Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Turning Red: Dari Menstruasi sampai Gaya Parenting dalam Metafora Panda

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
25 Maret 2022
A A
Turning Red Dari Menstruasi sampai Gaya Parenting dalam Metafora Panda Terminal Mojok

Turning Red Dari Menstruasi sampai Gaya Parenting dalam Metafora Panda (Instagram Disney Plus Hotstar Indonesia)

Share on FacebookShare on Twitter

Turning Red jadi salah satu film animasi yang dinantikan para penggemar Disney Pixar!

Pada suatu pagi yang cerah, Meilin “Mei” Lee bangun dan mendapati tubuhnya berubah menjadi monster panda merah raksasa. Mei terkejut dan takut. Meilin “Mei” Lee adalah gadis remaja 13 tahun yang berprestasi, energik, dan ceria. Sebagai remaja 13 tahun, Mei merasa hidupnya asyik-asyik saja. Aturan keluarga yang cenderung kaku dan selalu harus dihormati keputusannya, tidak dirasakan oleh Mei. Katanya, dia bisa bebas dalam mengekspresikan dirinya sendiri.

Sayangnya, itu cuma perasaannya Mei. Dia hanya berusaha denial karena sudah terbiasa untuk selalu nurut. Kenyataannya, Mei tumbuh dalam keluarga yang apa-apa diatur.

Mei kesulitan untuk bisa menunjukkan perasaannya sendiri karena takut akan melukai perasaan ibunya, meski terkadang apa yang terjadi justru membuat perasaannya sendiri menjadi tidak baik-baik saja. Terkadang, tingkah ibunya yang over protektif membuat Mei malu dan risih.

Tuntutan untuk selalu sempurna dari ibunya pun pada akhirnya membuat Mei menjadi punya dua karakter yang berbeda. Saat sedang bersama keluarga, Mei seperti sedang memakai topeng. Dia selalu nurut dan menunjukkan kalau semuanya baik-baik saja. Hanya saat bersama ketiga sahabatnya (Miriam, Priya, dan Abby), Mei bisa menjadi sosok yang lepas.

Kisah tentang Mei dan kehidupan remajanya inilah yang diangkat dalam film Turning Red, dengan menghadirkan monster panda merah raksasa sebagai metafora yang mewakili banyak hal dalam hidup Mei dan menarik untuk disimak.

#1 Metafora menstruasi

Bagi anak perempuan, mulai menstruasi adalah salah satu bagian dari transisi menuju masa remaja. Saat mengalaminya, tubuh terasa lebih mudah lelah, emosi jadi tidak stabil dan susah dikontrol, payudara yang mulai membesar pun terasa sakit. Bulu-bulu di tubuh mulai tumbuh dan badan kita mulai mengeluarkan bau yang tidak ramah di hidung.

Dari pengalaman pribadi, pertama kali menstruasi saya merasa kaget, bingung, dan takut. Itu karena sebelumnya saya tidak pernah tahu bagaimana itu menstruasi. Saya tidak tahu bagaimana cara memasang pembalut, berapa kali dalam sehari saya harus ganti pembalut, hingga bagaimana caranya rasa sakit perut aneh yang saya rasakan bisa diredakan.

Baca Juga:

4 Drakor Terbaik Ju Ji-hoon, Aktor Korea yang Sedang Laris Manis di Layar Kaca

5 Drama Korea yang Bagus, tapi Cukup Ditonton Sekali Saja. Nggak Usah Rewatch!

Bagi banyak keluarga di Indonesia—atau bahkan di Asia—menstruasi adalah hal yang tabu untuk dibicarakan.

Turning Red hadir untuk mendobrak pemikiran tersebut. Momen ketika ibu Mei membawa berbagai macam “amunisi” untuk Mei yang dianggap sedang menstruasi adalah satu alarm bagi para orang tua untuk melihat bagaimana menstruasi adalah satu tema penting untuk dibahas.

Berbagai macam “amunisi” untuk menstruasi (Unsplash.com)

Ketika ibu Mei datang membawa pembalut ke sekolah, hal tersebut lagi-lagi terasa menyentil. Bahwa menstruasi itu bagian dari edukasi tubuh yang patut untuk dibicarakan di ruang kelas. Yang perlu tahu bukan cuma perempuan, laki-laki juga.

Selain itu, saat melihat ibu Mei datang ke sekolah membawa pembalut, saya jadi teringat bagaimana pembalut sebagai bagian dari menstruasi juga sama dianggap memalukannya dengan menstruasi itu sendiri.

Melihat reaksi teman-teman Mei termasuk Mei sendiri, rasanya relate sekali. Dalam kehidupan sehari-hari, beli pembalut rasanya sudah seperti beli narkoba, harus sembunyi-sembunyi.

#2 Ekspresi remaja yang ingin dimengerti

Mei punya tiga sahabat yang jadi tempat ternyaman untuknya berbagi banyak hal. Bersama sahabat-sahabatnya, Mei begitu lepas mengekspresikan dirinya sendiri. Layaknya remaja, mereka membahas banyak hal, termasuk ketertarikan pada lawan jenis.

Sayangnya, ibu Mei menganggap para sahabat Mei bukan remaja yang baik. Mereka dianggap membawa pengaruh buruk bagi Mei. Kecintaan Mei pada boyband 4-TWON pun mendapat tentangan keras dari ibunya.

Semua permintaan ibunya dituruti oleh Mei. Mei berusaha menjauh dari sahabatnya, menerima keputusan ibunya yang melarang untuk datang ke konser 4-TWON meski sebenarnya dia sangat ingin, sampai akhirnya si monster panda merah raksasa hadir sebagai bentuk rasa muak Mei akan semua pengekangan ibunya.

Ilustrasi remaja (Unsplash.com)

Mei mulai berani mengungkapkan perasaannya. Mei berusaha menunjukkan bahwa dia hanya ingin menjadi remaja yang bebas mengekspresikan diri, tetapi tetap tidak lupa keluarga. Dia hanya ingin diterima sebagai remaja yang bisa punya waktu bersama sahabat-sahabatnya. Mei hanya ingin dimengerti sebagai remaja biasa yang tidak selalu bisa memenuhi ekspektasi keluarga.

Stigma bahwa fangirl dari boyband yang selalu alay, norak, tidak irasional, kekanak-kanakan, dan bar-bar pun ikut disentil dalam film ini. Kecintaan Mei dan sahabat-sahabatnya pada 4-TWON bisa dimaknai remaja yang mulai punya ketertarikan pada lawan jenis yang harusnya bisa menjadi perantara bagaimana ketertarikan itu dijadikan bahan edukasi bagi remaja.

#3 Gaya parenting turun-temurun

Sejak tadi, yang dibahas adalah ibunya Mei yang selalu menuntut banyak hal dalam hidupnya Mei. Padahal ibu Mei juga adalah korban atas didikan ibunya (neneknya Mei).

Ibu Mei dididik untuk selalu nurut apa kata keluarga. Dialog antara Mei dan ibunya saat mereka sama-sama berubah jadi monster panda merah raksasa, mengungkap sisi gelap ibunya Mei sebagai korban didikan neneknya Mei. Sama seperti Mei, ibu Mei juga dituntut untuk selalu memenuhi ekspektasi keluarga.

Sosok monster panda merah raksasa yang hadir sebagai warisan leluhur, menjadi metafora atas gaya parenting yang juga jadi “warisan” keluarga. Dalam kehidupan nyata, hal-hal seperti ini pun banyak terjadi. Para orang tua mendidik anaknya sebagaimana mereka dididik dulu. Secara tidak sadar, luka yang terbawa dari masa lalu, ikut diwariskan kepada anak.

Dituntut untuk memenuhi ekspektasi keluarga (Unsplash.com)

#4 Mencintai diri sendiri

Sebenarnya monster panda merah raksasa dalam diri Mei bisa dikeluarkan setelah melalui satu ritual. Mei pun sudah sempat mengikuti ritual tersebut. Akan tetapi, berbagai macam kenangan menyenangkan yang Mei melewati bersama si panda merah raksasa, membuat Mei memutuskan untuk berdamai dengan sisi “monster” dalam dirinya. Lantaran bersama “si monster”, ada sisi nyaman Mei di sana. Mei adalah remaja yang ingin lepas, tetapi tetap ingat aturan.

Sosok Mei yang akhirnya bisa menerima bersuara dan siap mencintai dirinya sendiri secara utuh, tidak lepas dari peran sang ayah. Manis sekali melihatnya.

Itulah empat metafora yang saya tangkap dalam kehadiran monster panda merah raksasa dalam Turning Red. Sebagai film bertema remaja, film ini sangat menarik untuk ditonton dengan tampilan visual yang keren dan penuh warna ceria. Tokoh dengan aneka macam tampilan visual dan karakter pun jadi satu hal yang memanjakan mata. Bikin betah nonton sampai selesai.

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2022 oleh

Tags: Disney Pixardisney plusTurning Red
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

8 Drama Korea dengan Cerita Paling Nggak Masuk Akal Sepanjang Masa. Freak Abis!

8 Drama Korea dengan Cerita Paling Nggak Masuk Akal Sepanjang Masa. Freak Abis!

24 Februari 2024
Yang Hilang dalam Cinta, Series Lokal Rasa Drakor yang Angkat Isu Toxic Relationship TerminalMojok

Yang Hilang dalam Cinta, Series Lokal Rasa Drakor yang Angkat Isu Toxic Relationship

1 Agustus 2022
6 Drama Korea Gore No Sensor, buat yang Kuat-Kuat Aja

6 Drama Korea Gore No Sensor, buat yang Kuat-Kuat Aja

30 April 2024
5 Drama Korea Terburuk Sepanjang Tahun 2023

5 Drama Korea Terburuk Sepanjang Tahun 2023

23 Desember 2023
3 Hal yang Membuat Saya sebagai Penonton Kagum dengan Produksi Drama Korea Selatan selain Pemeran dan Alur Ceritanya

3 Hal yang Membuat Saya sebagai Penonton Kagum dengan Produksi Drama Korea Selatan selain Pemeran dan Alur Ceritanya

1 Januari 2024
3 Alasan Serial Obi-Wan Kenobi Cocok untuk Kalian yang Nggak Ikutin Star Wars Terminal Mojok

3 Alasan Serial Obi-Wan Kenobi Cocok untuk Kalian yang Nggak Ikutin Star Wars

1 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.