Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tolong Jangan Berburuk Sangka Terus Sama Stafsus Presiden dong

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
15 April 2020
A A
stafsus presiden

Tolong Jangan Berburuk Sangka Terus Sama Stafsus Presiden dong

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum memulai tulisan ini, saya ingin mengajak kalian untuk jangan berburuk sangka terhadap stafsus presiden kita. Kasihan loh mereka ini, sudah dianggap nggak punya inovasi, eh sekarang pas mau berbuat kebaikan malah pun dinyinyiri.

“Lagi dan lagi, stafsus milenial kita berbuat ulah”. Begitu salah satu kicauan netizen di Twitter. Mendadak stafsus presiden ini viral, dan jadi tranding topic twitter gara-gara dianggap melakukan penyalahgunaan fasilitas administrasi.

Jadi gini, kemarin Mas Andi Taufan Garuda Putra bikin surat edaran yang ditujukan ke camat-camat buat ngasih tahu kalau soal edukasi dan pendataan alat kebutuhan preventif virus corona. Sebenarnya tujuan doi ini baik. Tapi jadi dianggap tidak baik karena dia “mengendorse” sebuah fintech bernama Amarta yang mana doi sendiri sebagai CEOnya, dan doi bikin surat edaran ini pakai kopnya Sekretaris Negara, habis itu, dia juga ngasih note di bagian bawah yang tertulis “Tembusan KEMENDES PDTT RI.”

Entah mungkin karena polos (tapi masa lulusan Harvard polos wqwq) atau emang sotoy dan ngerasa punya privilese, doi jadi bikin surat edaran yang kaya akan kombinasi. Kop suratnya milik sekretaris negara, isi suratnya mengatasnamakan perusahaan pribadinya, dan tembusannya dari KEMENDES PDTT. Kombinasi yang sungguh bikin ambyar hati.

Melihat hal ini, saya merasa kok stafsus ini kena apes mulu kalau mau memulai kebaikan. Sebelumnya, Mbak Angkie Yudistia yang niatnya mau ngasih tips ngecek corona, tapi malah nyebarin hoax. terus si Neng Putri Tanjung yang memberikan makan siang untuk Tenaga medis di RSPI Sulianti Saroso yang dibilang salah sasaran soalnya RSPI itu di bawah kementrian kesehatan, pastinya udah dijamin kebutuhannya. Kenapa nggak disumbangin ke pekerja informal yang nggak punya kepastian upah? Begitu kata mereka yang protes.

Dua kasus terkahir, yaitu Mas Adamas Belva Syah Devara, yang dikritik karena Quotes-nya soal menyalakan lilin. Dan sekarang yang terparah, mas Andi yang blunder dengan surat edaran miliknya. Saya kok kasihan melihat kemalangan yang menimpa mereka.

Mas Andi sendiri sampai dituduh melakukan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan), tidak tahu malu, dan punya konflik kepentingan.

Dengan statusnya sebagai CEO sebuah perusahaan fintech, banyak warganet yang menganggap bahwa mas Andi ini sambil menyelam minum air, sambil memberikan bantuan yaah sekalian selipin promosi.

Baca Juga:

Staf Khusus Milenial tuh Kerjaannya Ngapain sih?

Sebagai sesama generasi milenial, saya jadi khawatir dengan kondisi tersebut. Jika terus ditimpa keapesan seperti ini, bisa-bisa citra generasi milenial di masa depan jadi buruk, dan terkesan seperti tidak berguna di jajaran pemerintahan.

Maka dari itu, saya ingin mengajak semua masyarakat Indonesia, baik yang milenial maupun non milenial untuk jangan berburuk sangka dengan tidakan atau kesalahan yang dilakukan oleh stafus presiden, terkhusus untuk kasus mas Andi.

Mas Andi Ini punya niatnya baik loh. Ingin melancarkan masifnya edukasi dan penyaluran alat preventif bagi masyarakat desa. Beliau ini contoh orang yang mencoba untuk mempercepat distribusi informasi dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dia pakai kop suratnya Sekretaris Negara itu kan biar langsung jalan gitu lho programnya. Kalian kan tahu proses perizinan di Indonesia tuh njelimet banget.

Meskipun yaaaa bisa aja sih sebenernya dia bikin program yang sama tanpa harus mencatut instansi pemerintah alias langsung atas nama perusahaannya sendiri.

Tapi mengingat beliau ini sadar akan posisinya sebagai stafsus presiden, maka perlu menggunakan fasilitas negara yang ada biar sekalian nunjukin kalo dia berkontribusi gitu loh. Sadar gak sih?

Selain itu, saya kok menganggap tuduhan bahwa mas Andi ini melakukan penyalahgunaan kekuasaan merupakan tuduhan yang lebay dan naif. Yang dilakukan oleh mas Andi ini bukanlah penyalahgunaan kekuasaan, tapi memanfaatkan fasilitas. Ini merupakan dua hal yang jelas berbeda.

Mas Andi ini berusaha memanfaatkan fasilitas istana untuk mendapatkan kemudahan akses distribusi bantuan ke desa-desa. Lah percuma dong jadi stafsus presiden tapi urusan administrasi aja suruh datang ke kecamatan satu-satu minta tanda tangan pak camat. Lah yo rak kober lurrr..

Dan persoalan pencantuman perusahaan pribadinya di surat tersebut pun harusnya dimaklumi. Karena memang relawannya kan berasal dari perusahaannya sendiri, lagi pula, kata beliau, semua akomodasi dana untuk edukasi dan bantuan tersebut berasal dari anggaran perusahaannya sendiri juga.

Jadi harusnya diapresiasi dong, bukan malah dianggap mau promosi. Yah walaupun nanti ada feedback sedikit soal eksistensi perusahaan di kalangan masyarakat, itu kan hanya soal bonus atas kebaikan. Memangnya kalian yang cuma nyinyir kayak saya ini bisa apa? Disuruh stay at home aja udah ngeluh kayak di penjara aja.

Maka dari itu, sekali lagi saya ingin mengajak kalian untuk jangan , kasihan loh mereka ini, sudahlah dianggap tidak punya inovasi, masak mau berbuat kebaikan pun dinyinyirin.

BACA JUGA Staf Khusus Milenial tuh Kerjaannya Ngapain sih? dan tulisan Muhamad Iqbal Haqiqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2020 oleh

Tags: staf khusus milenialstafsus presiden
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Lulusan SMK Punya Keunggulan di Mata HRD, Jangan Minder sama Fresh Graduate terminal mojok.co

Staf Khusus Milenial tuh Kerjaannya Ngapain sih?

19 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.