Kalau ada satu barang yang saya sesali pembeliannya hingga kini, itu adalah TWS. Mengutip Detik, TWS merupakan singkatan dari true wireless stereo, atau perangkat audio yang dipasangkan ke telinga tanpa menggunakan koneksi kabel untuk menghubungkannya ke ponsel atau pemutar media lainnya. Pengguna cukup menyalakan bluetooth pada ponsel untuk menghubungkannya dengan TWS ini.
Sejujurnya saya dan suami sudah punya empat TWS yang kami beli melalui e-commerce. Satu di antaranya mati total, satunya mati sebelah, dan dua lagi masih berfungsi dengan baik hingga kini sejak dibeli sekitar satu tahun lalu. Keempat TWS yang kami miliki itu beragam merek, dan harganya berkisar Rp200-Rp400 ribuan.
Setelah memakai TWS untuk beberapa waktu, saya akhirnya memutuskan kembali ke earphone kabel. Saya merasa TWS memang diciptakan bukan untuk semua orang, salah satunya adalah saya.
Daftar Isi
TWS nggak cocok buat orang ceroboh
Saya nggak menyarankan orang ceroboh menggunakan true wireless stereo. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, yang juga ceroboh, benda ini justru membuat hidup jadi semakin ribet.
Pada TWS, perangkat kanan dan kiri nggak tersambung dengan kabel seperti earphone bluetooth, sehingga pengguna tinggal memakainya di telinga kanan dan kiri. Sekilas, hal ini mungkin terlihat praktis. Pengguna nggak perlu merasa ribet dengan kehadiran kabel yang menjuntai dari kedua telinga. Tapi, hal ini nggak berlaku buat orang ceroboh.
Bagi orang ceroboh kayak saya, ketiadaan kabel ini justru menjadi awal dari malapetaka. Earbud yang sekiranya nyantol dengan aman di telinga bisa berakhir jatuh dan hilang karena kecerobohan sendiri. Kadang, lupa meletakkan earbud juga bisa berakhir nestapa. Hal ini sudah berulang kali saya alami. Saya jadi harus mengira-ngira jatuh di mana earbuds ini, atau mengingat terakhir kali saya letakkan di mana. Untungnya earbud yang jatuh dan hilang ini bisa kembali saya temukan meski akhirnya karena keseringan jatuh—atau memang sudah saatnya rusak—earbud jadi mati sebelah.Â
Orang malas juga sebaiknya nggak usah pakaiÂ
Selain orang ceroboh, saya rasa orang yang malas juga sebaiknya menghindari TWS. Masalahnya, earphone jenis ini harus dicharge secara berkala agar tetap bisa digunakan. Biasanya waktu charge ini sekitar 60-90 menit tergantung earphone-nya. Kalau baterainya sudah full 100%, kita bisa menggunakan TWS rata-rata hingga 4-5 jam untuk mendengarkan lagu. Tapi ya lagi-lagi semua tergantung merek dan kapasitasnya.Â
Nah, soal nge-charge ini biasanya bakal merepotkan para pemalas. Saya salah satunya. Kadang, begitu earphone tinggal 20% atau sudah terdengar notifikasi lowbat, saya nggak langsung mengisi dayanya. Kadang saya biarkan karena merasa nanggung, dan ketika esok hari mau saya pakai, saya baru ingat kalau TWS bluetooth belum dicharge sehingga harus dicharge dulu sebelum dipakai.Â
TWS juga nggak cocok buat orang yang banyak gerak
Meskipun kelihatan praktis karena nggak ada kabel, TWS ternyata nggak cocok dipakai orang-orang yang banyak gerak. Sebab, earbud yang terpasang di telinga ini rentan hilang. Memang sih sekilas earbud ini terpasang dengan kuat di lubang telinga penggunanya. Tapi jangan salah, kalau kalian kebanyakan gerak bukan tak mungkin earbud terjatuh dari telinga dan berakhir hilang.
Intinya, meski terkesan kekinian dan canggih, nggak semua orang cocok memakai TWS. Bagi sebagian orang, benda ini mungkin praktis dan nggak bikin ribet karena nggak memiliki kabel. Tapi bagi orang-orang kayak saya, benda ini justru kurang nyaman digunakan. Pilihan ada pada penggunanya, jadi pilih yang paling nyaman buat diri kita.Â
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.