Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Umroh Gratis Malah Jadi Beban Gara-gara Tuntutan Sosial yang Mengharuskan Bawa Oleh-oleh!

Ahmad Dani Fauzan oleh Ahmad Dani Fauzan
20 September 2024
A A
Umroh Gratis Malah Jadi Beban Gara-gara Tuntutan Sosial yang Mengharuskan Bawa Oleh-oleh!

Umroh Gratis Malah Jadi Beban Gara-gara Tuntutan Sosial yang Mengharuskan Bawa Oleh-oleh!

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa sih yang nggak senang kalau dikasih umroh gratis? Tinggal angkat koper, tanpa mikirin biaya visa, tiket, atau penginapan, yang penting badan sehat, bisa berangkat. Siapa yang nggak mau? Hampir nggak ada. Tapi, tunggu dulu, apa jadinya kalau di balik kebahagiaan itu ada tekanan sosial yang menuntut kita buat bawa oleh-oleh?

Ya, membawa oleh-oleh dari Tanah Suci ketika kembali ke Tanah Air sudah menjadi tradisi yang, bisa dibilang, mengakar kuat di masyarakat kita. Begitulah kira-kira yang terjadi pada nenek dan beberapa orang kampung saya yang baru datang menunaikan ibadah umroh.

Tanpa diminta, mereka dengan sendirinya membeli oleh-oleh yang didapat saat berada di Makkah. Saya curiga tindakan itu bukan karena suka rela, tetapi lebih karena tuntutan sosial yang mengharuskan orang-orang yang menunaikan ibadah umroh untuk membawa oleh-oleh dari Tanah Suci.

Harus bawa oleh-oleh adalah momok bagi orang yang dapet kesempatan umroh gratis

Lumrahnya, orang yang baru datang dari Tanah Suci Makkah akan diziarahi baik oleh sanak famili, kerabat, atau para tetangga. Saat ziarah itulah biasanya tuan rumah akan menyuguhkan oleh-oleh yang ia dapat saat berada di Tanah Suci.

Kalau yang umrohnya pakai duit sendiri, ya mungkin bawa oleh-oleh udah masuk hitungan. Ada budget buat beli kurma, air zam-zam, atau oleh-oleh lainnya. Tapi kalau umroh gratis, ya beda cerita. Udah syukur bisa berangkat, ini malah disuruh mikirin oleh-oleh!

Perlu diketahui nih, kalau umroh gratis, ya pihak penyelenggara cuma ngurusin biaya akomodasi dan administrasi. Oleh-oleh? Oh, itu urusan kita sendiri. Jadi, kalau administrasi aja dibayarin, duit buat beli oleh-oleh kira-kira mau minta sama siapa? Tuhan langsung, gitu?

Umroh gratis yang seharusnya bikin bahagia, malah jadi stres karena “tradisi” harus bawa oleh-oleh. Jadi kayak berkah yang berubah jadi beban. Entah bagaimana hal ini bisa menjadi aturan tak tertulis sampai sekarang.

Stop nuntut oleh-oleh ke orang yang sedang menunaikan ibadah

Hal pertama yang harus kita sadari adalah, bahwa tujuan orang-orang yang mendapatkan kesempatan umroh, baik jalur pribadi atau gratis, semata-mata buat beribadah. Jangan kita bebani tujuan mulia itu dengan menuntut mereka agar bawa oleh-oleh dari Tanah Suci Makkah. Terlebih kepada orang yang mendapat kesempatan umroh gratis.

Baca Juga:

4 Makanan yang Sebaiknya Jangan Dijadikan Oleh-Oleh dari Surabaya

5 Oleh-oleh Purwokerto yang Jarang Dilirik Wisatawan, Kalah Sama yang Viral dan Kekinian

Bayangin aja kalau sejak awal seseorang nggak punya biaya buat umroh, dan tiba-tiba mendapat kesempatan umroh gratis. Pada akhirnya ia pasti akan terbebani gara-gara sebuah tuntutan sosial yang mengharuskannya bawa oleh-oleh saat pulang ke Tanah Air. Karena, bisa saja jika nggak bawa oleh-oleh ia akan jadi bahan gunjingan tetangga di sana-sini.

Selain itu, sangat perlu adanya komunikasi sosial antara pihak yang mendapat kesempatan umroh gratis dan masyarakat sekitarnya. Bahwa ia hanya berhak mendapatkan biaya umroh secara administrasi, bukan biaya tambahan buat beli berbagai macam oleh-oleh. Pihak penyelenggara bisa memberi briefing atau sosialisasi soal ini ke peserta umroh gratis, biar mereka nggak terbebani.

Kalau berbagi cuma demi tuntutan sosial, ya udah, mending nggak usah ada umroh gratis deh, kasih aja sumbangan buat anak yatim. Lebih bermanfaat, kan?

Nah, kalian sendiri gimana? Pernah nggak denger cerita begini atau malah ngalamin sendiri?

Penulis: Ahmad Dani Fauzan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 September 2024 oleh

Tags: hajiMakkahOleh-Olehtanah suciumrohumroh gratis
Ahmad Dani Fauzan

Ahmad Dani Fauzan

ArtikelTerkait

Kebiasaan Buruk Jemaah Umroh Indonesia yang Bikin Petugas Bandara Madinah Ngelus Dada Mojok.co

Kebiasaan Buruk Jemaah Umroh Indonesia yang Bikin Petugas Bandara Madinah Ngelus Dada

7 Februari 2025
oleh-oleh dan traktiran

Meminta Oleh-oleh dan Traktiran adalah Budaya Kita

21 Mei 2019
Pudak Cap Kuda, Toko Oleh-oleh Legendaris dari Gresik yang Nggak Butuh Branding

Pudak Cap Kuda, Toko Oleh-oleh Legendaris dari Gresik yang Nggak Butuh Branding

15 Juni 2023
Membela Gebrakan Menteri Perdagangan yang Kontroversial

Membela Gebrakan Menteri Perdagangan yang Kontroversial

17 Juni 2022
5 Keistimewaan Almond Crispy Cheese, Camilan Surabaya dengan Rasa Premium Terminal Mojok.co

5 Keistimewaan Almond Crispy Cheese, Camilan Surabaya dengan Rasa Premium

28 April 2022
Pengelolaan Dana Haji Dulu dan Sekarang, Apa sih Bedanya?

Pengelolaan Dana Haji Dulu dan Sekarang, Apa sih Bedanya?

9 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.