Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Tukang Sayur di Pasar Kebayoran Lama Lebih Makmur dari Pekerja SCBD: Nggak Perlu Lembur untuk Hasilkan Jutaan Rupiah Tiap Hari

Muhammad Ridwan Tri Wibowo oleh Muhammad Ridwan Tri Wibowo
12 Mei 2025
A A
Tukang Sayur di Pasar Kebayoran Lama Lebih Makmur dari Pekerja SCBD: Nggak Perlu Lembur untuk Hasilkan Jutaan Rupiah Tiap Hari

Tukang Sayur di Pasar Kebayoran Lama Lebih Makmur dari Pekerja SCBD: Nggak Perlu Lembur untuk Hasilkan Jutaan Rupiah Tiap Hari (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Punya privilege jam tidur teratur, no lembur

Siapa sih yang nggak mengidamkan punya waktu istirahat yang cukup, tapi penghasilan juga stabil? Nah, tukang sayur di Pasar Kebayoran Lama punya itu semua. Mereka punya jam kerja yang jelas dan penghasilan stabil. Sebagai tetangga, jelas saya tahu kebiasaan sehari-hari mereka.

Mereka bangun tidur siang hari sekitar jam 2 siang. Lalu bersiap-siap mandi dan makan, kemudian sehabis asar mereka pergi ke pasar untuk mengambil barang dagangannya. Kalau mereka sudah di level “bos”, punya mobil bak Carry, bahkan truk plus anak buah, mereka bisa tidur sampai asar dan berangkat ke pasar jam 5 sore.

Barang belanjaan biasanya sudah diurus anak buah, jadi mereka tinggal mengecek kualitas barang, lalu mulai berjualan di malam harinya. Para tukang sayur di Pasar Kebayoran Lama ini berdagang sampai subuh, sekitar jam 5 atau 6 pagi mereka pulang dan tidur. Siklus kerja ini berulang tiap hari dengan ritme kerja teratur dan stabil.

Sementara itu para pekerja kantoran ala-ala SCBD yang katanya 9 to 5, nyatanya sering banget harus lembur. Ngerjain revisi mendadak di malam hari saat mau tidur lah, dan sederet drama kerjaan lainnya. Liburan pun nggak tenang karena kerjaan bisa datang lewat pesan WhatsApp. Bahkan saat cuti bersama keluarga saja masih sering disuruh kerja dan dikejar deadline!

Para tukang sayur ini diam-diam punya rumah gedong di kampung halaman

Di balik rumah atau kos yang cuma sepetak dua petak, para tukang sayur di Pasar Kebayoran Lama punya rumah mewah di kampung halaman mereka. Ini serius. Saya tahu karena rata-rata tetangga saya yang berprofesi demikian juga berasal dari kampung yang sama dengan orang tua saya, yakni Magetan, Jawa Timur. Kalaupun beda, yah biasanya nggak jauh-jauh dari Magetan lah, dari Ngawi misalnya.

Kalau saya pulang kampung, saya suka mampir juga ke rumah para tetangga ini karena jaraknya nggak jauh. Saya ingat sekali, dulu waktu masih kecil, saya terkejut melihat tetangga saya punya rumah gedong di kampung. Padahal di Jakarta rumah tempat tinggal mereka cuma sepetak.

Saya sering heran kalau mengingatnya, secara mereka juga bekerja sebagai tukang sayur di Pasar Kebayoran Lama, tapi ternyata malah lebih mapan kehidupannya dari para pekerja kantoran. Sudah gitu mereka kerap menunjukkan diri seakan-akan nggak bisa membeli barang-barang mewah. Motor saja cuma motor biasa, bukan motor gede kayak orang-orang kaya. Tapi siapa sangka di balik kesederhanaan itu, mereka justru punya penghasilan jutaan.

Begitulah semesta bekerja. Jangan langsung menilai seseorang dari apa yang kelihatan. Siapa sangka di balik penampilan sederhana dan pekerjaan yang kelihatannya biasa-biasa saja, kehidupan para tukang sayur di Pasar Kebayoran Lama ini malah lebih nyaman ketimbang pekerja SCBD Jakarta.

Baca Juga:

4 Kelakuan Pembeli yang Bikin Tukang Sayur Keliling Ingin Ganti Kerjaan

SCBD Bandung Nggak Ada yang Manusiawi, Mau Kota atau Kabupaten Semua Nggak Manusiawi. Jangan Mau Tinggal di Sini!

Penulis: Muhammad Ridwan Tri Wibowo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Berkantor di Gedung Tinggi SCBD Jakarta Memang Keren, tapi Kalah Nyaman dengan Berkantor di Rumah Tapak.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2025 oleh

Tags: Pasar Kebayoran LamaSCBD Bandungtukang sayur
Muhammad Ridwan Tri Wibowo

Muhammad Ridwan Tri Wibowo

ArtikelTerkait

4 Kelakuan Pembeli yang Bikin Tukang Sayur Keliling Ingin Segera Ganti Kerjaan Mojok.co

4 Kelakuan Pembeli yang Bikin Tukang Sayur Keliling Ingin Ganti Kerjaan

16 Agustus 2025
Sisi Gelap di Balik Semakin Banyaknya Pedagang Sayur Keliling (Unsplash)

Sisi Gelap di Balik Semakin Banyaknya Tukang Sayur Keliling

24 Juni 2023
SCBD Bandung, Kawasan Baru yang Macetnya Nggak Manusiawi

SCBD Bandung, Kawasan Baru yang Macetnya Nggak Manusiawi

12 Februari 2024
Macet SCBD Kabupaten Bandung Tidak Manusiawi Melebihi Kota (Unsplash)

SCBD Bandung Nggak Ada yang Manusiawi, Mau Kota atau Kabupaten Semua Nggak Manusiawi. Jangan Mau Tinggal di Sini!

1 Mei 2024
Strategi Tukang Sayur Keliling agar Tidak Rugi

Strategi Tukang Sayur Keliling agar Tidak Rugi

30 Mei 2023
Eyek, Tukang Sayur Keliling di Magelang yang Ikonik dengan Keranjang Setinggi Lemari

Eyek, Tukang Sayur Keliling di Magelang yang Ikonik dengan Keranjang Setinggi Lemari

9 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.