Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tren ‘Mengeksploitasi’ Kesedihan Teman untuk Sebuah Konten

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
25 Juni 2020
A A
Lelah dengan Iklan Penggalangan Dana yang 'Menjual' Kesedihan terminal mojok.co

Lelah dengan Iklan Penggalangan Dana yang 'Menjual' Kesedihan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini banyak sekali video di Tiktok yang menampilkan kesedihan seorang teman. Ceritanya pun beragam, ada yang sedih karena memergoki kekasihnya cek in di hotel dengan orang lain, ada yang pacaran sudah lama tapi diputusin sepihak, dan ada juga yang ditinggal nikah kekasihnya. Di video itu nampak si teman tengah patah hati sekali karena kisah cintanya yang kandas. Ada yang duduk kebingungan dan ada juga yang nangis kejer-kejer. Pokoknya melihat video ini bakalan bikin kita terenyuh dan merasa iba akan kemalangan si teman pembuat konten ini.

Apalagi sountracknya itu begitu khas orang tersakiti bin nyedihi banget gitu, “Tuhan maafkan diri ini… Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya… Namun apalah daya ini…Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia.”

Tak heran jika postingan sejenis ini bakalan ramai dikomentari oleh para netizen yang juga merasa kasihan dengan kisah cinta yang kandas itu. Si pengunggah video ini lantas mendadak punya banyak followers dong. Akunnya jadi ramai dengan ribuan notifikasi.

Saya nggak memungkiri sih, hal kayak gitu tuh memang bikin nyesek dan sakit banget. Memangnya di dunia ini siapa sih yang nggak terluka kalau dia dikhinati atau disakiti oleh orang yang dia cintai dengan penuh ketulusan. Tentu kita bakalan sedih, kecewa, terluka, patah hati, sakit, dan nyesek secara bersamaan. Jadi yah wajar aja kalau temannya ini nampak seperti orang frustrasi dan bahkan nangis sampai sesenggukan. Nggak salah memang. Tapi, yang jadi masalahnya itu, kok ya si temannya ini sudah tahu temannya kayak gitu namun tetap aja masih sempat-sempatnya merekam video coba. Ini gimana ceritanya coba?

Mungkin ada yang beralasan, bahwa dengan merekam hal seperti itu lalu membagikannya di media sosial, merupakan sebuah jalan untuk bahan pembelajaran orang lain. Sederhananya, “Lihat nih, kasian temenku, dia sakit banget setelah dikhianati kekasihnya, kalian jangan sampai kayak gini yah! Aku aja sampai gak tega lihatnya.”

Bagi sebagain orang mungkin hal kayak gini merupakan bentuk simpati atau empati gitu kali ya. Tapi entah kenapa, saya justru mempertanyakan kadar pertemanan mereka ini. Secara si teman ini sedang sedih dan sakit hati, harusnya yah sebagai teman kita berusaha menenangkan. Dipeluk kek, dipukpuk kek, dikasih tisu kek, dihibur kek, atau diajak ngobrol kek. Lah, ini malah sibuk bikin konten coba. Teman macam apa ini?

Saya pengen tetap berpikir positif, tapi entah kenapa kok hal semacam ini masih ada di luar nalar saya. Aneh aja gitu. Yang pertama, merekam orang yang tengah bersedih itu kurang etis secara norma yang ada. Kedua, sebagai seorang teman, apa iya sudah tahu temannya terluka kayak gitu kita masih mikirin untuk membuat konten. Jujur saja, kalau saya lagi gitu, terus teman saya ngerekam saya, sudah pasti bakalan saya timpuk pakai sandal itu orang.

Saya juga nggak tahu sih, mungkin saja si teman ini juga sudah izin ke temannya untuk membuat video tersebut, sehingga temannya juga biasa saja dan tidak marah dengan hal itu. Atau ini merupakan permintaan si korban agar nanti videonya dilihat oleh si mantan, saya juga nggak tahu. Tapi yang pasti, menggunakan kesedihan orang lain untuk keuntungan pribadi saya rasa itu kurang etis aja gitu.

Baca Juga:

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Sebagai Anak Kos, Saya Muak Lihat Konten TikTok Rp10 Ribu Sehari untuk 3 Kali Makan. Nggak Masuk Akal!

Saya kalau punya teman kayak gini sudah saya blacklist dari daftar pertemanan. Yah, kesel aja kan ya, punya temen akhlakless kayak gini. Tahu temannya lagi susah, dia malah sibuk sendiri. Kadang teman itu suka gitu yah, mereka bertanya tentang masalah kita tuh belum tentu murni karena empati, tapi ada juga yang bertanya hanya karena kepo. Lalu setelah tahu masalah kita, bakalan dijadikan bahan ghibah atau konten. Hadeh. Pada akhirnya, hanya diri sendiri yang bisa menyelesaikan masalah yang ada pada diri kita sendiri.

Tapi sekarang ini, menjaga perasaan teman mah nomor dua, yang paling penting dan yang pertama mah tetap konten. Wkwkwk.

BACA JUGA Kok Bisa yah Orang Ngerekam Diri Sendiri pas Nangis buat Bikin TikTok? dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Juni 2020 oleh

Tags: konten kesedihankonten tiktokputus cinta
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Bikin Konten Soal Bersihin Sampah di Sungai, Salahnya di Mana Terminal Mojok

Bikin Konten Soal Bersihin Sampah di Sungai, Salahnya di Mana?

11 Desember 2022
Bukan Cuma Dinda Hauw, Semua Umat Muhammad Juga Diingetin biar Nggak Marah

Bukan Cuma Dinda Hauw, Semua Umat Muhammad Juga Diingetin biar Nggak Marah

16 Oktober 2021
Memberi Kopi Instan ke Bayi Memang Nggak Ngotak, tapi Menuntut Sikap Sempurna dari Ibu yang Minim Privilese Juga Kurang Tepat Terminal mojok

Memberi Bayi Kopi Instan Memang Nggak Ngotak, tapi Menuntut Sikap Sempurna dari Ibu yang Minim Privilese Juga Kurang Tepat

26 Januari 2023
Konten TikTok Perempuan Pakai Baju PKB, Bikin Netizen Pengin Gabung Meski Nggak Jelasin Ideologi Partai terminal mojok.co

Konten TikTok Perempuan Pakai Baju PKB, Bikin Netizen Pengin Gabung Meski Nggak Jelasin Ideologi Partai

27 April 2021
Viral Konten TikTok Ibu Kasih Bayi Kopi Good Day, Bukti Jadi Ibu Rumah Tangga Tetap Harus Berpendidikan Tinggi Terminal Mojok

Viral Konten TikTok Ibu Kasih Bayi Kopi Good Day, Bukti Jadi Ibu Rumah Tangga Tetap Harus Berpendidikan Tinggi

24 Januari 2023
Konten TikTok Jadi Standar Hidup: Masa Bahagia Saja Harus Mengekor Orang Lain?

Konten TikTok Jadi Standar Hidup: Masa Bahagia Saja Harus Mengekor Orang Lain?

11 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.