Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Keluh Kesah Mahasiswa UM terhadap Trotoar Kota Malang: Trotoar kalau Nggak Rusak, ya Jadi Tempat Jualan, Pejalan Kaki Nasibnya Gimana, Bolo?

Ahmad Fahrizal Ilham oleh Ahmad Fahrizal Ilham
17 Januari 2024
A A
Nyatanya, Malang Benar-benar Indah tangerang UM

Nyatanya, Malang Benar-benar Indah (Rewardy Fahmi via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Malang tak ramah pejalan kaki

Tak lengkap rasanya kalau kita nggak membandingkan kondisi pejalan kaki di Malang dengan kota lain. bukan bermaksud menunjukkan kekurangan, hanya memberi pandangan, kalau kota lain bisa menyelesaikan masalah ini. Harusnya ya, Malang juga bisa dong.

Sebagai perbandingan, menurut kesaksian teman saya, Lula, kerap kali menghabiskan waktunya untuk berkeliling ke berbagai kota di penjuru nusantara. Seorang Gorontalo berdarah Madiun ini sempat membagikan pengalaman pribadinya kepada saya secara langsung. Di Bali misalnya, dirinya hampir tidak pernah merasa kesulitan jika harus berjalan kaki ke mana saja. Moda transportasi umum terintegrasi dengan baik dan mudah ditemui. Makanya, saat pertama kali menginjakkan kaki di Kota Malang, kepalanya langsung dipenuhi oleh keheranan.

“Malang ini nggak punya bus atau kendaraan umum kayak Transjakarta gitu ya?”

Pake nanyaaa.

Dia menambahkan, jalanan di Kota Malang ini terlalu kecil. Fakta bahwa Kota Malang tiap tahunnya kedatangan ribuan mahasiswa, tapi akses jalannya segitu-gitu aja, terlihat aneh. Harusnya, hal ini jadi prioritas pemerintah yang berwenang agar memperhatikan hal ini.

Jadi nggak usah kaget kalau Kayutangan kerap jadi bulan-bulanan penghuni Malang. Ya gimana, ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan, ketimbang memoles Malang biar kayak Jogja.

Saya kemudian berpikir keras, kenapa Pemerintah Kota Malang tidak menaruh perhatian penuh kepada pejalan kaki, ya? Apakah karena tidak terlalu bernilai buat mereka?

Perbaikan trotoar Malang itu menguntungkan dari sisi mana saja

Sebenarnya tidak juga, sih. Trotoar ini adalah warisan kekuasaan yang bisa dilihat bahkan sampai puluhan tahun berikutnya. Tidak hanya satu-dua generasi saja yang akan diuntungkan dengan adanya pembangunan trotoar yang layak. Seharusnya, akan menjadi keputusan yang juga menguntungkan kalau ditinjau dari segi politis, kan?

Baca Juga:

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

Sekarang saja, tren gaya hidup sehat juga makin marak. Car Free Day di sepanjang Jalan Ijen Malang juga selalu ramai tiap minggu, meskipun motifnya adalah memenuhi Instagram story sampai penuh, udah kayak Benzema kalau menang pertandingan.

Saya juga yakin kalau revitalisasi trotoar di Malang akan menguntungkan. Sekarang isu polusi juga sudah makin disadari oleh banyak kalangan. Meskipun konon katanya penyumbang terbesarnya dari Pembangkit Listrik yang enggan disebutkan namanya itu, tetapi apa salahnya untuk menggalakkan kebiasaan berjalan kaki saat bepergian jarak dekat. Membangun kembali trotoar juga kelak bisa saja menjadi solusi jangka panjang guna mengurai kemacetan yang ada.

Kalau ada asumsi yang lumayan kuat, kayaknya keribetan jadi alasan utamanya, deh. Untuk menggusur bangunan yang sudah ada, melakukan pengecoran, dan aktivitas berat lainnya, tentu perlu biaya dan tenaga yang tidak sedikit. Waktu yang diperlukan juga akan sangat lama jika harus melakukan pembenahan secara penuh. Tapi apa boleh buat, saya merasa inilah yang saat ini Kota Malang butuhkan.

Semoga, apa pun solusinya kelak, di tahun 2045, saat Indonesia sedang emas-emasnya, anak-cucu kita tidak akan dihadapkan wahana mengerikan di jalanan Kota Malang saat berjalan kaki. Harapannya, mereka tidak menemui lagi ancaman diseruduk Aerox Kediri ketika hanya ingin nge-print di Jalan Terusan Surabaya. Aamiin.

Penulis: Ahmad Fahrizal Ilham
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dinasti Parkir Kota Malang: Tak Hanya Jabatan yang Bisa Diwariskan, Lahan Parkir pun Bisa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2024 oleh

Tags: kayutangankota malangtrotoarUM
Ahmad Fahrizal Ilham

Ahmad Fahrizal Ilham

Hobi menulis sekenanya. Fans Mo Salah sejak akil balig.

ArtikelTerkait

Nasib Pejalan Kaki di Jogja Begitu Menyedihkan, Dipaksa Bertarung Melawan para Perampok Trotoar

Nasib Pejalan Kaki di Jogja Begitu Menyedihkan, Dipaksa Bertarung Melawan para Perampok Trotoar

1 Desember 2024
Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

9 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Trotoar di Indonesia Sangat Tidak Manusiawi untuk Wisatawan yang Bawa Koper

Trotoar di Indonesia Sangat Tidak Manusiawi untuk Wisatawan yang Bawa Koper

15 November 2023
Malang Kota Wisata Parkir, Tiap Sudut Kota Kini Dikuasai Tukang Parkir Semakin Nggak Nyaman

Malang Kota Wisata Parkir: Tiap Sudut Kota Kini Dikuasai Tukang Parkir, Semakin Nggak Nyaman

25 Agustus 2024
Memasang Replika Lokomotif Lori Tebu di Kayutangan Malang adalah Penistaan Sejarah (Dokumen pribadi)

Lori Tebu di Kayutangan Malang Adalah Wujud Penistaan Sejarah

16 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.