Kehadiran beauty advisor alias BA di toko kosmetik nggak boleh disepelekan, lho!
Seiring perkembangan zaman, kosmetik kini menjelma menjadi kebutuhan pokok bagi hampir semua perempuan. Banyak perempuan yang menggunakan kosmetik untuk menunjang penampilan mereka. Untuk mendapatkan kosmetik yang diperlukan pun tak lagi sulit. Kita bisa membelinya melalui toko online atau datang ke toko kosmetik secara langsung.
Saya termasuk perempuan yang memilih untuk datang ke toko kosmetik langsung. Sebab, di sana saya bisa melihat dan mencoba langsung produk yang hendak saya beli. Biasanya pihak toko menyediakan beberapa sampel agar pelanggan bisa mencoba produk yang diincar sebelum dibeli.
Selain itu, keuntungan dari datang ke toko kosmetik langsung adalah kita bisa bertanya detail produk yang kita butuhkan kepada beauty advisor atau yang biasa dikenal BA. Singkatnya, BA adalah seorang konsultan kecantikan yang berjaga di sebuah toko kosmetik dan bertugas melayani serta menjelaskan tentang kegunaan atau cara pemakaian suatu produk kecantikan.
Tapi, apa jadinya kalau sebuah toko kosmetik nggak ada beauty advisor alias BA-nya?
Pembeli kesulitan memilih produk di toko kosmetik
Saya pernah punya pengalaman membeli kosmetik di sebuah stand kosmetik yang ada di toserba. Di toserba itu ada beberapa stand kosmetik dari berbagai merek yang berjejeran. Saat saya menuju ke salah satu stand kosmetik untuk membeli produk yang saya inginkan, ternyata nggak ada BA yang berjaga di sana.
Fyi, kebanyakan produk kosmetik yang dipajang berada di etalase yang terkunci dan pembeli nggak bisa mengambilnya sendiri. Akhirnya saya celingukan karena nggak ada BA yang melayani saya. Saya pun memanggil SPG toserba untuk mengambilkan barang yang saya maksud, tapi celakanya ternyata produsen telah mengganti kemasan produk. Kemasan produk yang saya inginkan telah berubah dari segi bentuk dan warna. Bahkan produsen juga mengganti nomor kode warna lipstik dan bedak.
Hal inilah yang membuat saya bingung karena biasanya saya tinggal menyebutkan nomor kode warna lipstik yang saya maksud. SPG toserba juga ikut bingung karena dia nggak menguasai produk kosmetik yang sayang maksud. Maklum, tugasnya bukan di area kosmetik, nggak seperti beauty advisor alias BA. Akhirnya saya terpaksa memilih dan mencoba produknya satu per satu untuk mendapatkan warna lipstik yang saya inginkan. Duh.
Padahal kalau ada BA yang berjaga di toko kosmetik, meskipun kemasannya berubah, setidaknya dia tahu produk yang saya maksud. Kan dia punya product knowledge dan menguasai itu. Minimal, dia bisa memberi tahu saya lipstik yang warnanya mendekati warna yang saya inginkan tanpa perlu saya coba satu per satu.
Pembeli kesulitan untuk berkonsultasi
Belum lagi kalau ada masalah kulit yang perlu dikonsultasikan. Misalnya kulit kita kering dan kita bingung harus pakai produk yang mana. Atau kulit kita berjerawat, kita bisa tanya-tanya soal produk yang diformulasikan untuk kulit berjerawat. Begitu juga dengan masalah kulit berminyak dan lain-lain.
Terus, kalau nggak ada beauty advisor alias BA yang berjaga di toko kosmetik, kita harus konsultasi ke mana, dong? Mosok solusinya harus tanya ke Mas Gibran lagi? Eh.
Sudah gitu, saya juga pernah dilayani oleh beauty advisor (BA) dari merek kosmetik lain karena stand kosmetik incaran saya nggak ada yang jaga alias kosong. Alih-alih membantu memilih produk yang ingin saya beli, saya malah dirayu dan dialihkan untuk membeli produk kosmetik merek lain.
Alhasil saya jadi canggung. Kalau sampai saya kemakan rayuan BA itu dan beralih membeli produk merek lain terus nggak cocok kan saya yang rugi. Ya, to?
Makanya kenapa kehadiran beauty advisor (BA) di toko kosmetik itu sangat penting dan tak boleh diremehkan. Jadi, buat pemilik toko kosmetik, jangan sampai toko kalian nggak ada BA-nya. Kalau sampai nggak ada, kalian sendiri yang merugi, lho. Bukan tak mungkin konsumen pindah ke lain hati, eh, ke toko lain.
Penulis: Fitri Handayani
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 7 Toko Skincare Lokal di Shopee yang Produknya Dijamin Original.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.