Sudah empat tahun saya menetap di Purwokerto. Berbagai penjuru Kota Satria adalah rumah ekdua bagi saya yang tak luput dari perhatian. Sebagai salah satu mahasiswa di kampus Islam negeri yang ada di Purwokerto, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa UIN SAIZU adalah kampus yang memiliki banyak privilese.
Berbagai fasilitas dan kemudahan saya dapatkan selama menjadi mahasiswa UIN SAIZU. Tentu saja kemudahan ini membantu para mahasiswa. Maka tak usah heran kalau saya berani bilang kampus ini adalah kampus terbaik di Purwokerto. Kalau nggak percaya, saya kasih buktinya.
Letak UIN SAIZU di pusat kota
Sebagai mahasiswa, ada kalanya saya merasa jenuh saat mengikuti jadwal perkuliahan yang padat. Mahasiswa kan juga butuh hiburan supaya pikiran tetap fresh. Kebetulan salah satu tempat yang sering dijadikan sebagai tempat refresing di Purwokerto adalah alun-alun. Selain itu, kebanyakan mahasiswa seperti saya juga menghabiskan waktu luang untuk pergi ke Rita Supermall bersama kawan atau gebetan.
UIN SAIZU yang lebih dikenal dengan Kampus Ijo memiliki jarak paling dekat dengan pusat kota apabila dibandingkan dengan kampus lainnya. Jika mengendarai sepeda motor, hanya butuh waktu lima menit, itu pun sudah termasuk kena lampu merah dua kali. Bahkan kalau nggak bawa motor, kita bisa lho jalan kaki ke pusat kota sekitar sepuluh menit. Wong jalannya tinggal lurus aja.
Beberapa kali melaksanakan aksi demo yang berpusat di gedung DPRD Kabupaten Banyumas, mahasiswa UIN SAIZU tinggal jalan kaki dengan jarak tiga lemparan batu. Sambil nyanyi dan mendengarkan orasi aja udah sampai alun-alun. Pokoknya mahasiswa UIN SAIZU nggak repot ke pusat kota lah.
Akses dari kampus ke stasiun dekat dan mudah
Bagi mahasiswa luar kota, kehadiran transportasi umum seperti kereta api sangat penting. Di Purwokerto sendiri cuma ada satu stasiun, iya Stasiun Purwokerto.
Stasiun yang terletak di Kecamatan Purwokerto Barat ini hanya berjarak sekitar lima menit dari area kampus UIN SAIZU. Jadi, mahasiswa yang nyantri dan ngekos di area sekitaran UIN nggak usah khawatir kalau mau mudik naik kereta api.
Saya juga sering nganterin teman dari Jabodetabek yang hendak mudik pada dini hari. Jarak dari kos ke stasiun yang dekat bikin kami nggak khawatir seandainya ada begal atau hantu di tengah jalan. Eh, tapi mana mungkin hantu berani ganggu anak UIN? Senggol dong, bos!
Baca halaman selanjutnya