Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Toyota Sienta, Mobil yang Nggak Cocok untuk Antar Anak ke Sekolah

Dessy Amirudin oleh Dessy Amirudin
23 April 2022
A A
Toyota Sienta, Mobil yang Nggak Cocok untuk Antar Anak ke Sekolah

Toyota Sienta, Mobil yang Nggak Cocok untuk Antar Anak ke Sekolah (Teddy Leung via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Toyota Sienta ini nggak sekolah-friendly. Ribet!

Saat-saat yang dinantikan tiba. Pandemi sudah menuju berakhir. Aktivitas ekonomi sudah kembali hampir seratus persen. Para karyawan sudah diwajibkan untuk Working from Office. Walaupun setidaknya belum seminggu penuh, hanya beberapa hari dalam seminggu.

Anak-anak sekolah sendiri mulai April ini sudah mewajibkan untuk PTM (Pertemuan Tatap Muka) seratus persen yang tadinya 50 persen pada bulan Maret 2022. Konsekuensi sebagai orang tua dengan anak yang masih SD adalah sebagai supir antar-jemput anak.

Saya sudah melakoni menjadi supir antar-jemput anak sejak anak tertua saya kelas satu SD. Sekarang sudah kelas 6. Berbagai kendaraan sudah pernah saya pakai, termasuk Honda Beat, Mitsubishi Mirage, dan Toyota Sienta.

Saya merasakan pengalaman yang berbeda ketika mengantar anak menggunakan kendaraan tersebut. Honda Beat lincah, mampu salip kiri-kanan menghindari macet. Mirage kendaraan kecil yang pintar bermanuver di jalanan kampung yang cukup untuk dua mobil. Sienta cukup perkasa, sehingga saya bisa merasakan akselerasi yang lebih mantap dibandingkan dengan Mirage.

Sienta memang lebih powerful. Ya iyalah, cc-nya lebih besar. Tapi, saya kira mobil ini tidak cocok untuk antar-jemput anak yang persiapan berangkat sekolah suka mepet dan harus terburu-buru menembus jalanan kampung menuju sekolah. Begini alasannya

#1 Pintu sampingnya geser

Dari dulu, saya kepengin beli mobil dengan gaya pintu samping pintu geser. Selain karena pintunya kelihatan elegan dan bisa buka tutup otomatis, parkiran rumah saya juga sempit.

Akan tetapi buka tutup otomatis ini ternyata membawa konsekuensi tersendiri. Misalnya pada suatu hari saya sudah sangat bahagia karena bisa berangkat dari rumah 15 menit sebelum bel sekolah berdentang. Di tengah perjalanan, anak saya rewel karena ada barang yang ketinggalan. Katanya barangnya penting banget, karena akan diperiksa oleh gurunya. Dengan terpaksa, saya harus putar balik ke rumah dan memperhatikan anak saya yang lari-lari masuk rumah mencari-cari barang yang ketinggalan.

Baca Juga:

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Cuci Mobil di Car Wash Bikin Saya Resah dan Kadang Menyesal, Bukannya Bersih Malah Baret

Toyota Sienta (Nitinut380 via Shutterstock.com)

Anak saya buru-buru balik ke mobil. Pintu geser ditarik. Tit…tit..tit…Pintu pelan-pelan terbuka sampai penuh. Anak saya masuk mobil. Tit…tit…tit….Pintu pelan-pelan tertutup, sampai ada bunyi jeglek otomatis yang menandakan bahwa pintu sudah tertutup. 

Ini adalah bunyi tit-tit yang terlama dalam hidup saya. Belum pernah saya kehilangan kesabaran karena pintu yang selow dan tidak paham bahwa ini adalah masa-masa krusial. Di mana tiap detik yang kita lalui sangat berharga. Lima menit lagi pintu gerbang tertutup. Anak saya telat hari itu dan harus berbaris dengan anak-anak lain yang suka telat. Label baru tertancap di jidatnya: “Telat”.

#2 Bodi besar

Anggota keluarga saya memang kecil sih. Tapi, kebetulan orang tua dan mertua saya tidak punya mobil. Alasan kami dulu beli Toyota Sienta ya karena bisa muat banyak. Jadi kalau mau ajak orang tua atau mertua jalan-jalan lebih nyaman.

Bodi besarnya Sienta ini ternyata memang tidak cocok dengan jalanan menuju lokasi sekolah anak saya. Jalanan menuju sekolah hanya muat untuk dua mobil. Ini dua mobil dengan arah yang berbeda ya. Sudah begitu, banyak yang suka parkir ajaib. Motor bahkan mobil suka parkir sembarang di pinggir jalan. Walaupun cara mereka parkir sudah dipepet-pepetin, tetap saja mengambil hampir separuh badan jalan.

Toyota Sienta (Sasirinpamai via Shutterstock.com)

Selain itu, pada jam-jam sekolah, banyak orang tua lain yang mengantar anaknya dengan mobil juga. Pertigaan 300 meter dari sekolah adalah sebuah titik rawan. Kami bisa menghabiskan lebih dari lima menit untuk menunggu sampai antrian cair.

Coba bandingkan kalau saya mengantar anak sekolah menggunakan motor. Tentu pertigaan ini bukan momok yang menakutkan karena saya bisa bermanuver layaknya pengendara motor jalanan Jakarta.

#3 Tidak irit

Mesin Toyota Sienta memang agak besar. Pas lah buat saya. Statistik penggunaan bahan bakar di dashboard menunjukkan bahwa tiap liter yang dikonsumsi oleh mobil ini rata-rata jarak yang ditempuh adalah 11.4 km.

Dibandingkan dengan Mirage, mobil ini lebih boros. Tiap liter yang dikonsumsi oleh Mirage bisa menempuh jarak rata-rata 15.9 km sampai dengan 20.1 km. Angka ini saya peroleh dari sumber berita lain, karena saya tidak pernah menghitung sendiri. Situ suruh saya ngitung sendiri? Nga dl.

Setir mobil Toyota (Shihaimages via Shutterstock.com)

Apa hubungannya bensin boros dengan antar jemput anak? Begini, yang pertama pengeluaran jelas lebih besar. Yang kedua, mengisi bensinnya harus lebih sering. Yang ketiga, saya orang yang suka lupa ngisi bensin. Biasanya kaget pas penunjuk bensin sudah kedip-kedip seperti sudah sekarat. 

Suatu kali, saya mengantar anak dengan kondisi bensin yang sudah nyaris habis. Saya berniat untuk mengantar anak sambil mengisi bensin. Sayangnya, antrean mengisi bensin tiap pagi selalu panjang. Jadi saya memutuskan untuk mengantar anak terlebih dahulu walaupun ada perasaan waswas mobil mogok di tengah jalan. Perasaan waswas dan tidak nyaman inilah yang membuat saya bilang Sienta tidak cocok untuk antar jemput anak sekolah.

***

Pagi itu istri saya sedang membaca berita online. Katanya Toyota Sienta sedang sepi peminat. Saya jadi bertanya-tanya, jangan-jangan Sienta ini sepi peminat gara-gara tidak cocok buat antar jemput anak? Jangan-jangan pengalaman saya sama dengan pengalaman bapak-bapak yang lain? Semoga tidak ya. Sebab, tentunya saya mengharapkan Sienta tetap tinggi peminatnya, sehingga harga jual bekasnya tetap tinggi. Hehehe.

Penulis: Dessy Amirudin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dear Fans Manchester United, Belajarlah dari Kesombongan Kalian Selama Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2022 oleh

Tags: mobilSekolahtoyota sienta
Dessy Amirudin

Dessy Amirudin

Karyawan swasta yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Ironi Perpustakaan Sekolah, (Katanya) Gudang Ilmu tapi Nyaris Tak Tersentuh Terminal Mojok jurusan ilmu perpustakaan

Ironi Perpustakaan Sekolah, (Katanya) Gudang Ilmu tapi Nyaris Tak Tersentuh

15 September 2022
Memahami Matematika Dasar Itu Wajib, Sekalipun Kalian Menganggap Matematika Nggak Berguna dalam Kehidupan Nyata

Memahami Matematika Dasar Itu Wajib, Sekalipun Kalian Menganggap Matematika Nggak Berguna dalam Kehidupan Nyata

3 November 2024
musim permainan di sd anak 2000an tren remaja anak-anak di indonesia mojok.co

Pengalaman Saya Sekolah di SD yang Punya 6 Musim

16 Juli 2020
belajar dari rumah wfh orang tua anak mojok.co wabah corona Sebetulnya Kuliah di Sekolah Kedinasan Bukanlah Hal yang Patut Dibanggakan

Bisa Belajar dari Rumah selama Masa Pandemi Itu Privilese Lho

29 April 2020
OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi Kalian Keren Terminal Mojok

OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi: Kalian Keren!

30 September 2022
5 Pengalaman Unik Saya sebagai Gen Z yang Bekerja sebagai Guru Mojok.co

5 Pengalaman Unik Saya sebagai Gen Z yang Bekerja sebagai Guru

28 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

28 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.