Selama manusia masih menggunakan pakaian dari kain, maka profesi penjahit pakaian akan terus eksis. Profesi ini jadi sangat dibutuhkan pada momen-momen tertentu. Misalnya saja ketika pakaian yang baru dibeli di online shop ukurannya terlalu besar, atau bagi siswa yang ingin mengecilkan celananya supaya tampak keren. Mau tidak mau, atau bahkan sekali seumur hidup, kita pasti membutuhkan jasa penjahit pakaian ini. Tidak heran jika sampai sekarang profesi ini tak tergantikan.
Akan tetapi berdasarkan pengalaman saya menggunakan jasa penjahit, ada saja oknum yang menodai profesi ini. Mereka sering kali membuat tipu daya yang jarang disadari pelanggan. Hal ini tentu saja merugikan pelanggan dan membuat mereka kapok menjahit pakaian lagi.
Daftar Isi
Sudah diukur tapi malah tidak sesuai ekspektasi
Tahap awal ketika datang ke penjahit adalah pelanggan memberi tahu dulu masalahnya dan ingin diapakan pakaian tersebut. Kemudian langkah selanjutnya pakaian pasti akan diukur terlebih dulu. Pengukuran ini dilakukan agar pakaian yang akan dijahit nantinya sesuai dengan yang diharapkan pelanggan.
Setelah pekerjaannya selesai, penjahit biasanya langsung memberikan pakaian dan seolah-olah menyuruh untuk dicoba saja di rumah. Pelanggan yang merasa tidak enakan seperti saya pasti akan menurut saja. Nyatanya ketika dicoba di rumah, pakaian yang telah dijahit malah tidak sesuai ekspektasi. Terlalu kekecilan, misalnya, sehingga lebih tidak nyaman dipakai dari sebelumnya.
Ketika protes karena jahitan tidak sesuai, malah minta biaya lagi
Lanjutan dari poin sebelumnya, ketika pelanggan protes karena jahitan tidak sesuai, penjahit yang licik akan berusaha membuat tipu daya bahwasanya apa yang dia lakukan sudah benar dan instruksi pelanggan lah yang kurang jelas. Ketika pelanggan protes ingin memperbaiki jahitan, biasanya penjahit malah minta biaya lagi dengan alasan harus merombak pakaian dan butuh biaya lumayan. Memang menyebalkan kalau bertemu dengan oknum yang seperti ini.
Penjahit mematok biaya tambahan untuk jahitan yang sebetulnya tidak diperlukan
Tipu daya lainnya yang dibuat oleh oknum penjahit adalah menambah jahitan tambahan yang sebetulnya tidak perlu-perlu amat. Cara ini sebetulnya sangat jarang disadari pelanggan, apalagi yang masih polos dan baru pertama kali menggunakan jasa mereka. Memang sekilas, penjahit seperti berjasa lebih terhadap pakaian yang dijahit sehingga dia meminta biaya tambahan.
Akan tetapi kenyataannya, jahitan tambahan yang dilakukan oknum nakal ini tidak terlalu berpengaruh apa-apa. Ya karena memang tujuannya adalah untuk meraup cuan tambahan dari hasil mengelabui kepolosan pelanggan.
Penjahit menjahit seenak jidat hanya karena sudah langganan
Pada kasus lain, ada juga oknum penjahit yang malah sudah dianggap sebagai langganan. Namun, kenyamanan saya berlangganan menggunakan jasa jahitnya malah dimanfaatkannya secara licik dan penuh tipu daya.
Saya pernah mengecilkan pakaian ke penjahit yang sudah saya anggap langganan, eh, tapi pakaian saya malah dijahit asal-asalan. Alasannya karena dia masih dikejar deadline pesanan lain. Pernah di waktu lain, celana yang ingin saya kecilkan ukurannya malah dibuat beda sebelah. Masalahnya di daerah saya kalau sudah berlangganan dengan satu penjahit, orang tidak boleh pindah ke penjahit lainnya. Agak menyebalkan, tapi gimana lagi, akhirnya saya balik lagi untuk permak celana.
Jadi buat siapa pun yang ingin menjahit pakaian, sebaiknya hati-hati dan selektif memilih jasa penjahit. Tipu daya yang mereka lancarkan sekilas memang tak kelihatan dan jarang disadari pelanggan. Meski begitu percayalah masih ada kok penjahit yang memang amanah dan profesional terhadap pekerjaannya.
Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Derita Penjahit Kebanjiran Pesanan Menjelang Lebaran hingga Nggak Punya Waktu Libur.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.