Menganggap Trans Jogja Nggak Berguna Adalah Pendapat Ngawur. Bus Ini Memang Banyak Kekurangan, tapi Masih Dibutuhkan Warga 

Menganggap Trans Jogja Nggak Berguna Adalah Pendapat Sesat. Bus Ini Memang Banyak Kekurangan, tapi Masih Dibutuhkan Warga Mojok.co

Menganggap Trans Jogja Nggak Berguna Adalah Pendapat Sesat. Bus Ini Memang Banyak Kekurangan, tapi Masih Dibutuhkan Warga  (wikipedia.org)

Belum lama ini Terminal Mojok mengangkat tulisan yang berisi kritik pedas ke Trans Jogja. Tulisan itu berjudul Trans Jogja Makin Hari Makin Tak Berguna: Tidak Menjangkau Seluruh DIY, Tidak Jadi Solusi Kemacetan. Lalu, Gunanya Trans Jogja Apa? Sebenarnya saya setuju pada bagian bus ini punya banyak kekurangan. Namun, saya nggak setuju kalau bus ini disebut nggak berguna. 

Sebagai penumpang setia saya merasa banyak hal memang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dari bus ini. Salah satu yang paling mengganggu adalah selang waktu (headway) beberapa rute yang cukup lama. Contohnya, rute 6A untuk daerah Gamping via Ngabean-Madukismo dengan headway hingga 30 menit. Selain itu, ada beberapa halte yang letaknya jauh dari pemukiman atau strategis. Ada juga halte yang kurang layak seperti halte portable di utara Pasar Demangan. 

Walau punya banyak kekurangan, sistem bus raya terpadu yang digagas sejak 2008 itu dibutuhkan warganya. Dengan mata dan kepala sendiri saya melihat bagaimana bus ini sehari-hari disesaki oleh penumpang. Saya rasa benar-benar kurang tepat kalau Trans Jogja disebut nggak berguna. 

Trans Jogja belum memungkinkan punya jalur sendiri di jalanan Yogyakarta yang padat

Di tulisan sebelumnya, Trans Jogja banyak dibanding-bandingkan dengan Transjakarta. Saya juga sempat menyimak komentar di media sosial yang kecewa dengan Trans Jogja karena tidak sebaik Transjakarta. Terutama soal kepastian headway armadanya.

Saya memahami kekecewaan itu. Kenyataannya layanan transportasi publik di Jogja memang kalah jauh dibanding Jakarta. Namun, kita juga perlu jeli, TransJakarta memiliki jalur busway tersendiri di jalan, sementara Trans Jogja tidak.

Setiap hari bus ini harus berbaur dengan ratusan kendaraan pribadi di jalanan Yogyakarta. Apalagi, sudah jadi rahasia umum kalau jalanan Jogja kian hari semakin padat. Sebut saja Jalan Malioboro, Jalan Gejayan, Jalan Kaliurang, dan Jalan Godean. Itu mengapa layanan nggak bisa memberikan kepastian dari sisi headway armadanya.

Baca halaman selanjutnya: Membantu pelajar dan masyarakat…

Membantu pelajar dan masyarakat

Seburuk-buruknya Trans Jogja, layanan transportasi ini masih berguna. Buktinya, bus ini masih punya pelanggan setia seperti pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Saya saksikan sendiri ketika menggunakan bus ini untuk bepergian. 

Sejauh pengamatan saya, Trans Jogja yang saya tumpangi selalu mengangkut penumpang pelajar di halte Condongcatur. Kebanyakan dari penumpang adalah pelajar dari SMPN 1 Depok. Bus juga mengangkut penumpang pelajar SMKN 2 Depok dari halte Sanata Dharma. Saking banyaknya penumpang ketika jam pulang sekolah, jangan harap kalian kebagian tempat duduk.

Pemandangan pelajar berbaur dengan penumpang lain seperti mahasiswa, lansia, masyarakat umum, menjadi hal yang yang wajar di rute Trans Jogja yang saya tumpangi. Saya yakin hal pemandangan semacam itu juga terjadi di bus-bus rute lain. Mengingat, banyak halte bus terletak di dekat sekolah-sekolah. 

Tarif yang terjangkau

Minat warga menggunakan jasa transportasi ini tidak lepas dari tarif yang terjangkau. Penumpang yang masih pelajar hanya dikenai tarif Rp60 apabila memiliki kartu khusus pelajar. Sementara masyarakat umum dikenai tarif Rp3.600 apabila membayar secara tunai dan Rp2.700 apabila membayar secara nontunai.

Asyiknya, tarif tersebut berlaku untuk sekali jalan saja selama menggunakan bus dan tidak keluar dari halte yang dijaga petugas. Jadi semisal kalian adalah masyarakat umum yang naik Trans Jogja dari halte Ambarukmo Plaza 2 menggunakan bus rute 1B dan transit di halte Bandara Adisucipto. Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan bus rute 3B ke arah Giwangan, kalian hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp3.600 atau Rp2.700.  

Nyaman kan? Dengan Trans Jogja kalian bisa keliling Jogja tanpa merogoh kocek yang dalam. 

Rute Trans Jogja ada banyak

Sampai saat ini TransJogja memiliki kurang lebih 19 rute. Sebagai warga asli Jogja yang kerap menggunakan jasa transportasi ini, saya sendiri belum hafal seluruh jalurnya. Apalagi mereka yang baru pertama kali menggunakan bus ini dan wisatawan, kebingungan adalah hal yang wajar. 

Akan tetapi, kalian tidak perlu takut kesasar. Kebingungan bisa diatasi dengan bertanya pada petugas di halte maupun petugas di dalam bus. Kalian juga bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi Trans Jogja. Aplikasi itu memungkinkan kalian menunjukkan semua rute dan keberadaan posisi bus secara real time. 

Selain dua cara di atas, kalian bisa menggunakan Google Maps kalau kebingungan dengan rute Trans Jogja. Saya malah lebih sering pakai Google Maps untuk mencari rute Trans Jogja mana yang harus ditempuh. Informasinya lebih detail di sana. Kalau kalian masih bingung, langsung saja hubungi customer service melalui pesan WhatsApp. 

Hal-hal di atas yang membuat saya berpikir bahwa Trans Jogja masih berguna bagi warga. Selain transportasi publik yang murah meriah memang dibutuhkan, pengelola terus melakukan perbaikan dari waktu ke waktu. Memang, layanan transportasi yang satu ini belum sempurna. Tapi, itulah tugas kita, bersama-sama mengawal agar layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. 

Penulis: Arina Zulfa A
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 3 Halte Trans Jogja yang Selalu Bikin Penumpang Stres

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version