waktu. Walaupun kita semua tahu akhirnya mereka akan tetap selesai juga tanpa tambahan waktu.

Baca Juga:

MasterChef Indonesia Season 12 Jadi Seru karena Ada Rudy Choirudin: Bukti Juri Nggak Cuma Bisa Nge-judge

MasterChef Indonesia Season 11 Benar-benar Sukses. Sukses Jadi Hujatan, Maksudnya

#4 Sebuah plot-twist

Di final kali ini cukup berbeda dengan dua season sebelumnya di mana sang runner-up kalah karena melakukan kesalahan fatal. Firhan, runner-up season 6 tidak sengaja memasak hidangannya bersama kemasan oxygen absorber dan hampir tertelan oleh salah satu juri. Walhasil, hidangannya tidak dapat diberi nilai dan membuatnya ketinggalan skor cukup jauh dari Erick. Di season 7, Audrey juga melakukan kesalahan cukup fatal berupa tercampurnya rambut pada hidangan yang ia sajikan dan ditemukan oleh salah satu juri. Kali ini, faktor penentu kemenangan Jesselyn atas Nadya justru adalah nilai makanan penutup atau dessert miliknya yang jauh mengungguli Nadya. Dengan demikian, Nadya the dessert queen of galeri MasterChef season 8 dipecundangi es campur Thailand milik Jesselyn yang diminum sampai habis oleh Chef Arnold.

Sumber Gambar: YouTube MasterChef Indonesia

BACA JUGA Drama-drama yang Saya Nantikan di ‘Masterchef Indonesia’ Musim Delapan dan tulisan Fatimatuz Zahra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: FinalJesselynMasterChef IndonesiaNadya
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

MasterChef Indonesia, Ajang Pencarian Bakat yang Semakin Kehilangan Sentuhan

MasterChef Indonesia, Ajang Pencarian Bakat yang Semakin Kehilangan Sentuhan

9 Februari 2023
Berkat Resep Jebolan MasterChef Indonesia, Saya Jadi Kecanduan Masak terminal mojok

Berkat Resep Jebolan MasterChef Indonesia, Saya Jadi Kecanduan Masak

24 Mei 2021
Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kamu Tiru! terminal mojok.co

Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kita Tiru!

10 Agustus 2021

Tradisi Rewangan Adalah Ajang Kompetisi MasterChef Indonesia Versi Local Pride

27 Mei 2021
MasterChef Indonesia Season 11 Benar-benar Sukses. Sukses Jadi Hujatan, Maksudnya

MasterChef Indonesia Season 11 Benar-benar Sukses. Sukses Jadi Hujatan, Maksudnya

28 November 2023
MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali Terminal Mojok

MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali

10 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.