Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Balada Tukang Parkir Liar: Uang 2 Ribu Nggak Bikin Saya Miskin, tapi Bisa Bikin Situ Kaya, dan Saya Ogah!

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
25 November 2023
A A
Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris parkir indomaret

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya suka betul melihat perdebatan tentang tukang parkir liar di Info Cegatan Jogja. Selain seru, saya hampir selalu menemukan pembelaan baru dari orang yang pro tukang parkir. Dan pembelaan tersebut, lucunya, pasti nggak masuk akal.

Ya gimana mau masuk akal, membela keberadaaan sesuatu yang ilegal aja udah nggak masuk akal. Apalagi argumennya, pasti jelas nggak masuk akal.

Cuma, ada satu pembelaan yang paling konyol dan bikin saya terheran-heran. Pembelaan tersebut bunyinya “uang 2 ribu nggak bikin Anda miskin”. Wow, tepuk tangan dulu, saudara-saudara.

Sekilas, argumen tersebut kayak masuk akal. Apa sih artinya dua ribu ketimbang ribut nggak jelas? Mending keluar 2 ribu kan ketimbang merasa terganggu? Wong uang 2 ribu juga nggak gede, nggak bisa buat depo slot, nggak bisa buat beli rokok juga.

Meskipun sekilas masuk akal, ada satu cacat logika yang nggak orang sadari. Uang 2 ribu memang nggak bikin kita miskin, tapi jelas bikin tukang parkir liar makin kaya.

Itulah masalah utamanya. Uang 2 ribu, jika diakumulasi, ya banyak. Keliatannya sepele, tapi kalau tukang parkir liar tersebut per hari memarkir sekitar 50 motor, itu orang udah dapet 100 ribu. Dan 50 motor saya yakin bukan jumlah yang banyak. Sedikit malah.

Kenapa saya bilang sedikit, sebab, kadang tukang parkir liar nggak hanya megang satu lahan. Katakanlah dia megang 3 lahan, dan salah satu lahannya adalah mesin ATM, saya yakin sehari bisa markir 100 motor. Itu kalau di Jogja, kalau kota lain saya kurang tahu, tapi mirip-miriplah.

Itu per hari. Bayangkan per minggu, per bulan.

Baca Juga:

Jangan-jangan, Kita Ini Sebenarnya Butuh Tukang Parkir dan Nggak Benci sama Mereka

4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

Saya memang nggak mau memperkaya tukang parkir liar

Kalimat-kalimat saya di atas mungkin punya kesan saya kurang suka dengan tukang parkir liar yang mudah dapet duit. Kalau memang dimaknai seperti itu, monggo. Tapi, bukan itu maksud saya.

Begini. Memperkaya tukang parkir liar, tidak hanya merugikan diri kita karena membayar jasa ilegal, tapi juga menyuburkan dan menumbuhkan praktik serupa di tempat lain. contohnya mudah, tukang parkir Indomaret.

Misalnya begini. Ada satu Indomaret rame, tiba-tiba ada tukang parkir liarnya. Ketika tukang parkir tersebut nggak ditindak, dan dapet untung besar, akhirnya menginspirasi orang-orang lain untuk “menginvasi” Indomaret lain. Nantinya, mereka akan “menginvasi” tempat-tempat lain, hingga tak ada lagi tempat yang bebas dari tukang parkir.

Jadi, masalah memperkara tukang parkir liar ini nggak pernah jadi urusan sederhana.

Pemalakan berkedok jasa

Sebenarnya perkara ini nggak jadi masalah jika tukang parkir tersebut memang bekerja sebagaimana mestinya. Tapi, kita tahu sendiri, bahwa tukang parkir liar seringnya malah kayak tukang palak ketimbang menjajakan jasa parkir. Lha gimana nggak kayak pemalakan. Kita dateng di suatu tempat, tiba-tiba diminta duit. Padahal tempat tersebut jelas-jelas nggak mematok biaya. The way I see it, ini mah pemalakan.

Saya nggak bisa memungkiri, uang 2 ribu itu memang kecil. Tapi misal saya harus mengeluarkan biaya parkir lima kali dalam sehari, itu ya besar lah.

Intinya ya, saya sendiri bermasalah banget dengan memperkaya tukang parkir liar. Uang parkir tersebut jelas tidak berjasa untuk pembangunan negara, pun manfaatnya tak bisa saya rasakan. Saya bisa parkir sendiri, helm saya bisa saya masukin ke jok. Misal ilang, ya gimana lagi, musibah.

Wong tukang parkir juga belum tentu mau bertanggung jawab atas kehilangan kok. Nggak usah mengelak, di karcis parkir kerap tertulis “kehilangan bukan tanggung jawab tukang parkir” kan? Enak tenan uripmu.

Protes terhadap tukang parkir liar di Info Cegatan Jogja, dan di kota-kota lain, harusnya tidak dilawan dengan pembelaan tak bermutu dan makian yang diulang-ulang. Ingat, tukang parkir liar itu dapet duit dari rakyat-rakyat yang bayar jasa kalian meski terpaksa, jadi ya, baiknya didengerin dan diresapi.

Tapi kalau terus ditanggapi dengan arogan dan bahkan terkesan nantang, ya nggak boleh kaget suatu saat nanti bakal ada gelombang perlawanan besar. Dan rasanya nggak lucu, ada pergesekan antar-rakyat gara-gara uang dua ribu.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2023 oleh

Tags: Info Cegatan Jogjapemalakanpremanismeprotestukang parkir liar
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris parkir indomaret

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut

8 November 2023
Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi jogja

Pengguna Knalpot Brong di Jogja: Sekadar Berisik atau Bentuk Protes?

7 Desember 2022
Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Jadi Tukang Parkir Liar

Membayangkan jika Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Jadi Tukang Parkir Liar

4 Februari 2024
4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

20 Oktober 2025
Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris parkir indomaret

Solusi Parkir Ilegal Itu Bukan dengan Cara Dilegalkan, Malah Jadi Masalah Baru yang Lebih Besar

9 Desember 2023
Pemkot Surabaya Wujud Penguasa Tidak Adil di Bulan Ramadan (Unsplash)

Pemkot Surabaya Tidak Adil. Kalau Acara Ramadan Wajib Izin, kenapa Parkir Liar Didiamkan Padahal Sudah Jelas Tanpa Izin

9 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.