Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Suasana Trans Jateng Trayek Stasiun Tawang-Terminal Bawen Sore Hari, Sebenar-benarnya Neraka di Bumi

Wulan Maulina oleh Wulan Maulina
1 November 2023
A A
Suasana Trans Jateng Trayek Stasiun Tawang-Terminal Bawen Sore Hari, Sebenar-benarnya Neraka di Bumi

Suasana Trans Jateng Trayek Stasiun Tawang-Terminal Bawen Sore Hari, Sebenar-benarnya Neraka di Bumi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Trans Jateng rute Stasiun Tawang ke Terminal Bawen Semarang sore hari adalah simulasi neraka. Tidak, sepertinya memang benar-benar neraka

Menceritakan moda bus trans yang tersebar makin luas di penjuru Nusantara rasanya tidak akan pernah habis. Entah bercerita tentang keunggulan, atau kadang betapa menyebalkannya moda tersebut. Trans Jateng pun tak luput dari hal tersebut.

Trans Jateng, tak bisa dimungkiri, adalah salah satu transportasi umum yang sedang hangat dibicarakan. Trayeknya semakin hari semakin tersebar luas, dan tentu saja hal ini membahagiakan, serta bikin masa depan transportasi umum makin cerah.

Tapi ya, makin banyak trayek, tentu saja makin banyak masalah. Hukum pasti itu. Dan saya di sini mau bicara masalah-masalah yang ada di salah satu trayek Trans Jateng di Kabupaten Semarang, tepatnya trayek Stasiun Tawang ke Terminal Bawen. Trayek yang melintas sepanjang jalanan kota hingga kabupaten ini kini semakin ramai dan menjadi andalan masyarakat Semarang.

Banyak yang mengeluh kondisi kendaraan yang ngebul dan minimnya armada yang beroperasi di jam ramai juga menjadi keluhan. Selain itu, saya mau cerita keluhan tentang trayek ini yang kerap terjadi di sore hari.

Desak-desakan campur keringat di Trans Jateng

Konsekuensi pertama dan yang paling lumrah jika transportasi umum jadi pilihan adalah desak-desakan penumpang pada jam krusial macam pagi dan sore hari. Lumrah juga, soalnya itu waktu berangkat dan pulang kerja dan sekolah.

Tapi, desak-desakan, meski lumrah, tetap nggak menyenangkan, terutama sore hari. Kalau udah gini, siap-siap masker, banyak keringat yang akan tercium di sini. Nggak hanya keringat, tapi muka judes milik mereka yang kecapean juga selalu terpampang, jadinya kadang bikin kita nggak enak kalau mau nyapa atau sekadar senyum.

Masalahnya nggak berhenti di situ. Perkara bayar juga jadi pusing. Mau bayar tunai atau QRIS ya tetap susah, ha wong desak-desakan. Trans Jateng perlu evaluasi perkara ini.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Gandulan

Selain desak-desakan, gandulan dalam bus juga udah pasti selalu ada. Orang yang sering naik Trans Jateng pasti sampai bisa mengendalikan diri pas busnya ngerem mendadak atau pas lagi di belokan. Bagi yang biasa gandulan pasti udah seimbang banget badannya. Apalagi kalau bisa sambil tiduran, posisi terenak sembari gelantungan. Gandulan dua jam juga udah hal biasa.

Banyak orang sabar yang mau ngalah

Di tengah kekacauan tersebut, saya masih melihat sedikit kemanusiaan di Trans Jateng. Masih ada orang yang mau mengalah untuk memberikan kursinya ke orang lain. Entah untuk anak-anak, orang tua, dan ibu hamil. Orang-orang macam ini, semoga rezekinya lancar dan makin disayang Tuhan.

Tapi ya, selalu ada orang nggak tau diri. Udah dikasih kursi, tapi bilang terima kasih aja nggak. Ah, berharap itu memang jangan ke manusia.

Itulah suasana Trans Jateng trayek Stasiun Tawang ke Terminal Bawen yang selalu ramai, yang hanya cocok buat mereka penyabar yang mau ngalah. Perjalanan bus yang lama, plus macet, bikin perjalanan makin menyebalkan. Tapi ya, mau bagaimana lagi, memulai hal yang baru memang penuh liku dan haru.

Semoga, suasana Trans Jateng di kemudian hari tak lagi bikin emosi seperti ini. 

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Terminal Bawen Semarang Menyimpan Banyak Kisah Lelaki Tangguh yang Cinta Keluarga

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 November 2023 oleh

Tags: Semarangstasiun tawangterminal bawenTrans Jateng
Wulan Maulina

Wulan Maulina

Lulusan Bahasa Indonesia Universitas Tidar. Suka menulis tentang kearifan lokal dan punya minat besar terhadap Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Beranggapan memelihara kata ternyata lebih aman daripada memelihara harapan.

ArtikelTerkait

Stasiun Glenmore Banyuwangi Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan (Dokumen pribadi penulis)

Stasiun Glenmore Banyuwangi: Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan

9 Juni 2023
=Jangan Ngaku Mahasiswa Semarang kalau Belum ke Bandungan Semarang, Tempat Andalan Kegiatan Organisasi Kampus Mojok.co

Sisi Gelap Hidup di Bandungan Semarang, Tempat Wisata Indah yang Membawa Bencana

12 Juli 2024
Jalan Solo Purwodadi Siang Memanjakan, Malam Mengancam (Unsplash)

Jalan Solo Purwodadi Dulu Hancur, Kini Lebar dan Aspalnya Halus tapi Justru Menjebak Sekaligus Berbahaya di Kala Malam

22 April 2024
4 Tanda Kamu Nggak Cocok Hidup di Semarang, Jangan Nekat Jika Nggak Mau Sengsara

4 Tanda Kamu Nggak Cocok Hidup di Semarang, Jangan Nekat Jika Nggak Mau Sengsara

10 Mei 2025
Beat Karbu, Motor Honda Paling Boros yang Bikin Sengsara (Firzafp via Wikimedia Commons)

Beat Karbu Adalah Motor Sengsara, meski Lincah tapi Motor Honda Ini Boros dan Nggak Semua Semua Orang Cocok Mengendarainya

1 Juni 2024
Bandeng Presto Makanan Khas Milik Pati, Bukan Semarang

Bandeng Presto Makanan Khas Milik Pati, Bukan Semarang

18 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.